primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Anakku masih mengompol, normalkah?

Author: Dr. Dini Mirasanti, Sp.A, Prof. Dr. Madarina Julia, Sp.A (K), MPH., Ph.D (editor)

Topik: Tips, 4-7 Tahun, 7-12 Tahun

Mengompol atau yang disebut dengan enuresis pada dunia medis adalah keluarnya urin secara tidak sadar terutama pada malam hari. Mengompol pada anak merupakan masalah yang sering dihadapi orangtua. Anak belajar untuk mengontrol keinginan untuk berkemih ketika mereka sudah dapat merasakan dan menyadari bahwa kandung kemihnya penuh. Pada umumnya hal tersebut berkembang saat anak menginjak usia 4 tahun. Kontrol kandung kemih saat tidur pada malam hari pada umumnya baru terjadi setelah itu, sekitar usia 5-7 tahun.


Sekitar 16% anak masih mengompol pada usia 5 tahun. Anak laki-laki cenderung lebih sering mengompol dibandingkan anak perempuan. Saat anak sudah berusia 7 tahun, masih ada sebagian kecil anak yang mengompol di malam hari. Bagi sebagian besar anak, mengompol dapat berhenti sendiri tanpa membutuhkan terapi apapun. Namun terkadang orangtua merasa khawatir mengenai adanya masalah medis yang mendasari anak masih mengompol.


Mengapa anak masih mengompol?

  • Kandung kemih anak berkembang lebih lambat dibandingkan anak lainnya
  • Kandung kemih hanya mampu menampung sejumlah kecil urin
  • Riwayat keluarga mengompol
  • Masalah hormon yang mengatur produksi urin
  • Ada masalah medis lainnya (konstipasi, gangguan tidur, diabetes mellitus, diabetes insipidus, penyakit ginjal kronik dan infeksi saluran kemih, masalah kesehatan jiwa, dll)


Kapan anak yang masih mengompol harus dibawa ke dokter?

  • Anak masih mengompol setelah usia 7 tahun
  • Anak mengompol kembali setelah lebih dari beberapa bulan tidak mengompol di malam hari
  • Mengompol disertai nyeri berkemih, rasa haus yang tidak lazim, warna urin pink atau merah, feses keras, mengorok, atau kaki bengkak



Apa yang perlu dipahami oleh orangtua?

  • Mengompol adalah masalah umum pada anak yang masih dapat berlangsung hingga anak berusia 7 tahun
  • Mengompol dapat berhenti sendiri pada sebagian besar anak
  • Mengompol bukan salah anak dan anak tidak perlu dihukum karena mengompol
  • Anak perlu diajarkan untuk berkemih secara rutin di siang hari dan sebelum tidur
  • Hindari minuman manis atau mengandung kafein terutama di malam hari
  • Anak perlu dibantu untuk pergi ke toilet di malam hari
  • Popok sekali pakai atau celana tatur dapat membuat anak malas bangun dan pergi ke kamar mandi sehingga penggunaannya benar-benar harus dihentikan paling lambat saat anak berusia 8 tahun
  • Setelah anak mengompol, ajak anak ke kamar mandi untuk berganti pakaian bersih.
  • Anak perlu diajak berpartisipasi membersihkan tempat tidurnya di pagi hari termasuk mengganti sprei
  • Jangan mengolok-olok atau membandingkan anak dengan saudaranya terkait mengompol



Daftar bacaan:

  1. Drutz JE, Tu ND. Patient education: bedwetting in children (beyond the basis). Diunduh dari https://www.uptodate.com/contents/bedwetting-in-children-beyond-the-basics
  2. Mayo Clinic. Bed wetting. Diunduh dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bed-wetting/symptoms-causes/syc-20366685
  3. Baird DC, Seehusen DA, Bode DV. Enuresis in children: a case-based approach. Am Fam Physician. 2014;90:560-8.


familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: