Anakku Sudah Cukup Tidur Belum ya? Kenali Tandanya di Sini, MomDad!
Author: Marisha A / dr. Dini Astuti Mirasanti Sp.A
Topik: Tidur
Tidur memegang peranan penting dalam proses tumbuh kembang anak. Saat terjaga, anak berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan mengalami kejadian positif maupun negatif. Karena itu, tidur berperan mengendapkan berbagai pengalaman tersebut dan membuang pengalaman yang tidak diinginkan.
Dalam tidur terjadi banyak aktivasi sel otak yang berperan besar dalam perkembangan kematangan otak pada tahun-tahun pertama kehidupan. Tidur juga memiliki sifat restoratif yang terkait dengan pemeliharaan daya tahan tubuh dan pertumbuhan fisik, menghilangkan kelelahan, serta memperbaiki fokus dan konsentrasi. Ketahui lebih lanjut mengenai perkembangan tidur normal pada batita, yuk!
Tanda anak cukup tidur
Tidur yang cukup tidak hanya diukur berdasarkan jumlah jam tidur dalam sehari. Beberapa tanda anak cukup tidur antara lain jika anak dapat tertidur dengan mudah di malam hari, dapat terbangun dengan mudah saat bangun pagi, dan tidak memerlukan tidur siang yang melebihi kebutuhan sesuai perkembangannya.
Anak mendapatkan istirahat yang dibutuhkan apabila keempat hal berikut ini dipenuhi secara seimbang, yaitu jadwal tidur dalam sehari yang teratur, total waktu tidur, tidur siang, dan konsolidasi tidur yang baik. Dalam tiga tahun pertama kehidupan, keempat hal tersebut berubah seiring dengan perkembangan kematangan otak.
Pembentukan pola tidur anak
Konsolidasi dan regulasi adalah dua proses biopsikososial yang saling berinteraksi dalam pembentukan pola tidur anak. Konsolidasi tampak dalam perubahan pola tidur seiring dengan pertambahan usia. Bayi baru lahir akan lebih sering tidur singkat, kemudian terbangun serta memerlukan banyak tidur siang.
Anak yang lebih besar akan tidur malam lebih panjang, lebih sedikit terbangun di malam hari, disertai dengan tidur siang yang makin berkurang. Regulasi ini juga disertai dengan proses peningkatan kemampuan tidur sendiri tanpa bantuan dan kembali tidur saat terbangun tengah malam tanpa banyak rewel.
Pada bayi yang baru lahir, irama siklus waktu siang-malam atau sering disebut sebagai siklus diurnal, belum terbentuk sempurna, sehingga bayi dapat dengan mudah tidur sepanjang siang dan malam hari. Pola tidur-bangun belum teratur dan lebih dipengaruhi oleh waktu makan atau perasaan lapar. Ketika lapar, bayi akan terbangun menangis, kemudian setelah kenyang tidur kembali.
Pada usia satu bulan hingga satu tahun, irama tidur mulai berkembang menjadi pola yang lebih teratur. Pengaturan pola tidur berkembang selama tahun pertama kehidupan. Saat bayi bertambah usia, konsolidasi jadwal dan lama tidur mulai tampak pada malam hari. Bayi mulai terjaga lebih lama di siang hari dan tidur lebih panjang di malam hari.
Seiring dengan terkonsolidasinya tidur pada malam hari, tidur di siang hari terbentuk menjadi tidur siang singkat (naps). Umumnya, tidur malam terdiri dari dua periode tidur panjang yang diselingi satu kali terbangun karena lapar. Pada akhir tahun pertama, seorang anak tidur sekitar 14-15 jam per hari, dengan proporsi terbanyak pada malam hari dan sisanya berupa satu atau dua kali tidur siang.
Setelah berusia satu tahun, pola tidur pada anak berubah dibandingkan dengan pada masa bayi dengan durasi jam tidur yang semakin berkurang. Siklus tidur-bangun dan jumlah tidur yang diperlukan seorang anak ditentukan secara fisiologis oleh usia dan tingkat perkembangan serta dipengaruhi oleh jadwal sehari-hari dalam keluarga.
Sumber foto: Freepik
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.