primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Infeksi Telinga Tengah: Bahaya Tersembunyi Penghambat Tumbuh Kembang Anak

Author: Sekar Retno Ayu

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A

Topik: Infeksi Telinga Tengah, Otitis Media, Tumbuh Kembang, Penyakit Anak

MomDad, pernah nggak, si Kecil tiba-tiba rewel, sering pegang telinga, atau bahkan demam tanpa sebab? Hati-hati, bisa jadi itu tanda infeksi telinga tengah yang sering terlewatkan!


Infeksi telinga tengah ini tak hanya bikin si Kecil nggak nyaman, tapi juga memengaruhi tumbuh kembangnya karena gangguan ini berdampak pada pendengaran, bahkan keterlambatan bicara. Duh, jangan sampai kita abai sama tanda-tandanya, ya. Lewat artikel ini, ayo, cari tahu tentang bahaya tersembunyi infeksi telinga tengah dan apa yang bisa dilakukan untuk melindungi si Kecil!


Infeksi Telinga Tengah (Otitis Media) Rentan Terjadi pada Anak


Infeksi telinga tengah atau otitis media sering dialami anak-anak, terutama pada usia 6-24 bulan. Sekitar 80-90% anak mengalaminya sebelum usia sekolah [1]. 50% anak menderita satu kali atau lebih Infeksi Telinga Tengah pada usia 1 tahun [2]. Anak-anak lebih rentan karena struktur telinga mereka yang lebih sempit, memudahkan penumpukan cairan dan pembengkakan. Hal ini diperparah oleh kelenjar adenoid yang lebih besar, yang menghalangi saluran eustachius, kemudian meningkatkan risiko infeksi pada anak [3].


Menurut sebuah artikel di situs web American Family Physician (AAFP), pada usia tiga tahun, 50% hingga 85% anak-anak akan memiliki setidaknya satu episode otitis media akut (AOM) [2]Infeksi ini biasanya dimulai saat saluran eustachius (penghubung telinga tengah dan tenggorokan) tersumbat akibat pilek atau alergi, yang menyebabkan bakteri atau virus berkembang. Beberapa bakteri penyebabnya adalah Streptococcus pneumoniaenon-typeable Haemophilus influenzae, dan Moraxella catarrhalis, yang tidak menular langsung, tetapi bisa menular melalui batuk atau pilek [1,3].


Paparan asap rokok, penggunaan dot sambil berbaring, dan sering berada di tempat ramai seperti daycare, juga dapat meningkatkan risiko terpapar infeksi telinga tengah. Selain itu, cuaca dingin atau hujan juga bisa memicu infeksi ini [3].


Bagaimana Gejala/ Tanda-tanda Infeksi Telinga Tengah pada Anak?


Mengingat si Kecil belum bisa mengungkapkan apa yang mereka rasakan, orang tua perlu memahami tanda-tanda berikut [4,5]:

● Nyeri telinga (biasanya ditunjukkan dengan menarik atau menggaruk telinga).

● Rewel, menangis lebih sering, atau sulit tidur.

● Nafsu makan menurun.

● Respon terhadap suara berkurang.


Jika si Kecil mengalami demam lebih dari 2 hari, cairan keluar dari telinganya, atau gejalanya semakin parah, segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan tepat karena penanganan dini sangat penting untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan [5].


Sayangnya, tidak semua orang tua mengenali gejala infeksi telinga tengah karena beberapa hal [4,6,7,8]:

1. Gejala tidak spesifik: gejala otitis media pada anak-anak bervariasi dan seringkali tidak spesifik. Tanda-tanda seperti menarik telinga, rewel, demam, atau cairan dari telinga bisa mirip dengan masalah lain, seperti tumbuh gigi atau flu, sehingga orang tua sulit untuk mengenalinya.

2. Anak tidak bisa mengungkapkan rasa sakit: anak-anak, terutama yang masih kecil, belum bisa mengungkapkan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang dirasakan. Mereka mungkin hanya menunjukkan tanda-tanda umum, seperti rewel atau menangis, yang bisa disebabkan oleh berbagai alasan.

3. Kurangnya pemahaman orang tua akan penyakit dan gejala otitis media pada anak, sehingga anak telat ditangani dan infeksi sudah menyebar.

4. Gejala hilang-timbul: gejala otitis media bisa hilang-timbul, terutama pada tahap awal infeksi. Anak mungkin terlihat sehat, tapi kembali menunjukkan gejala di waktu lain, sehingga sulit untuk mengenali pola gejala yang konsisten.


Infeksi telinga tengah-3.jpg

Foto hanya untuk kebutuhan ilustrasi


Dampak Infeksi Telinga Tengah pada Tumbuh Kembang Anak


Infeksi telinga tengah juga dapat menghambat perkembangan mental dan sosial anak, yang pada akhirnya memengaruhi kemampuan mereka dalam belajar dan berinteraksi. Berikut dampak yang bisa terjadi pada anak dengan otitis media [4,9,10]:

● Penurunan pendengaran: otitis media dapat menyebabkan penurunan pendengaran sekitar 20-30 dB, yang dapat mengganggu kemampuan otak dalam memproses suara.

● Gangguan arah suara: jika infeksi terjadi hanya di satu telinga, perbedaan pendengaran antara kedua telinga mengganggu kemampuan anak untuk menentukan arah suara.

● Kesulitan memahami bahasa: gangguan pendengaran dapat memengaruhi kemampuan anak dalam memahami bahasa dan membedakan suara, sehingga dapat menghambat perkembangan bicara anak.

