Si Kecil Jangan sampai Kekurangan Zat Besi!
Author: Fauziah Sabtuanisa
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Zat Besi, Tumbuh Kembang
Dari berbagai macam kebutuhan vitamin dan mineral pada bayi, ada satu kandungan yang tak boleh ketinggalan untuk diberikan, yaitu zat besi. Zat besi memegang peran penting untuk tumbuh kembang bayi, di antaranya:
- Zat besi diperlukan untuk membuat hemoglobin yang membawa oksigen dalam sel darah merah ke seluruh bagian tubuh.
- Zat besi juga mendukung perkembangan saraf yang tepat selama masa bayi dan anak usia dini.
- Mengurangi risiko stunting.
- Meningkatkan dan menjaga kualitas tidur bayi.
Dampak kekurangan zat besi
Sebagian besar bayi yang baru lahir memiliki simpanan zat besi yang cukup dalam tubuhnya selama sekitar 6 bulan pertama kehidupan, tergantung pada usia kehamilan, status besi ibu, dan waktu penjepitan tali pusat.
Namun, pada usia 6 bulan, bayi membutuhkan sumber zat besi yang lebih selain dari ASI. Jika bayi kekurangan zat besi maka akan berdampak negatif terhadap tumbuh kembang, kecerdasan, perilaku, dan kemampuan motor anak.
Selain itu, anemia defisiensi besi pada anak di bawah usia 2 tahun dapat menyebabkan anak lebih ‘lemot’ dalam merespon, lebih iritabel dan sulit mengendalikan diri. Beberapa studi bahkan menunjukkan dampak negatif ini terus berlanjut hingga dewasa.
Nah berikut ini ada beberapa ciri bayi yang berisiko paling tinggi kekurangan zat besi meliputi:
- Bayi yang lahir prematur atau memiliki berat lahir rendah.
- Bayi yang minum susu sapi atau susu kambing sebelum usia 1 tahun.
- Bayi yang diberi ASI tetapi tidak diberi MPASI yang mengandung zat besi setelah usia 6 bulan.
- Bayi yang minum susu formula tanpa difortifikasi dengan zat besi.
- Anak berusia 1-5 tahun yang minum lebih dari 24 ons (710 mililiter) susu sapi, susu kambing, atau susu kedelai setiap hari.
- Anak-anak yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti infeksi kronis atau diet yang dibatasi.
- Anak-anak yang telah terpapar timbal.
- Anak-anak yang kelebihan berat badan atau obesitas.
Well, untuk memenuhi kebutuhan zat besi si Kecil, MomDad dapat melakukan beberapa cara, antara lain:
- Konsumsi makanan yang mengandung tinggi zat besi minimal 2 kali perhari
Memenuhi kebutuhan zat besi yang paling baik adalah dengan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Makanan yang mengandung sumber zat besi paling tinggi adalah daging berwarna merah. Sayuran hijau juga mengandung zat besi yang tinggi tetapi hanya diserap sekitar 3-8% dibandingkan dengan sumber hewani yang diserap sebesar 23%.
- Mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C tinggi
Vitamin C dapat meningkatkan absorpsi zat besi dari serealia dan sayuran sebanyak 2 kali lipat sehingga lebih banyak zat besi yang dapat diserap oleh saluran cerna. Berikan bayi makanan yang mengandung tinggi zat besi sambil memberikan juga sumber vitamin C, seperti jeruk, jeruk limau, stroberi, brokoli, dan paprika.
- Hindari mengonsumsi susu pada saat makan utama
Kandungan kalsium yang tinggi pada susu dapat menghambat penyerapan zat besi. Sebaiknya pemberian susu dapat diminum di luar waktu makan utama.
- MPASI fortifikasi bisa menjadi pilihan alternatif
MPASI fortifikasi merupakan makanan yang diberi nutrisi tambahan. Oleh karena itu, untuk memastikan kecukupan zat besi, MomDad bisa tambahkan hati ayam sebanyak 85 gram sehari atau daging sapi sebesar 385 gram. Tentunya jumlah ini sangat banyak untuk bayi berusia 6-12 bulan, sehingga MPASI fortifikasi yang telah diperkaya zat besi dapat menjadi alternatif asupan yang mengandung tinggi zat besi.
Dengan memberikan asupan harian yang mengandung zat besi, MomDad telah membantu mengoptimalkan tumbuh kembangnya. namun, jika bayi MomDad memiliki faktor risiko kekurangan zat besi, segera konsultasikan dengan dokter.
Referensi:
- Centers for Disease Control and Prevention. (2021). Diet and Micronutrients: Iron. Diakses dari https://www.cdc.gov/breastfeeding/breastfeeding-special-circumstances/diet-and-micronutrients/iron.html
- Earth's Best. (n.d.). The Importance of Iron. Diakses dari https://www.earthsbest.com/resource/the-importance-of-iron/
- Mayo Clinic. (n.d.). Iron deficiency. Diakses dari https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/childrens-health/in-depth/iron-deficiency/art-20045634