Keracunan Organofosfat
Author:
Topik: Pra-sekolah, Sekolah
Keracunan Organofosfat
Keracunan adalah masuknya zat racun ke tubuh, baik melalui saluran cerna, napas, maupun kulit dan mukosa sehingga menimbulkan gejala keracunan. Keracunan masih sering terjadi pada anak.
Organofosfat adalah zat kimia sintesis yang terkandung pada pestisida untuk membunuh hama (serangga, jamur, atau gulma). Organofosfat juga digunakan dalam produk rumah tangga, seperti pembasmi nyamuk, kecoa, dan hewan pengganggu lainnya.
Organofosfat dapat menimbulkan keracunan karena menghambat enzim kolinesterase. Enzim ini berfungsi agar asetilkolin terhidrolisis menjadi asetat dan dan kolin. Organofosfat mampu berikatan dengan sisi aktif kolinesterase sehingga kerja enzim ini terhambat. Asetilkolin terdapat di seluruh sistem saraf. Asetilkolin berperan penting pada sistem saraf autonom yang mengatur berbagai kerja, seperti pupil mata, jantung, pembuluh, darah. Asetilkolin juga merupakan neurotransmiter yang langsung memengaruhi jantung serta berbagai kelenjar dan otot polos saluran napas.
Keracunan organofosfat dapat terjadi melalui kulit, mata, mulut jika tertelan, dan hidung jika terhirup dengan dosis berlebih. Keracunan organofosfat melalui kulit terjadi jika zat ini berbentuk cairan dan tumpah di kulit, atau melalui pakaian yang terpapar organofosfat. Gas dan partikel semprotan yang sangat halus (<10 mikron) dapat masuk ke paru, sedangkan partikel yang lebih besar (>50 mikron) akan menempel di selaput lendir atau kerongkongan. Keracunan melalui saluran pencernaan dapat terjadi karena makanan terpapar organofosfat atau jika zat ini terbawa angin masuk ke mulut.
Gejala keracunan organofosfat akan timbul dalam waktu 6-12 jam setelah paparan. Gejalanya bervariasi, dari yang ringan hingga kematian. Gejala awal adalah ruam dan iritasi pada kulit, mual/rasa penuh di perut, muntah, lemas, sakit kepala, dan gangguan penglihatan. Gejala lanjutan, seperti keluar ludah berlebihan, keluar lendir dari hidung (terutama pada keracunan melalui hidung), berkemih berlebihan dan diare, keringat berlebihan, air mata berlebihan, kelemahan yang disertai sesak napas, dan akhirnya kelumpuhan otot rangka, sukar berbicara, hilangnya refleks, kejang, dan koma.
Pertolongan pertama keracunan organofosfat yang mengenai kulit adalah mencuci bagian yang terpapar dengan sabun dan air dingin. Lebih baik lagi jika mandi, mengganti pakaian, mencuci pakaian yang terpapar dengan menggunakan sarung tangan. Jika mata yang terkena maka harus dicuci dengan air mengalir paling tidak selama 15 menit.
Jika organofosfat tertelan, pertolongan awal adalah melegakan saluran napas dengan membersihkan sisa muntahan dan lendir yang berlebih di dalam rongga mulut korban. Kemudian miringkan korban. Pastikan korban masih bernapas. Jika tidak, segera berikan bantuan hidup dasar, tetapi gunakan masker atau kain untuk menghindari organofosfat meracuni penolong. Sebaiknya upayakan untuk mengetahui jenis racun penyebabnya.
Pencegahan adalah tindakan relatif sederhana dan mudah dilakukan. Hal penting yang harus diperhatikan, antara lain bahan rumah tangga yang mengandung organofosfat harus dijauhkan dari jangkauan anak atau tempatkan pada wadah yang tidak dapat dibuka oleh anak.
Penulis: DR. Dr. Dadang Hudaya Somasetia, Sp.A(K)
Ikatan Dokter Anak Indonesia
Artikel ini pernah dimuat di kolom Klasika, Kompas tanggal 5 Juni 2016.