primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Waspada, Kurang Protein Sebabkan Gangguan Fungsi Otak!

Author: Fitri Permata

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A

Topik: Parenthood, > 6 Tahun, Article, Kekurangan Protein, Protein, Protein Harian

Pernahkah melihat si Kecil terlihat lemas atau kurang berenergi, padahal sudah makan? Nah, bisa jadi asupan gizinya kurang lengkap. Salah satu zat gizi yang penting untuk tumbuh kembang si Kecil adalah protein. Di usia emas mereka, tubuh si Kecil terus tumbuh dan berkembang dengan cepat, sehingga membutuhkan "bahan bakar" yang cukup untuk mendukung proses tersebut. Protein adalah salah satu kunci penting dalam pertumbuhan ini. Yuk, kita bahas lebih lanjut mengapa protein sangat penting untuk balita dan bagaimana memastikan si Kecil mendapat asupan yang cukup.


Apa itu Protein & Mengapa Penting untuk si Kecil?


Protein merupakan zat gizi yang sangat penting untuk si Kecil, terutama dalam masa tumbuh kembangnya. Protein ini bisa diibaratkan sebagai “bahan bangunan” utama yang membentuk tubuh si Kecil, mulai dari otot, kulit, rambut, hingga organ-organ penting lainnya. Protein berperan besar dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh, memproduksi enzim dan hormon, serta sebagai cadangan sumber energi. Nah, tidak hanya itu, protein juga sangat dibutuhkan untuk proses regenerasi sel dan menjaga agar fungsi tubuh si Kecil tetap optimal.


Dalam mendukung tumbuh kembang, si Kecil perlu mengonsumsi protein, khususnya hewani, dengan alasan sebagai berikut:


  1. Kaya akan makronutrien esensial, seperti asam lemak esensial (asam lemak yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapatkan dari makanan).
  2. Mengandung mikronutrien yang lengkap seperti zinc, besi, yodium, magnesium, kalsium, vitamin A, B, dan D yang juga bekerja sama untuk memastikan tumbuh kembang si Kecil berlangsung dengan optimal.


Tau nggak MomDad, ada 20 jenis asam amino yang membentuk protein, dan 9 di antaranya (histidin, isoleusin, leusine, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan dan valin) disebut asam amino esensial. Tubuh kita tidak bisa memproduksi asam amino esensial ini, sehingga mereka harus didapatkan dari makanan. Inilah mengapa protein hewani sangat dianjurkan, karena sumber protein hewani mengandung asam amino esensial yang lengkap dan lebih mudah diserap oleh tubuh.


Jadi, pastikan si Kecil mendapat asupan protein yang cukup setiap harinya agar tubuhnya bisa tumbuh optimal dan sehat!


Sumber Protein Terbaik untuk si Kecil


Kekurangan protein-4.jpg


Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, sumber protein hewani adalah yang terbaik untuk si Kecil karena mengandung asam amino esensial lengkap dan mudah dicerna. Asam amino esensial ini penting untuk mendukung tumbuh kembang otak dan tubuh si Kecil secara optimal. Misalnya, daging sapi dan ayam, tidak hanya kaya akan protein, tapi juga vitamin dan mineral penting seperti zat besi yang membantu pembentukan sel darah merah.


Meski sumber protein nabati, seperti tempe atau kacang-kacangan juga baik, makanan ini biasanya kurang lengkap kandungan asam amino esensial-nya. Oleh karena itu, jika si Kecil lebih sering makan protein nabati, pastikan MomDad memberikan kombinasi berbagai sumber nabati agar kebutuhan proteinnya terpenuhi.


Apa yang Terjadi Jika si Kecil Kekurangan Protein?


Kekurangan protein pada anak bisa berdampak serius, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Kekurangan protein bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan dan berisiko stunting. Ini terjadi karena tubuh tidak mendapatkan cukup "bahan baku" untuk membangun dan memperbaiki sel, termasuk untuk sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, si Kecil jadi lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Saat anak mudah sakit dan sering mengalami infeksi berulang, tentu saja kesehatan dan aktivitasnya terganggu.


Protein juga berperan besar dalam perkembangan otak si Kecil. Kekurangan protein bisa menghambat pembentukan mielin, lapisan pelindung saraf, yang penting untuk fungsi otak. Hal ini bisa menyebabkan gangguan kognitif dan memengaruhi kemampuan belajar si Kecil di masa depan. Saat masuk usia sekolah, si Kecil mungkin mengalami kesulitan belajar, sering absen karena sakit, dan performa akademiknya bisa menurun. Kondisi ini tentu bisa berpengaruh pada kualitas hidupnya kelak, bahkan hingga dewasa.


Kabar baiknya, jika kekurangan protein atau stunting bisa terdeteksi lebih awal, penanganan yang tepat bisa memperbaiki kondisi ini. Dokter biasanya akan merekomendasikan peningkatan asupan nutrisi, terutama protein dari sumber hewani, dan juga memastikan si Kecil mendapatkan imunisasi sesuai jadwal agar tidak mudah sakit.


