Meta PixelPanduan Merawat Anak Sakit berdasarkan Penyakitnya<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Panduan Merawat Anak Sakit berdasarkan Penyakitnya

Author: Tim PrimaKu / dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A

20 Jun 2025

Topik: Penyakit Anak, Demam, Batuk, Diare

Setiap orang tua pasti pernah menghadapi momen ketika anak tiba-tiba jatuh sakit. Baik itu demam, batuk pilek, diare, hingga infeksi ringan lainnya, semuanya bisa membuat cemas dan bingung harus mulai dari mana. Padahal, setiap jenis penyakit membutuhkan pendekatan perawatan yang berbeda, tergantung penyebab dan gejala yang menyertainya. Dengan memahami panduan merawat anak berdasarkan jenis penyakit yang dialami, MomDad bisa mengambil langkah yang lebih tepat, cepat, dan tenang dalam memberikan perawatan di rumah, serta tahu kapan harus segera membawa anak ke fasilitas kesehatan.


Demam

Demam merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi, dan sering menjadi gejala awal berbagai penyakit. MomDad perlu memahami kapan demam bisa ditangani di rumah, dan kapan harus segera mencari bantuan medis. Berikut penanganan demam pada anak:

  • Jika masih menyusu, berikan ASI lebih sering.
  • Beri minum lebih sering dan lebih banyak.
  • Jangan diselimuti atau diberi baju tebal.
  • Kompres dengan air biasa atau air hangat.
  • Jangan kompres dengan air dingin karena anak bisa menggigil.
  • Jika demam tinggi, beri obat penurun panas sesuai dosis.
  • Untuk daerah endemis malaria, balita harus tidur di dalam kelambu anti nyamuk (mengandung insektisida).

Segera ke fasilitas pelayanan kesehatan jika:

  • Demam disertai kejang.
  • Setelah diberi penurun panas, demam tidak turun dalam 2 hari,
  • Demam disertai bintik-bintik merah, pendarahan di hidung, dan atau buang air besar berwarna hitam.


Batuk

Batuk pada anak bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari infeksi ringan hingga kondisi saluran napas yang lebih serius. Penting bagi orang tua untuk mengenali jenis batuk dan cara perawatannya yang sesuai. Berikut penanganan batuk pada anak:

  • Berikan ASI lebih sering.
  • Beri minum air matang lebih banyak.
  • Jika umurnya diatas 1 tahun, beri madu dicampur air jeruk nipis sebagai pelega tenggorokan.
  • Jauhkan dari asap rokok, asap dapur, asap sampah, polusi kendaraan bermotor dan debu.

Segera ke fasilitas pelayanan kesehatan jika:

  • Batuk tidak sembuh dalam 2 hari.
  • Anak sesak napas.
  • Demam

Diare atau Mencret

Diare sering membuat orang tua panik karena dapat menyebabkan dehidrasi, terutama pada anak-anak. Mengetahui cara penanganan yang tepat di rumah sangat membantu mempercepat pemulihan dan mencegah komplikasi. Berikut penanganan diare atau mencret pada anak:

  • Jika anak masih menyusu, terus berikan ASI sesering mungkin.
  • Berikan segera 1/2 -1 gelas cairan oralit setiap anak buang air besar, jika tidak ada oralit, berikan air matang, kuah sayur bening, dan air tajin.
  • Beri MPASI atau makan seperti biasa.
  • Jangan beri obat apapun kecuali dari petugas kesehatan.
  • Pemberian zinc setiap hari selama 10 hari berturut-turut:
    • Untuk anak usia <6 bulan 1 kali 1/2 tablet.
    • Untuk anak usia 6 bulan - 5 tahun 1 kali 1 tablet.

Segera ke fasilitas pelayanan kesehatan jika:

  • Timbul demam.
  • Ada darah dalam tinja.
  • Diare makin parah.
  • Muntah terus menerus.
  • Anak terlihat sangat haus.
  • Anak tidak mau makan dan minum.
  • Diare berulang-ulang.


Luka dan Koreng

Anak-anak yang aktif rentan mengalami luka lecet atau koreng akibat jatuh atau tergesek. Penanganan luka yang benar dapat mencegah infeksi dan mempercepat proses penyembuhan kulit. Berikut penanganan luka dan koreng pada anak:

  • Luka: Cuci bersih luka dengan air bersih mengalir.
  • Koreng: Periksakan ke Puskesmas.

Segera ke fasilitas pelayanan kesehatan jika luka bernanah atau berbau.


Merawat anak yang sedang sakit membutuhkan kombinasi antara pengetahuan medis dasar, empati, dan ketenangan. Dengan mengenali gejala, memahami kebutuhan perawatan sesuai jenis penyakitnya, dan mengetahui batas kapan harus mencari pertolongan medis, orang tua dapat berperan besar dalam mempercepat proses pemulihan anak. Jangan ragu untuk terus belajar dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. Ingat, dukungan emosional dari orang tua adalah bagian penting dari proses penyembuhan anak.


Referensi: Buku KIA - Kesehatan Ibu dan Anak.