ASI dan Bingung Puting
Author:
Topik: bayi
ASI dan Bingung Puting
(dr. Eveline PN, Sp.A, IBCLC)
Air susu ibu (ASI) adalah sumber nutrisi terbaik dan terlengkap yang dibutuhkan oleh setiap bayi. Idealnya ASI diberikan secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan dan dilanjutkan bersama makanan pendamping sampai usia 2 tahun atau lebih. Beberapa keadaan misalnya ibu bekerja, bayi sakit atau ibu sakit mengakibatkan ibu tidak dapat menyusui bayinya secara langsung. Ibu masih dapat memberikan ASI dengan cara memerah atau memompa ASI dan diberikan kepada bayinya. Pertanyaannya adalah bagaimana cara terbaik memberikan ASI kepada bayi?
Dalam Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui yang dicanangkan WHO dan UNICEF disebutkan “Tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi “ sebagai langkah ke 9. Langkah ini dimaksudkan agar semua bayi yang menyusu akan selalu mendapatkan ASI dan tidak akan terganggu proses menyusunya dengan penggunaan dot atau kempeng. Seorang bayi yang diberikan ASI dengan dot atau diberikan kempeng, akan mengalami kebingungan. Benarkah?
Mekanisme menyusui
Ketika payudara ditempelkan ke bibir bawah bayi, bayi akan membuka mulutnya dengan lebar dan menjulurkan lidah sampai puting masuk jauh kedalam mulut. Dengan gerakan yang ritmik, lidah bergerak ke atas ke arah langit-langit keras, mengakibatkan puting dan areola membentuk dot yang panjang. Pipi mengisi mulut dengan adanya hisapan bayi dan menghasilkan tekanan negatif. Lidah bergerak undulasi (bergelombang) sepanjang “dot” sambil menekan duktus (saluran) di areola dan memerah ASI menuju puting. ASI mengalir keluar dari puting dan ditelan bayi.
Bayi yang diberikan ASI dengan dot untuk menyusu dapat menjadi bingung karena proses memerahnya berbeda. Bayi tidak perlu membuka mulutnya dengan lebar, dan tidak perlu memasukkan puting dot jauh ke dalam mulut. Puting karet yang relatif kurang lentur dapat mengakibatkan lidah tidak bergerak dengan ritmik. Ditambah, aliran dari botol yang sangat deras karena gravitasi bahkan tanpa hisapan, mengakibatkan bayi berusaha meletakkan lidah pada lubang dot untuk memperlambat aliran ASI/susu. Hal ini dilakukan juga saat bayi menyusu pada payudara ibu, kadang bayi mendorong payudara (puting) keluar dari mulut.
Mencegah bingung puting
Bayi yang sedang menyusu sebaiknya tidak diberikan dot atau kempeng selama 3 sampai 4 minggu pertama saat mereka sedang belajar dan memantapkan kemampuan menyusunya. Jika diperlukan pemberian ASI perah atau susu formula, dapat dengan cara dengan cangkir atau dengan sendok.
Jika bayi sudah terlanjur memilih dot dan menolak menyusu pada payudara, hal yang perlu dilakukan untuk mengembalikan bayi dapat menyusu kembali:
· Singkirkan botol dan kempeng.
· Jika suplemen diperlukan, dapat menggunakan dengan cara-cara yang tidak menggunakan puting buatan
· Perkenalkan kembali proses menyusui yang menyenangkan. Berikan kontak kulit-kulit. Gendong dekat payudara diantara waktu menyusu.
· Menyusui saat bayi tenang, biasanya pagi hari atau saat bangun tidur. Jangan menunggu bayi sangat lapar
· Evaluasi dasar pelekatan. Pastikan bayi dalam posisi yang sesuai di lengan ibu. Tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar dan lidah di bawah sebelum melekat ke payudara
· Berikan contoh membuka mulut saat memberikan instruksi buka mulut kepada bayi. Bayi baru lahirpun dapat meniru ekspresi muka orang dewasa
· Berikan bayi “kesenangan” dengan stimulasi payudara terlebih dahulu dengan memerah atau memompa payudara sehingga aliran ASI lebih cepat terjadi
· Gunakan pipet atau selang (feeding tube) untuk meneteskan ASI ke mulut bayi ketika melekat ke payudara