
Apa saja fakta dan mitos tentang vaksinasi?
18 Mar 2018
Author: Tim PrimaKu
24 Jun 2025
Topik: Gizi, Stunting
Stunting masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi. Salah satu penyebab utama kondisi ini adalah ketidakseimbangan asupan gizi pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Sayangnya, masih beredar mitos-mitos seputar gizi anak yang berpotensi memperburuk kondisi tersebut. Penting bagi MomDad untuk mengetahui mitos-mitos seputar MPASI yang dapat memicu stunting.
1. Mitos: Anak makan sedikit asal aktif, itu tandanya sehat.
Tidak selalu. Anak yang aktif tetapi tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup berisiko mengalami defisiensi mikronutrien seperti zat besi dan zink, yang sangat penting untuk tumbuh kembang otak dan tinggi badan. Aktivitas tidak bisa menjadi indikator tunggal kesehatan gizi anak.
2. Mitos: Kalau anak tidak mau makan, biarkan saja nanti juga lapar sendiri.
Membiarkan anak tidak makan terlalu lama bisa berisiko menurunkan berat badan dan memperburuk status gizinya, terutama pada masa-masa krusial pertumbuhan. Anak dengan nafsu makan yang menurun perlu dipantau dan dibantu dengan strategi makan yang tepat. Faktanya, anak yang susah makan bisa jadi mengalami gangguan makan, penyakit, atau stres. Intervensi dini sangat penting untuk mencegah dampak jangka panjang.
3. Mitos: Anak harus menghabiskan porsi besar agar cepat tumbuh.
Paksaan makan justru dapat menyebabkan anak trauma makan dan menjadi picky eater. Yang dibutuhkan anak adalah makan sesuai rasa lapar dan diberikan dalam suasana positif. Anak tidak perlu makan berlebihan, tetapi cukup sesuai kebutuhan kalori hariannya dan menggunakan bahan pangan berkualitas.
4. Mitos: Sayur dan buah adalah sumber utama energi anak.
Sayur dan buah memang penting, namun bukan sumber energi utama bagi anak. Energi diperoleh dari makanan sumber karbohidrat, protein dan lemak sehat. Jika hanya mengandalkan sayur dan buah, anak akan kekurangan energi untuk tumbuh dan berisiko stunting.
5. Mitos: Yang penting anak kenyang, tidak perlu makan daging.
Banyak orang tua menganggap bahwa selama anak terlihat kenyang, maka asupan gizinya sudah tercukupi. Padahal, rasa kenyang tidak selalu berarti nutrisi sudah terpenuhi. Protein hewani seperti daging, ayam, ikan, dan telur sangat penting untuk pertumbuhan tinggi badan dan perkembangan otak anak. Kekurangan protein hewani dapat berkontribusi terhadap terjadinya stunting. Faktanya, protein hewani memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan protein nabati karena mengandung asam amino esensial yang lengkap.
Dengan pemahaman yang benar mengenai kebutuhan gizi anak, MomDad dapat memberikan pola makan yang lebih tepat, mendukung pertumbuhan optimal, dan memastikan masa depan yang lebih sehat bagi si Kecil.
Referensi:
18 Mar 2018
6 Jan 2022
8 Agu 2022
8 Agu 2022