Empat Kunci Utama Asupan Nutrisi untuk Cegah Growth Faltering

Growth faltering merupakan kondisi di mana pertumbuhan fisik anak sangat lamban dibandingkan dengan anak seusianya. Growth faltering umumnya terjadi pada anak usia 0-5 tahun, namun paling sering terjadi di usia di bawah 2 tahun, dengan tanda perlambatan laju pertumbuhan, yang menjurus ke arah penurunan grafik atau pelandaian grafik. Penyebabnya karena ketidakeimbangan asupan nutrisi dengan kebutuhan energi yang diperlukan anak untuk tumbuh kembangnya. Asupan nutrisi sangat berperan penting dalam terjadinya growth faltering. Untuk mencegah growth faltering, dibutuhkan empat kunci utama asupan nutrisi pada anak, yaitu inisiasi menyusui dini (IMD), ASI eksklusif, MPASI, dan ASI dilanjutkan sampai usia 2 tahun.

Inisiasi Menyusui Dini

Inisiasi menyusui dini (IMD) adalah permulaan kegiatan menyusu dalam satu jam pertama setelah bayi lahir. Dalam prosesnya, IMD membiarkan bayi dengan nalurinya sendiri dapat menyusu segera dalam satu jam pertama setelah lahir, bersamaan dengan kontak kulit antara bayi dan ibu, setidaknya selama satu jam di dada ibu. Berkaitan dengan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan, proses IMD menjadi salah satu faktor penentu keberhasilannya. Dengan mempraktekkan IMD, maka produksi ASI akan terstimulasi sejak dini, sehingga tidak ada lagi alasan “ASI kurang”, atau “ASI tidak keluar” yang seringkali menjadi penghambat ibu untuk menyusui bayinya secara eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan.

ASI Eksklusif

ASI eksklusif artinya bayi hanya diberikan ASI saja, tanpa ada tambahan makanan dan minuman (kecuali vitamin, mineral, dan obat-obatan dalam bentuk sirup), dan diberikan saat bayi berusia 0-6 bulan. Pada usia ini, bayi tidak membutuhkan makanan lain, kecuali ASI. ASI mampu meningkatkan daya tahan tubuh bayi ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit dan jamur. Selain itu, ASI dapat dijadikan sebagai nutrisi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. Bayi yang mendapat cukup ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal yang baik dan mengurangi kemungkinan obesitas.

MPASI

Saat bayi berusia 6 bulan, maka ia sudah boleh diberikan makanan selain ASI atau dikenal dengan sebutan makanan pendamping ASI (MPASI). Pada usia ini, kebutuhan nutrisi bayi baik makronutrien maupun mikronutrien tidak dapat terpenuhi hanya oleh ASI. Selain itu, keterampilan makan (oromotor skills) terus berkembang dan bayi mulai memperlihatkan minat akan makanan lain selain susu (ASI atau susu formula).

ASI Dilanjutkan hingga usia 2 tahun

Dalam aturan terbaru WHO 2023, disebutkan bahwa pemberian ASI dilanjutkan hingga usia 2 tahun atau lebih. Bayi yang mendapatkan ASI hingga usia 2 tahun, akan mendapatkan beberapa manfaat, seperti nutrisi seimbang, mencegah infeksi, tingkat kecerdasan lebih tinggi, mencegah diare dan alergi, perkembangan psikomotorik dan efek psikologis menjadi optimal. Selain itu, ibu yang menyusui memiliki risiko lebih kecil terkena kanker payudara, serta sebagai kontrasepsi alami.

Well, pastikan si Kecil mendapatkan 4 kunci emas di atas untuk mencegah terjadinya growth faltering ya, MomDad.

Referensi:

• Perbup Sleman no. 38 tentang IMD dan ASI Eksklusif, 2015
• Buku Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
• Tj-Nur Tjahjo, Rahadian P. Paramita. PAKET MODUL KEGIATAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DAN ASI EKSKLUSIF 6 BULAN. Depkes RI, 2008.