Durasi Normal Tidur Anak berdasarkan Usia
Author: Fitri Permata
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Durasi Tidur, Tidur Anak, Tumbuh Kembang
Tidur memiliki peran penting dalam mendukung tumbuh kembang anak. Oleh karena itu durasi tidur anak perlu diperhatikan setiap orang tua agar anak bisa mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Dalam rentang usia, durasi tidur anak pun berbeda-beda. Nah, berapa sih, durasi normal tidur anak berdasarkan usia?
Durasi normal tidur anak
American Academy of Sleep Medicine (AASM) telah merumuskan kebutuhan tidur anak berdasarkan usia. Meskipun hal ini dapat bervariasi antar individu dan tidak bersifat mutlak, namun dapat dijadikan patokan apakah kebutuhan tidur seorang anak tercukupi. Berikut durasi normal tidur per-hari untuk anak secara keseluruhan:
- Bayi usia 4-12 bulan: 12-16 jam (termasuk tidur siang)
- Anak usia 1-2 tahun: 11-14 jam (termasuk tidur siang)
- Anak usia 3-5 tahun: 10-13 jam (termasuk tidur siang)
- Anak usia 6-12 tahun: 9-12 jam
- Remaja usia 13-18 tahun: 8-10 jam
Catatan: Kebutuhan tidur kumulatif (total jam) dalam sehari, yang dapat terbagi menjadi tidur siang dan tidur malam.
Sumber: healthychildren.org
Bagaimana jika anak tidur melebihi durasi tersebut?
Beberapa tanda anak cukup tidur adalah jika anak dapat tertidur dengan mudah di malam hari, dapat terbangun dengan mudah pada waktu bangun pagi, dan tidak memerlukan tidur siang yang melebihi kebutuhan sesuai perkembangannya. Anak mendapatkan istirahat yang dibutuhkan apabila keempat hal berikut ini dipenuhi secara seimbang, yaitu jadwal tidur yang relatif teratur, total waktu tidur yang cukup, tidur siang sesuai kebutuhan sesuai usia, dan konsolidasi tidur yang baik.
Jika bayi tampak sering lelah, sering mengantuk, tidur siang lebih lama dari usianya maka perlu dievaluasi apakah tidur malamnya berkualitas, atau adakah kondisi medis lain yang menyebabkan gangguan tidur malam (dermatitis atopik, batuk pilek, pneumonia, dan lain-lain).
Tips agar anak mendapatkan durasi tidur yang cukup
Tidur memiliki peran penting dalam tumbuh kembang anak, tidak kalah dari nutrisi dan aktivitas fisik. Dalam tidur terjadi banyak aktivitas sel otak yang berperan besar dalam perkembangan kematangan otak pada tahun-tahun pertama kehidupan. Tidur juga memiliki sifat restoratif yang terkait dengan pemeliharaan daya tahan tubuh dan pertumbuhan fisik, pemulihan tubuh dari kelelahan, serta perbaikan fokus dan konsentrasi.
Agar bayi mendapatkan durasi tidur yang cukup, hindari overstimulasi karena dapat menyebabkan bayi sulit jatuh tertidur, dan menggeser jam tidur bayi. Selain itu, perhatikan tanda "lelah" atau bayi yang mengantuk. Jika bayi sudah menunjukkan tanda mengantuk, seperti menggosok mata, memalingkan wajah, segera bantu bayi untuk tidur. Misalnya dengan mengajaknya ke kamar, menenangkan bayi, menghindari aktivitas yang terlampau bersifat fisik saat menjelang jam tidur (misal menggelitik, atau berceloteh)
Pada bayi yang lebih besar, hindari jam tidur siang yang terlalu lama dan terlalu sore karena akan mengganggu jam tidur malam bayi.
Referensi: