Apakah Minum Susu Benar Bisa Bikin Anak Tumbuh Tinggi?

Author: Fitri Permata

Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti Sp.A

Topik: Diari Nutrisi, Tinggi Badan, Tumbuh Kembang, Susu

Banyak orang tua beranggapan bahwa susu adalah kunci untuk mencapai tinggi badan ideal. Tapi, apakah benar hanya dengan minum susu, anak pasti akan tumbuh tinggi? Yuk, kita bahas lebih dalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi badan anak dan peran sebenarnya dari susu.

Apakah susu bisa bikin anak tumbuh tinggi?

Selama ini, banyak yang percaya bahwa susu adalah "makanan ajaib" untuk meningkatkan tinggi badan. Padahal, faktanya, tinggi badan dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk genetik, nutrisi, hormon, dan lingkungan.

Hubungan antara susu dan tinggi badan telah diteliti sejak tahun 1920. Temuan awal menyatakan bahwa konsumsi susu sapi berhubungan positif dengan tinggi badan pada anak usia dini. Namun, dalam studi-studi selanjutnya, hasil temuan tidak konsisten. Hal tersebut diduga berhubungan dengan karakteristik anak yang diteliti, termasuk dalam hal ras, status gizi awal, dan tingkat sosioekonomi. Studi di Kanada tahun 2017 menemukan bahwa anak usia 3 tahun yang mengonsumsi susu sapi sebanyak 3 cangkir per hari lebih tinggi 1,5 cm dibandingkan anak usia sama yang mengonsumsi susu non-sapi sebanyak jumlah yang sama.

Meskipun beberapa penelitian menunjukkan hubungan positif antara konsumsi susu dan tinggi badan, hasil penelitian lainnya tidak selalu konsisten. Ini menunjukkan bahwa susu hanyalah salah satu bagian dari puzzle pertumbuhan, bukan satu-satunya kunci.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tinggi Badan

Faktor genetik memiliki peran hingga 80% dalam menentukan tinggi badan akhir seorang anak, namun, anak dengan faktor genetik yang sama mungkin memiliki tinggi akhir yang berbeda karena dipengaruhi juga oleh:

Nutrisi, selain kalsium dari susu, nutrisi lain seperti protein, vitamin D, dan mineral juga penting untuk pertumbuhan tulang.
Hormon, hormon pertumbuhan memainkan peran penting dalam proses pertumbuhan tulang.
Lingkungan, faktor lingkungan seperti penyakit, stres, dan kurang tidur juga dapat mempengaruhi pertumbuhan.

Ada teori yang menyatakan bahwa tinggi badan anak laki-laki bisa terus bertambah sampai usia 20 tahun, sedangkan anak perempuan sampai 18 tahun. Namun, pada fase pubertas, terjadi percepatan tumbuh yang diikuti oleh selesainya pertumbuhan tinggi, sehingga bila anak mengalami pubertas lebih cepat, maka tinggi akhirnya bisa di bawah tinggi badan target atau di bawah tinggi potensi genetiknya.

Tips mengoptimalkan tinggi badan anak

Jika MomDad ingin tinggi badan si Kecil optimal, MomDad bisa melakukan beberapa hal berikut ini:

Dalam 2 tahun pertama kehidupan, asupan gizi sangat berperan dalam menentukan tumbuh kembang anak, sehingga pastikan gizi anak baik dalam 2 tahun pertama kehidupan melalui Upaya pemberian ASI eksklusif, pemberian MPASI yang sesuai panduan, imunisasi sesuai jadwal, dan stimulasi yang sesuai usia.
Setelah usia 2 tahun, genetik lebih banyak berperan, namun status nutrisi juga masih berperan. Selain itu, faktor lingkungan juga berperan, sehingga, jaga selalu kebersihan diri dan lingkungan, upayakan pemberian makan sehat dan bergizi, dan dorong anak untuk beraktivitas fisik untuk membantu pertumbuhan tulangnya.

Meningkatkan tinggi badan anak tidak hanya soal minum susu. Nutrisi seimbang, aktivitas fisik yang cukup, istirahat yang berkualitas, dan lingkungan yang mendukung adalah kunci utama. Konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik mengenai kebutuhan nutrisi anak.