Meta PixelDurasi Tidur Berkualitas Bayi & Cara Membentuk Rutinnya<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Durasi Tidur Berkualitas Bayi & Cara Membentuk Rutinnya

Author: Tim PrimaKu / dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A

11 Jun 2025

Topik: Durasi Tidur Bayi, Rutinitas Tidur Anak, Sleep Training

Tidur merupakan salah satu fondasi utama tumbuh kembang bayi, sama pentingnya seperti asupan nutrisi dan stimulasi. Namun, tidak sedikit orang tua yang masih kebingungan mengenai berapa lama durasi tidur bayi yang ideal dan bagaimana cara membentuk rutinitas tidur yang sehat sejak dini. Pemahaman tentang kebutuhan tidur yang sesuai usia serta pola tidur yang konsisten dapat membantu bayi memperoleh kualitas tidur yang optimal, yang pada akhirnya berdampak positif pada perkembangan otak, emosi, dan sistem imun bayi.


Durasi Tidur Ideal Sesuai Usia Bayi

Menurut American Academy of Sleep Medicine (AASM), bayi membutuhkan durasi tidur yang berbeda-beda tergantung pada usianya:

  • 0–3 bulan: 14–17 jam per hari (termasuk tidur siang dan malam)
  • 4–11 bulan: 12–16 jam per hari (termasuk tidur siang)
  • 12–24 bulan: 11–14 jam per hari

Durasi ini penting tidak hanya dari sisi kuantitas, tetapi juga kualitas tidur. Tidur yang terganggu atau tidak konsisten bisa berdampak pada perkembangan kognitif dan regulasi emosi bayi.


Manfaat Tidur Berkualitas bagi Bayi

durasi bayi tidur (1).jpg

Tidur berkualitas membantu pematangan sistem saraf pusat, memperkuat daya tahan tubuh, serta berperan dalam pembentukan memori dan belajar. Selama tidur, terjadi peningkatan sekresi hormon pertumbuhan yang penting untuk perkembangan fisik bayi. Penelitian juga menunjukkan bahwa bayi yang memiliki rutinitas tidur teratur cenderung memiliki perkembangan perilaku yang lebih baik dibandingkan bayi dengan pola tidur tidak menentu.


Cara Membentuk Rutinitas Tidur yang Sehat

Membentuk rutinitas tidur bayi dapat dimulai sejak usia newborn dengan langkah-langkah berikut:

  • Kenali Tanda Ngantuk Dini: Menguap, menggosok mata, atau menjadi rewel bisa jadi tanda bahwa bayi mulai lelah. Segera arahkan ke suasana tidur sebelum bayi terlalu lelah.
  • Buat Jadwal Konsisten: Tidurkan bayi pada waktu yang sama setiap malam agar tubuhnya mengenali pola tidur yang stabil.
  • Ciptakan Rutinitas Menjelang Tidur: Misalnya dengan mandi air hangat, menyusui, menyanyikan lullaby, atau membacakan buku, aktivitas berulang ini membantu memberi sinyal bahwa waktu tidur sudah dekat.
  • Atur Lingkungan Tidur yang Nyaman: Gunakan pencahayaan redup, suhu ruangan sejuk, dan suara latar yang tenang (white noise) bila perlu.
  • Latih Kemampuan Self-Soothing: Biarkan bayi belajar menenangkan dirinya sendiri ketika bangun di tengah malam, asalkan tidak dalam kondisi lapar atau sakit.


Membangun rutinitas tidur yang baik sejak dini bukan hanya membantu bayi tidur lebih nyenyak, tetapi juga mendukung perkembangan fisik dan emosional yang optimal. Orang tua berperan penting dalam menciptakan lingkungan dan kebiasaan yang mendukung tidur berkualitas. Dengan memahami kebutuhan tidur bayi berdasarkan usia dan membentuk rutinitas harian yang konsisten, kualitas hidup seluruh keluarga pun ikut meningkat.


Referensi:

  • Mindell, J. A., Leichman, E. S., DuMond, C., & Sadeh, A. (2016). Sleep and social-emotional development in infants and toddlers. Journal of Clinical Child & Adolescent Psychology, 45(5), 675–686.
  • Sadeh, A., Tikotzky, L., & Scher, A. (2009). Parenting and infant sleep. Sleep Medicine Reviews, 14(2), 89–96.
  • American Academy of Sleep Medicine. (2016). Recommended amount of sleep for pediatric populations. Journal of Clinical Sleep Medicine, 12(6), 785–786.