Keracunan Timbal pada Anak
Oleh: Editorial Primaku
Topik: timbal, keracunan
Timbal adalah zat beracun yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan secara kumulatif pada berbagai sistem organ, khususnya pada anak-anak. Sumber utama keracunan timbal adalah cat yang mengandung timbal, debu atau tanah yang terkontaminasi timbal, kegiatan tambang, dan limbah industri. Anak-anak memiliki kerentanan untuk keracunan timbal karena mereka memiliki kemampuan untuk menghirup udara lebih banyak relatif dengan ukuran tubuh mereka dan absorbsi timbal pada anak jauh lebih tinggi pada anak dibandingkan dengan orang dewasa (40-50% pada anak dibandingkan dengan 10-15% pada orang dewasa) mereka sering tanpa sengaja menelan cat mengelupas berisiko timbal saat bermain maupun menggigit permukaan yang dilapisi oleh cat.
Timbal memiliki afinitas yang tinggi pada berbagai jenis protein. Jika timbal mengikatkan diri dengan protein-protein dalam tubuh, proses metabolik terkait bisa terganggu. Karena mekanismenya berada dalam tingkat molekuler, maka secara teori timbal dapat memengaruhi semua sistem organ. Pada sistem saraf, timbal dapat menganggu proses pruning sinaps pada otak, khususnya pada otak anak kecil. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan kognitif dan perubahan perilaku pada anak yang terkena. Manifestasi neurologis lainnya meliputi kejang, neuropati, dan ensefalopati. Keracunan timbal dapat menyebabkan anemia karena timbal dapat mengikat pada enzim-enzim yang berperan dalam sintesis sel darah merah. Pada sistem renal, timbal dapat menyebabkan disfungsi tubulus proksimalis dan berkompetisi dengan asam urat untuk diekskresi, sehingga dapat menyebabkan deposisi kristal urat di persendian. Timbal juga dapat menyebabkan penurunan fungsi tiroid, menganggu pertubuhan dan perkembangan muskuloskeletal, nyeri perut, konstipas, dan anoreksia.
Diagnosis keracunan timbal ditegakkan berdasarkan anamnesis paparan timbal dan pemeriksaan kadar timbal dalam darah. Pemeriksaan darah untuk melihat kadar zat besi dan panel untuk melihat anemia penting untuk dilakukan. Foto polos abdomen perlu dilakukan jika ada kecurigaan bahwa pasien menelan benda asing yang mengandung timbal.
Pengobatan keracunan timbal umumnya meliputi eliminasi sumber intoksikasi, terapi kelasi terapi simtomatis dan terapi suportif lainnya. Terapi kelasi diindikasikan pada anak dengan kadar timbal darah lebih dari 45 mcg/dL pada anak, atau pada pasien dengan ensefalopati. Pilihan agen kelasi yang tersedia adalah calcium disodium ethylenediaminetetraacetic acid (EDTA), succimer, dan British anti-Lewisite (BAL). Jika ditemukan benda asing yang mengandung timbal, pasien perlu dibantu untuk mengeluarkannya lewat buang air besar dengan pemberian laksatif jika perlu. Jika timbal tertelan dalam jumlah banyak, irigasi saluran cerna perlu dilakukan.
Pencegahan keracunan timbal pada anak dapat dilakukan dengan edukasi masyarakat tentang pengenalan sumber bahaya timbal di lingkungan rumah maupun publik seperti kawasan industri dan pertambangan liar. Selain itu, pemantauan kadar timbal lingkungan juga penting untuk deteksi dini zona potensi keracunan anak. Regulasi pelarangan cat dan mainan anak mengandung timbal juga harus lebih tegas diterapkan dan diawasi. Dengan upaya preventif yang komprehensif dari berbagai pihak tersebut, insiden keracunan timbal pada anak-anak yang berdampak serius dapat lebih ditanggulangi.
Referensi:
Halmo L, Nappe TM. Lead Toxicity. [Updated 2023 Jul 4]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK541097/