Meta PixelWaspada, Makanan Ini Bisa Membawa Bakteri Salmonella<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Waspada, Makanan Ini Bisa Membawa Bakteri Salmonella

Author: Tim PrimaKu

30 Sep 2025

Topik: Salmonella, Keracunan Makanan, Infeksi

Infeksi Salmonella (Salmonellosis) adalah salah satu penyakit bakteri yang cukup sering menyerang saluran pencernaan. Bakteri ini biasanya hidup di usus manusia maupun hewan, lalu keluar bersama tinja (feses). Penularan pada manusia paling sering terjadi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Bagaimana dan lewat makanan apa Salmonella bisa menyebar? Yuk, ketahui melalui artikel ini!


Bagaimana Salmonella Menyebar?

Bakteri Salmonella hidup di saluran pencernaan banyak hewan ternak. Selama proses pemeliharaan, pemotongan, atau pengolahan, bakteri ini dapat berpindah ke produk makanan, seperti daging mentah, unggas, telur, atau susu yang tidak dipasteurisasi.

Selain itu, sayuran hijau, buah-buahan, dan makanan laut juga bisa terkontaminasi melalui pupuk kotoran hewan atau air yang terkontaminasi.

Salmonella juga dapat menular melalui hewan peliharaan, seperti kucing, anjing, atau reptil, bahkan dari orang ke orang akibat kebersihan tangan yang buruk, misalnya tidak mencuci tangan setelah dari toilet. Kontaminasi silang di dapur, misalnya memotong daging mentah dengan talenan yang sama untuk sayuran, juga menjadi salah satu jalur penyebaran utama.


Penyebab Infeksi Salmonella

Infeksi Salmonella umumnya terjadi karena makanan atau air yang terkontaminasi tinja manusia maupun hewan.

Beberapa sumber infeksi yang umum antara lain:

  • Daging, unggas, dan makanan laut mentah: bakteri dapat menempel saat proses pemotongan atau berasal dari air yang terkontaminasi.
  • Telur mentah atau setengah matang: bahkan jika kulit telur tampak bersih, bakteri bisa terbawa sejak telur terbentuk di dalam ayam.
  • Produk susu yang tidak dipasteurisasi: proses pasteurisasi penting untuk membunuh bakteri berbahaya, termasuk Salmonella.
  • Buah dan sayuran: bisa terkontaminasi dari air atau pupuk yang tercemar.
  • Penanganan makanan yang tidak higienis: misalnya tidak mencuci tangan setelah dari toilet atau setelah memegang makanan mentah.
  • Kontak dengan hewan peliharaan: beberapa hewan, terutama burung dan reptil, dapat membawa Salmonella di bulu, kulit, atau kotorannya.


Gejala Infeksi Salmonella

Infeksi Salmonella umumnya disebabkan oleh konsumsi daging, unggas, atau telur yang mentah atau kurang matang, serta susu yang tidak dipasteurisasi. Masa inkubasi (waktu antara paparan dan munculnya gejala) berkisar antara 6 jam hingga 6 hari.

Gejala yang mungkin timbul antara lain:

  • Diare
  • Kram perut
  • Demam
  • Mual
  • Muntah
  • Menggigil
  • Sakit kepala
  • Feses berdarah

Gejala biasanya berlangsung selama beberapa hari hingga satu minggu. Diare dapat menetap hingga 10 hari, dan pada beberapa anak butuh waktu berbulan-bulan untuk kembali pada pola buang air besar normal.

Beberapa jenis bakteri Salmonella bahkan dapat menyebabkan demam tifoid, penyakit serius yang lebih sering terjadi di negara berkembang.

Infeksi Salmonella merupakan penyakit yang sering terjadi namun sebenarnya dapat dicegah dengan langkah sederhana. Menjaga kebersihan tangan, mengolah makanan dengan benar, serta memastikan air dan bahan makanan dalam kondisi aman adalah kunci utama untuk melindungi anak dari infeksi ini.


Referensi:

  • Salmonella | Food Standards Agency. 
  • Salmonella infection - Symptoms & causes - Mayo Clinic