Anak gemuk ternyata banyak bahayanya lho!
Author: dr. Lucyana Santoso, Sp.A
Topik: DM, CVD, Obesitas, 7-12 Tahun, 12-18 Tahun
Gemuk ternyata tidak berarti lucu lho Sahabat PrimaKu! Di banyak negara, baik di negara maju maupun di negara berkembang, persentase anak yang gemuk semakin meningkat tajam. Peningkatan paling tajam terutama terjadi di daerah urban negara-negara yang sedang mengalami transisi ekonomi, atau negara-negara yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat, seperti di banyak negara Asia, termasuk Indonesia. Data Riskesdas 2018 juga menunjukkan bahwa 1 dari 5 anak usia sekolah dasar dan 1 dari 7 remaja mengalami overweight/obesitas.
Prevalensi overweight/obesitas meningkat dalam kurun waktu 20 tahun terakhir pada populasi anak, remaja dan dewasa. Prevalensi lebih tinggi didapatkan pada anak laki-laki, namun pada kelompok usia remaja dan dewasa prevalensi lebih tinggi didapatkan pada perempuan. Kondisi ini lebih sering dijumpai pada populasi urban dengan tingkat pendidikan dan pendapatan yang lebih tinggi.
Lantas apa bahayanya kalau anak gemuk?
Kegemukan dapat meningkatkan risiko anak untuk mengalami berbagai penyakit kanker dan penyakit metabolik seperti diabetes mellitus, hipertensi, kolesterol tinggi, penyakit jantung koroner, dll. di kemudian hari. Kadang-kadang, beberapa di antara penyakit-penyakit tersebut sudah terjadi tanpa menunggu anak menjadi dewasa atau tua. Remaja gemuk yang mengalami hipertensi, diabetes mellitus dan kadar kolesterol yang tinggi mulai makin sering dijumpai. Mereka berisiko mengalami serangan jantung, gagal jantung atau stroke pada usia yang lebih muda. Banyak penelitian di negara maju yang telah membuktikan bahwa makin dini seseorang menjadi gemuk, makin rendah usia harapan hidupnya.
Selain itu, anak gemuk juga berisiko mengalami gangguan tulang dan sendi tungkai akibat beban tubuh yang berat. Dia juga berisiko mengalami gangguan pernapasan seperti sumbatan jalan napas saat tidur (obstructive sleep apnea) dan asma yang sulit dikontrol. Anak gemuk juga lebih berisiko mengalami gangguan perlemakan hati dan empedu serta mengalami gangguan pola menstruasi pada anak perempuan dan penis yang kecil pada anak laki-laki.
Gemuk juga memiliki dampak psikologis kepada anak, seperti rendahnya gambar/citra diri serta sering diejek/dirundung oleh teman sebaya. Hal ini meningkatkan risiko depresi, gangguan perilaku makan dan penggunaan obat-obatan terlarang.
Bagaimana menentukan anak saya overweight/obesitas?
Penentuan status berat badan lebih (overweight) dan obesitas dilakukan dengan pengukuran indeks massa tubuh (IMT). IMT adalah hasil dari pembagian BB (kg)/ TB kuadrat (m2). Pada anak di bawah usia 2 tahun, anak dikatakan overweight apabila mempunyai IMT di atas +2 SD untuk overweight, dan dikatakan obesitas apabila mempunyai IMT di atas +3 SD. Untuk usia di atas 5 tahun, overweight adalah apabila mempunyai IMT di atas +1SD, sedangkan obesitas adalah apabila mempunyai IMT di atas +2 SD. Makin besar usia anak, semakin kita harus kuatir apabila dia tetap gemuk.
Saat ini ada cara yang lebih sederhana untuk menentukan obesitas: menggunakan ukuran lingkar pinggang. Anak dikatakan gemuk apabila dia mempunyai lingkar pinggang lebih besar dari setengah tinggi badannya.
Apakah anak gemuk tetap akan menjadi orang dewasa yang gemuk?
Banyak orang tua yang berharap atau percaya bahwa anaknya yang gemuk suatu saat akan menjadi kurus ketika dia tumbuh menjadi besar. Hal itu ternyata tidak terjadi. Suatu penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa peluang anak yang gemuk pada usia 2 tahun untuk tetap menjadi orang dewasa yang gemuk adalah sekitar 75%, sementara peluang remaja gemuk usia 19 tahun untuk tetap menjadi orang dewasa gemuk adalah sekitar 88%.
"Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua anak gemuk akan tetap gemuk ...
kecuali kita melakukan sesuatu."
Penulis: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Editor: Prof. Dr. Madarina Julia, Sp.A (K), MPH., Ph.D
Daftar bacaan
- https://www.who.int/indonesia/news/detail/04-03-2021-indonesia-obesity-rates-among-adults-double-over-past-two-decades
- Rachmi CN, Li M, Baur LA. Overweight and obesity in Indonesia: prevalence and risk factors-a literature review. Public Health 2017 Jun;147:20-29.doi: 10.1016/j.puhe.2017.02.002. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28404492/