Berapa Durasi BAK yang Normal pada Anak?
Author: Marisha A
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti. Sp.A
Topik: BAK, Buang Air Kecil, Pencernaan
Maraknya kasus gagal ginjal akut pada anak yang terjadi beberapa waktu belakangan tentunya membuat para orang tua cemas, bahkan tak sedikit yang mengalami panik berlebihan. Sebagai orang tua, MomDad perlu waspada dengan memantau tumbuh kembang si Kecil. Salah satu gejala gagal ginjal akut bisa dilihat dari berkurang atau tidaknya frekuensi buang air kecil (BAK) dan produksi urine si Kecil. Ketahui lebih lanjut mengenai hal ini, yuk!
BAK yang normal pada anak
Sistem saluran kemih yang sehat terdiri dari dua fungsi dasar, yakni untuk menampung dan untuk membuang urine. Kemampuan untuk mengendalikan kapan menampung dan kapan membuang urine akan meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Bayi mengompol karena belum memiliki kemampuan kapan harus mengosongkan saluran kemihnya.
Kebanyakan anak mulai bisa mengontrol saluran kemihnya pada siang hari saat usia mereka menginjak 4 tahun. Kemudian, anak juga akan mengembangkan kemampuannya untuk tidak mengompol pada malam hari jika mereka sudah bisa tidak mengompol pada di siang hari setelah beberapa bulan.
Pada keadaan sehat, frekuensi BAK seseorang bergantung pada usia dan volume air yang diminum. Anak-anak biasanya akan BAK setiap 2-3 jam sekali. Bila anak jarang BAK, MomDad perlu mewaspadai kemungkinan si Kecil kekurangan cairan, terutama bila warna urinenya pekat dan jumlahnya sedikit. Orang tua perlu waspada bila anak tidak BAK disertai kondisi demam tinggi, adanya muntah atau diare sebelumnya, tubuh bengkak, maupun urine berdarah.
Perlu diperhatikan, BAK yang terlalu sering juga dapat menunjukkan adanya masalah, baik pada saraf sistem saluran kemih, seperti pada infeksi saluran kemih, hingga masalah metabolik seperti diabetes mellitus atau kencing manis.
Tips agar BAK anak normal
Agar BAK anak normal, berikut tips yang bisa MomDad lakukan:
1. Ajari anak untuk tidak menahan BAK.
2. Pastikan kebersihan area kelamin terjaga dengan baik. Anak perempuan harus diajari untuk membasuh kelamin dari arah depan ke belakang dan tidak sebaliknya. Bila anak belum dapat membasuh alat kelaminnya sendiri, orang tua atau pengasuh anak harus melakukannya dengan cara yang benar.
3. Hindari konstipasi pada anak dengan mengonsumsi cukup makanan yang mengandung serat, seperti buah-buahan dan sayuran serta cukup minum.
4. Gunakan pakaian dalam berbahan katun dan hindari penggunaan celana yang ketat. Bayi yang menggunakan popok sekali pakai harus diganti popoknya maksimal setiap 4 jam.
5. Hindari sabun berpewangi dan zat-zat kimia yang dapat mengiritasi area kelamin.
6. Hindari makanan dan minuman yang dapat menyebabkan iritasi kandung kemih, seperti soda dan minuman berkafein (pada anak yang lebih besar).
7. Perbanyak konsumsi air putih.
Itulah yang perlu MomDad ketahui mengenai durasi BAK normal pada anak. Jika si Kecil mengalami masalah pada pencernaa, segera periksa ke dokter spesialis atau konsultasikan di Forum Tanya Dokter!
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.