Makanan Kaya Protein untuk si Kecil


Kekurangan protein-5.jpg


Nah, sekarang MomDad pasti penasaran, apa saja sih makanan kaya protein yang baik untuk pertumbuhan otak serta baik untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak? Yuk, cek beberapa pilihan berikut:


  1. Daging sapi


Daging sapi mengandung protein tinggi, vitamin, dan mineral penting seperti zat besi. Setiap 100 gram daging sapi mengandung 14 gram protein yang bisa membantu si Kecil tumbuh kuat dan sehat. Daging sapi juga bisa diolah menjadi berbagai menu favorit si Kecil seperti spaghetti bolognese atau kroket.


2. Daging ayam


Daging ayam, terutama ayam kampung, kaya akan protein dan zat besi. Dengan kandungan protein sekitar 37 gram per 100 gram daging, ayam merupakan pilihan protein hewani yang terjangkau dan bergizi untuk si Kecil.


3. Ikan kembung


Ini dia pilihan lokal yang kaya akan omega-3, lebih tinggi dari salmon. Ikan kembung sangat baik untuk perkembangan otak si Kecil dan bisa diolah menjadi berbagai makanan. Namun, hati-hati MomDad, pastikan duri-duri halusnya tidak tertelan si Kecil.


4. Telur


Tahukah MomDad, bahwa 1 buah telur ayam ukuran sedang memiliki kandungan protein yang kurang lebih setara dengan 30 gram daging. 1 butir telur berukuran besar (50 gram) mengandung 6 gram protein, 5 gram lemak, dan 78 kkal. Telur juga mengandung DHA serta berbagai vitamin dan mineral yang penting untuk menunjang pertumbuhan anak. Telur dapat digunakan sebagai campuran membuat berbagai makanan sehingga dapat menjadi asupan prohe saat makan utama maupun snack.


5. Hati ayam


Hati ayam merupakan sumber prohe yang meskipun tidak mengandung kalori sebanyak daging sapi, namun tinggi protein. Per 100 gram hati ayam, terkandung 167 kalori, 5 gram lemak, 25 gram protein. Tak hanya itu hati ayam juga merupakan prohe yang mengandung zat besi tertinggi lho! 100 gram hati ayam sudah mengandung 3,6 mg zat besi heme.


Kebutuhan Protein Harian Anak


Setiap anak memiliki kebutuhan protein yang berbeda, tergantung pada usianya. Untuk si Kecil yang berusia 6 tahun ke atas, berikut kebutuhan protein harian yang perlu diperhatikan:


Kebutuhan protein harian anak.png


Protein merupakan nutrisi esensial yang harus dipenuhi setiap hari untuk mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan otak si Kecil. Sumber protein hewani, seperti daging, ayam, ikan, dan telur, adalah pilihan terbaik karena mengandung asam amino esensial yang lengkap dan mudah dicerna. Memastikan asupan protein yang cukup sangat penting, karena kekurangan protein dapat berdampak serius, baik dalam jangka pendek maupun panjang.


Jadi, pastikan si Kecil mendapatkan asupan protein yang seimbang setiap hari untuk mendukung pertumbuhannya secara optimal, ya, MomDad!


Referensi:

  • Abeshu MA, Lelisa A, Geleta B. Complementary Feeding: Review of Recommendations, Feeding Practices, and Adequacy of Homemade Complementary Food Preparations in Developing Countries - Lessons from Ethiopia. Front Nutr. 2016 Oct 17;3:41. doi: 10.3389/fnut.2016.00041. PMID: 27800479; PMCID: PMC5065977.
  • Parikh, P., Semba, R., Manary, M., Swaminathan, S., Udomkesmalee, E., Bos, R., Poh, B. K., Rojroongwasinkul, N., Geurts, J., Sekartini, R., & Nga, T. T. (2021). Animal source foods, rich in essential amino acids, are important for linear growth and development of young children in low- and middle-income countries. Maternal & Child Nutrition, e13264. https://doi.org/10.1111/mcn.13264
  • De Sanctis V, Soliman A, Alaaraj N, Ahmed S, Alyafei F, Hamed N. Early and Long-term Consequences of Nutritional Stunting: From Childhood to Adulthood. Acta Biomed. 2021 Feb 16;92(1):e2021168. doi: 10.23750/abm.v92i1.11346. PMID: 33682846; PMCID: PMC7975963.
  • PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2019 TENTANG ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN UNTUK MASYARAKAT INDONESIA
  • PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR TAHUN 2023
  • Fish, raw, Atlantic, mackerel nutrition facts and analysis.
  • https://jurnalgizi.com/2021/11/10/ayam-kampung-vs-ayam-negeri/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK56068/table/summarytables.t4/?report=objectonly
familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
cover
Lebih Waspada, Ini Jenis Pelecehan pada Anak yang Orang Tua ...
28 Jun 2022
cover
Waspada, 5 Hal Ini Bisa Sebabkan Anak Sembelit
21 Jul 2022
cover
Waspada, Anak dan Remaja Rentan Terkena Diabetes
30 Sep 2022
cover
Waspada, di Usia Ini Anak Lihai Berbohong, Simak Tips Mengat...
12 Nov 2022
cover
Waspada, di Usia Ini Anak Biasanya Menolak Makan!
30 Des 2022
cover
Waspada, Ini Jenis Kanker yang Kerap Menyerang Anak-Anak!
15 Feb 2023
cover
Waspada, Ini Risiko yang Terjadi jika Anak Tidak Cocok denga...
26 Okt 2023
cover
Waspada, Anak Usia Ini Rentan Alami Gizi Kurang & Gizi Buruk
23 Apr 2024
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: