Ternyata Ini Penyebab Bayi Susah Makan di MPASI Pertama!

Pemberian MPASI pertama pada bayi tentu bukan hal yang mudah bagi sebagian besar orang tua. MomDad mungkin akan menemukan berbagai masalah, salah satu yang paling sering terjadi adalah bayi susah makan di MPASI pertama. Kira-kira apa sih penyebabnya?

Belum lapar. Untuk meningkatkan nafsu makan bayi ia perlu dikenalkan dengan konsep lapar dan kenyang. Seorang bayi akan merasa lapar ketika lambung kosong, dan pengosongan lambung terjadi pada 2-3 jam setelah ia makan. Seringkali bayi tidak mau makan karena jarak antara makan dan menyusu terlalu dekat.

• Trauma makan. Ekspektasi yang berlebihan saat awal makan dapat menyebabkan tekanan yang tidak perlu baik pada orang tua maupun bayi. Ekspektasi orang tua yang berlebihan, menjadikan MomDad sering memaksa bayi menghabiskan makanan dan akhirnya menciptakan pengalaman makan yang tidak menyenangkan bagi bayi.
• Lingkungan yang terlalu banyak distraksi, seperti penggunaan gadget, TV, mainan saat waktu makan akan mengakibatkan seorang bayi tidak berfokus menikmati proses makan dan meningkatkan risiko mindless eating. Terkadang bayi lebih tertarik bermain daripada makan, sehingga menyebabkan GTM.
• Tidak membatasi waktu makan 30 menit. Pembatasan waktu makan akan memberi waktu terjadinya pengosongan lambung dan mengajarkan bayi bahwa ia bebas menentukan mau makan atau tidak namun tidak lepas dari konsekuensinya (lapar jika tidak makan). Umumnya jika kita konsisten menerapkan feeding rules, meskipun tidak setiap saat bayi akan menghabiskan makanan yang disediakan namun ia akan mengonsumsi makanan sesuai sinyal lapar dan kenyang yang diberikan tubuhnya.

Apabila si Kecil susah makan di MPASI pertamanya, MomDad bisa atasi dengan feeding rules dengan penerapan sebagai berikut:

Nah, itu dia beberapa penyebab kenapa bayi susah makan di MPASI pertamanya. Semoga setelah membaca penjelasan di atas, MomDad jadi bisa mengetahui ya alasan kenapa si Kecil susah makan di MPASI pertama. Jangan lupa terapkan feeding rules​ sebagai salah satu solusi!

Referensi: Rekomendasi pemberian makan berbasis bukti pada bayi dan balita untuk mencegah malnutrisi. UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik. IDAI 2016