● Kesulitan belajar: anak bisa mengalami kesulitan dalam mengenali bunyi kata, memahami informasi di kelas, serta belajar membaca dan mengeja.


Infeksi telinga tengah-4.jpg

Foto hanya untuk kebutuhan ilustrasi


● Dampak sosial dan kognitif: gangguan bahasa dan pemahaman dapat mengganggu kemampuan interaksi sosial dan belajar anak secara keseluruhan.

● Kerusakan permanen: jika kerusakan pada telinga tengah berlangsung lama, anak mungkin memerlukan alat bantu dengar.


Waspada Infeksi Telinga Tengah dan Pneumonia, Cegah dengan Vaksinasi!


Infeksi telinga tengah dan pneumonia seringkali terkait karena keduanya bisa disebabkan oleh bakteri yang sama, yaitu Streptococcus pneumoniae. Bakteri ini menyebar dari saluran pernapasan atas ke telinga tengah melalui saluran eustachius, sehingga menyebabkan otitis media. Jika infeksi meluas ke paru-paru, maka terjadilah pneumonia. Meskipun keduanya tidak langsung saling menyebabkan, infeksi saluran pernapasan atas sering memicu keduanya dan anak-anak yang sering mengalami infeksi saluran pernapasan atas cenderung lebih rentan terkena otitis media dan pneumonia sekaligus [11].


Salah satu cara efektif untuk melindungi anak-anak dari infeksi ini adalah dengan pemberian vaksin PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine). Vaksin ini tidak hanya melindungi anak dari pneumonia, tetapi juga dari infeksi telinga tengah yang sering kali terjadi akibat bakteri yang sama [12,13].


infeksi telinga tengah-6.jpg

Foto hanya untuk kebutuhan ilustrasi

Vaksin PCV diberikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jadwal vaksinasi PCV untuk anak menurut jadwal IDAI secara umum untuk dosis primer dilakukan di bulan ke 2,4,6 dan dosis tambahan/ booster di bulan ke 12-15 [14]Sedangkan untuk orang dewasa cukup hanya 1 dosis seumur hidup [15].


Vaksin PCV terbukti efektif dalam mencegah pneumonia dan infeksi telinga tengah, yang sering kali disebabkan bakteri pneumokokus. Tanpa vaksinasi, anak lebih rentan terhadap infeksi ini dan berisiko mengalami komplikasi serius, seperti gangguan pendengaran dan masalah kognitif akibat infeksi telinga berulang [16]. Pemberian vaksin PCV tepat waktu tidak hanya melindungi anak dari penyakit akut, tetapi juga mengurangi risiko jangka panjang yang bisa memengaruhi perkembangan mereka.


Artikel ini telah divalidasi oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

PP-UNP-IDN-0647-DEC-2024


Referensi:

1 National Library of Medicine. 2023. Acute Otitis Media https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470332/

2 Otitis Media: Rapid Evidence Review https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2019/0915/p350.html

3 Kids Health. 2022. Middle Ear Infections (Otitis Media) https://kidshealth.org/en/parents/otitis-media.html

4 Children’s Hospital of Philadelphia. Otitis Media (Middle Ear Infection) https://www.chop.edu/conditions-diseases/otitis-media-middle-ear-infection

5 Kemenkes. 2022. Otitis Media https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1544/otitis-media

6 Mayo Clinic. 2022. Ear infection (middle ear) https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ear-infections/symptoms-causes/syc-20351616

7 National Library of Medicine. 2022. Parents’ experiences caring for children withacute otitis media: a qualitative analysis https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9128094/

8 Mount Sinai. 2021. Ear infections https://www.mountsinai.org/health-library/report/ear-infections

9 ResearchGate. 2022. The Effects of the Early-onset Otitis Media on Cognitive Skills in Children: A Systematic Review https://www.researchgate.net/publication/365764894_The_Effects_of_the_Early-onset_Otitis_Media_on_Cognitive_Skills_in_Children_A_Systematic_Review

10 Wiley Online Library. 2009. The impact of otitis media on cognitive and educational outcomes https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.5694/j.1326-5377.2009.tb02931.x

11 iCliniq. 2024. Association Between Pneumonia and Otitis Media - An Overview https://www.icliniq.com/articles/respiratory-health/association-between-pneumonia-and-otitis-media#why-does-pneumonia-affect-the-middle-ear

12 Wannarong T, Ekpatanaparnich P, Boonyasiri A, Supapueng O, Vathanophas V, Tanphaichitr A, Ungkanont K. Efficacy of Pneumococcal Vaccine on Otitis Media: A Systematic Review and Meta-Analysis. Otolaryngol Head Neck Surg. 2023 Oct;169(4):765-779. doi: 10.1002/ohn.327. Epub 2023 Mar 16. PMID: 36924215.

13 Leaflet Kemasan: Pneumococcal Conjugate Vaccine. 2024

14 Jadwal Imunisasi Anak IDAI 2023 IDAI | Jadwal Imunisasi Anak IDAI 2023

15 Jadwal Imunisasi Dewasa IDAI 2024 Jadwal Imunisasi Dewasa - PAPDI

16 National Library of Medicine. 2012. Parental Decline of Pneumococcal Vaccination and Risk of Pneumococcal Related Disease in Children https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC3026079/#:~:text=Children%20of%20parents%20who%20declined,lobar%20pneumonia%20than%20vaccinated%20children.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: