primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Pertolongan Pertama pada Anak yang Jatuh dari Tempat Tidur

Author: Marisha A

Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti Sp.A

Topik: Kesehatan Bayi, Tips

Jatuh dari tempat tidur, saat bermain, atau aktivitas lain kerap terjadi pada anak-anak. Tak jarang, kejadian tersebut mencederai kepalanya yang menyebabkan trauma. Sebagian besar kasus trauma kepala pada anak merupakan kejadian minor atau ringan yang tidak menyebabkan kerusakan otak. Namun, dapat terjadi trauma kepala yang berat pada kondisi-kondisi tertentu, seperti pada kecelakaan lalu-lintas, kecelakaan sepeda, atau child abuse. Lalu, apa pertolongan pertama yang harus dilakukan saat anak terjatuh dan mengalami trauma kepala?

Bisa ditangani di rumah

i-dont-want-sleep-now-shot-mother-trying-put-her-baby-sleep_590464-41877.jpg

Jika anak terjatuh di rumah, khususnya dari tempat tidur, MomDad tidak perlu langsung panik untuk membawanya ke rumah sakit dan bisa diatasi sendiri. Ada beberapa kriteria yang memperbolehkan anak dengan trauma kepala boleh dirawat sendiri di rumah, antara lain:

  • Anak bersikap seperti biasa setelah kejadian.
  • Anak mungkin menangis karena nyeri atau takut sesaat setelah kejadian, namun hanya berlangsung singkat.
  • Tidak dijumpai tanda-tanda mual atau muntah berulang
  • Anak sadar penuh setelah trauma terjadi dan dapat merespon dengan baik ketika diajak berinteraksi. Jawaban anak sesuai dengan pertanyaan yang diajukan dan sesuai dengan kondisi saat tersebut. Misalnya, jika anak terjatuh di rumah, orang tua dapat menanyakan: “Kamu sedang ada di mana sekarang?” dan anak menjawab, “Di rumah”
  • Anak dalam kondisi sehat sebelum terjadinya trauma.
  • Tidak disertai luka atau trauma di bagian tubuh lain.
  • Tidak ada luka terbuka di wajah atau di kepala.
  • Terjatuh dari ketinggian kurang dari 1 meter pada anak lebih dari 12 bulan.
  • Pertolongan pertama trauma kepala

Berikut ini beberapa hal yang bisa MomDad lakukan di rumah saat anak mengalami trauma kepala:

  • Setelah kejadian, pastikan ada orang dewasa yang dapat memantau setidaknya selama 24 jam pasca trauma.
  • Anak juga harus dipantau berkala setiap 2-3 jam sekali selama setidaknya 72 jam setelah trauma terjadi karena kondisi yang lebih serius dapat menimbulkan gejala kemudian.
  • Berikan kompres dingin selama 20 menit untuk mengurangi pembengkakan dan untuk mengurangi nyeri.
  • Jika anak ingin tidur, orang tua dapat mengawasi dan mengecek kondisi anak setiap 2-3 jam untuk melihat apakah ia mudah dibangunkan, bergerak dengan normal, dapat mengenali orang tua, dan merespon.
  • Antinyeri seperti parasetamol dapat diberikan.

Namun, jika beberapa cara di atas dirasa tak membuat kondisi si Kecil membaik, MomDad perlu segera membawanya ke rumah sakit, terutama jika terjadi beberapa hal berikut:

  • Trauma terjadi pada bayi kurang dari 12 bulan (sebaiknya dikonsultasikan ke dokter terlebih dahulu karena gejala yang ditimbulkan sering kali tidak jelas)
  • Anak pingsan walaupun kurang dari 1 menit
  • Anak muntah lebih dari 1 kali setelah kejadian
  • Anak tidak dapat berhenti menangis
  • Anak mengalami nyeri kepala yang semakin memburuk
  • Tampak lemas atau sakit
  • Kesulitan bicara (bicara menjadi tidak jelas), kesulitan berjalan (sering terantuk, tidak seimbang), atau kesulitan melihat
  • Anak tidak mengenali orang tuanya
  • Tampak bingung dan terlihat tidak baik-baik saja
  • Anak tampak mengantuk terus menerus dan sulit dibangunkan
  • Keluarnya darah dari hidung dan telinga
  • Terdapat bunyi “nging” terus menerus di telinga (pada anak yang sudah bisa menjelaskan gejalanya)
  • Timbul gerakan-gerakan abnormal atau kejang atau gerakan lain yang membuat orangtua khawatir

Itu dia bagaimana cara menangani si Kecil yang jatuh saat berada di rumah. Semoga saja si Kecil tetap terjaga dan tidak mengalaminya ya, MomDad.

Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar kesehatan si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!

Referensi:

Sumber foto: Freepik

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
cover
Pertolongan pertama pada luka bakar ringan sedang
28 Feb 2018
cover
Pertolongan pertama pada anak tenggelam
25 Nov 2021
cover
Ini Pertolongan Pertama yang Bisa MomDad Lakukan Saat Anak T...
18 Mei 2022
cover
Orang Tua Wajib Tahu, Ini Cara Pertolongan Pertama Tenggelam...
27 Mei 2022
cover
Jangan Panik, Kuasai Cara dan Pertolongan Pertama Anak Terse...
27 Jun 2022
cover
Pertolongan Pertama Sesak Napas pada Bayi sesuai Prosedur Kl...
19 Okt 2022
cover
Pertolongan Pertama Jika Anak Tersedak & Menelan Benda Asing
26 Des 2022
cover
Pertolongan Pertama untuk Anak Terluka & Berdarah
7 Jan 2023
cover
Ini Pertolongan Pertama yang Perlu Dilakukan Saat si Kecil D...
9 Feb 2023
cover
5 Tanda si Kecil 'Sumeng', Berikan Pertolongan Pertama Ini!
24 Feb 2023
cover
Pertolongan Pertama Anak Speech Delay, Lakukan Ini, yuk!
4 Apr 2023
cover
Pertolongan Pertama pada Bayi Tersedak, Lakukan Hal Ini!
18 Sep 2023
cover
Suka Ajak Anak Berenang? Pelajari Pertolongan Near Drowning!
3 Nov 2023
cover
Pertolongan Pertama pada Anak dengan Alergi Susu Sapi, Lakuk...
28 Jun 2024
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: