
Berapa Lama Waktu Tidur yang Dibutuhkan oleh Anak? Ini Panduannya
10 Mar 2022
Author: Tim PrimaKu / dr. Dini Mirasanti, Sp.A
21 Jun 2025
Topik: MPASI, Alergi makanan, Panduan MPASI, SuperClass
Saat bayi mulai memasuki fase MPASI, banyak orang tua yang mengalami kekhawatiran tersendiri: “Bagaimana jika anak alergi?” Kekhawatiran ini wajar, terutama jika ada riwayat alergi dalam keluarga. Namun, menghindari terlalu banyak jenis makanan justru bisa menghambat kebutuhan nutrisi bayi. Maka, penting bagi orang tua untuk mengetahui cara memperkenalkan makanan baru secara aman dan terkontrol guna meminimalkan risiko alergi.
Makanan Pemicu Alergi
Alergi makanan terjadi ketika sistem imun bayi bereaksi berlebihan terhadap protein tertentu dalam makanan, yang dianggap sebagai ancaman. Reaksi ini bisa muncul dalam bentuk ringan (ruam, gatal) hingga berat (anafilaksis).
Beberapa makanan pemicu alergi yang umum dikenal (disebut “big 8 allergens”) antara lain:
Cara Mengenalkan Makanan Baru Pemicu Alergi
Sebelumnya, sejumlah asosiasi medis menganjurkan agar pemberian makanan yang berisiko tinggi menyebabkan alergi (seperti kacang, telur, dan lainnya) ditunda hingga anak berusia lebih dari 1 tahun. Namun, panduan terbaru dari American Academy of Pediatrics (AAP) menyatakan bahwa penundaan pemberian makanan alergen tidak terbukti memberikan manfaat dalam mencegah terjadinya alergi makanan.
Bahkan, pengenalan dini terhadap makanan alergen, seperti kacang tanah, berpotensi membantu mencegah berkembangnya alergi makanan di kemudian hari. Pengenalan makanan seperti kacang tanah (dalam bentuk yang aman, seperti selai halus) dan telur matang dapat dimulai setelah bayi berhasil dikenalkan pada makanan pendamping non-alergen terlebih dahulu.
Pemberian makanan pendamping sebaiknya tidak dilakukan sebelum bayi berusia 4 bulan. Saat mulai memberikan mpasi, ibu boleh memberikan satu jenis protein terlebih dahulu selama 2-3 hari berturut-turut sambil memantau adakah reaksi alergi yang timbul. Langkah ini memberikan waktu yang cukup untuk mengamati reaksi tubuh bayi, sekaligus mempermudah identifikasi makanan yang mungkin menjadi penyebab masalah.
Tindakan Pencegahan Saat Mengenalkan Makanan Alergen
Saat memperkenalkan makanan yang termasuk alergen umum, ada beberapa langkah pencegahan yang disarankan:
Bagi Anak dengan Risiko Tinggi Alergi
Bagi anak yang memiliki risiko tinggi alergi, misalnya karena riwayat keluarga atau riwayat eksim berat, produk kacang tanah sebaiknya diberikan di bawah pengawasan tenaga medis profesional. Bila anak menunjukkan gejala alergi ringan, orang tua dapat menghubungi dokter anak terlebih dahulu sebelum membawa anak ke fasilitas kesehatan.
Namun, jika anak menunjukkan gejala berat dalam waktu 2 jam setelah mengonsumsi makanan alergen, segera hubungi layanan darurat (misalnya 119) atau bawa ke IGD. Gejala berat tersebut meliputi:
Memperkenalkan makanan baru bisa menjadi momen penting sekaligus menegangkan bagi orang tua, apalagi jika khawatir soal alergi. Padahal, pengenalan makanan alergen justru sebaiknya dilakukan sejak dini dengan cara yang aman dan terstruktur.
Di Kelas Tantangan MPASI bersama dr. Citra Amelia, Sp.A, IBCLC, MKes, MomDad akan belajar cara mengenalkan makanan baru tanpa panik, memahami tanda-tanda alergi, serta strategi menghadapi tantangan MPASI lainnya seperti GTM, picky eater, konstipasi, hingga BB seret.
Dengan pemahaman yang tepat, MomDad bisa mendampingi si Kecil menikmati proses makan dengan nyaman dan aman sejak awal.
Referensi: Navigating Food Allergies in Young Children | InfantRisk Center.
10 Mar 2022
8 Apr 2022
26 Sep 2022
7 Nov 2022