Meta PixelJangan Lewatkan, Ini Tahapan Perkembangan Gerak Bayi Usia 0–3 Bulan<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Jangan Lewatkan, Ini Tahapan Perkembangan Gerak Bayi Usia 0–3 Bulan

Author: Tim PrimaKu / dr. Dini Mirasanti, Sp.A

27 Jun 2025

Topik: Perkembangan, Stimulasi Perkembangan, Stimulasi Dini, 0-3 bulan, SuperClass

Tiga bulan pertama kehidupan bayi merupakan masa yang sangat luar biasa. Di periode ini, perkembangan fisik dan keterampilan gerak (motorik) bayi berlangsung sangat cepat. Setiap gerakan baru, mulai dari mengangkat kepala hingga menggenggam mainan, bukan hanya tanda pertumbuhan, tapi juga sumber kebahagiaan bagi orang tua. Lalu, apa saja keterampilan motorik yang biasanya muncul di usia 0–3 bulan? Yuk, simak panduannya agar MomDad bisa memahami dan mendukung setiap tahapan tumbuh kembang si Kecil.


Bulan Pertama: Gerakan Masih Refleksif

Pada minggu-minggu pertama, bayi belum dapat mengontrol gerak tubuhnya secara penuh. Sebagian besar gerakannya masih berupa refleks dan mungkin terlihat seperti tersentak atau bergetar.

  • Gerakan Mata

Salah satu bagian tubuh pertama yang bisa digerakkan bayi adalah mata. Bayi baru lahir biasanya hanya bisa melihat sejauh 20–30 cm, tetapi cukup untuk memusatkan pandangan pada wajah orang yang dekat dengannya. Ia juga mulai mengarahkan pandangan pada suara atau orang yang dikenalnya.

  • Kontrol Leher

Bayi bisa memutar kepalanya ke samping, misalnya saat menyusu karena refleks rooting. Namun, kemampuan menegakkan kepala masih sangat terbatas, sehingga perlu bantuan orang tua untuk menopang lehernya.

  • Refleks Baru Lahir

Refleks berjalan (step reflex) bisa terlihat jika bayi dipegang berdiri dengan kaki menyentuh permukaan datar; ia mungkin akan menggerakkan kakinya seolah “melangkah.” Refleks ini akan hilang dalam beberapa minggu, sebelum akhirnya bayi benar-benar bisa berjalan sekitar usia 1 tahun.


Bulan Kedua: Gerakan Mulai Terkontrol

Di bulan kedua, sistem saraf bayi mulai lebih matang. Beberapa refleks mulai digantikan oleh gerakan yang lebih terarah dan disadari.

  • Tummy Time dan Mengangkat Kepala

Saat diletakkan tengkurap, sebagian besar bayi mulai bisa mengangkat kepala. Tummy time yang dilakukan secara rutin sangat penting untuk memperkuat otot leher dan tubuh bagian atas.

  • Tangan ke Mulut

Bayi mulai memperhatikan gerakan tangannya dan mencoba membawanya ke depan wajah. Ia mungkin akan mulai mengisap tangan untuk menenangkan diri, meskipun masih dalam bentuk kepalan.

  • Tersenyum Sosial

Sekitar usia 6 minggu, bayi mulai menunjukkan senyum pertamanya sebagai respons sosial terhadap orang lain, bukan lagi hanya refleks saat tidur.


Bulan Ketiga: Gerakan Lebih Halus & Terkoordinasi

Di usia ini, gerakan tangan dan kaki bayi menjadi lebih halus dan terkoordinasi. Refleks kaget atau “startle reflex” biasanya mulai menghilang.

  • Badan Lebih Lurus & Rileks

Posisi tubuh bayi mulai terbuka dan rileks, tangan tidak lagi selalu mengepal. Ia mulai membuka dan menutup tangan secara sadar, serta menendang dengan lebih aktif.

  • Mulai Berguling

Beberapa bayi mulai bisa berguling dari posisi tengkurap ke telentang. Meski belum semua bisa bolak-balik, orang tua harus waspada dan tidak meninggalkan bayi sendirian di permukaan tinggi.

  • Pegangan Lebih Kuat

Bayi mulai menggapai benda dan mencoba menggenggam mainan. Pegangan kini lebih terarah dan tidak hanya berdasarkan refleks.

  • Senang “Melompat”

Saat digendong dengan posisi berdiri di pangkuan, bayi mungkin mulai “melompat” dengan menekankan kakinya ke bawah. Aktivitas ini menyenangkan dan membantu melatih kekuatan kakinya.

Hindari terlalu sering menaruh bayi di bouncer atau alat duduk statis karena dapat menghambat stimulasi otot yang dibutuhkan untuk perkembangan gerak aktifnya.


Kapan Sebaiknya Berkonsultasi ke Dokter Anak?

Perkembangan setiap bayi memang berbeda-beda. Namun, MomDad sebaiknya segera berkonsultasi jika:

  • Bayi berhenti melakukan keterampilan yang sebelumnya sudah bisa dilakukan.
  • Misalnya, tidak lagi mengangkat kepala atau tersenyum setelah sebelumnya bisa.
  • Bayi hanya menggunakan satu sisi tubuh secara dominan.
  • Penggunaan satu tangan atau satu sisi tubuh secara terus-menerus bisa menjadi tanda perlu dievaluasi.
  • Bayi terlihat sangat lemas atau ‘floppy’.
  • Kelemasan yang berlebihan bisa menandakan infeksi atau masalah medis lainnya.
  • Bayi gemetaran secara berlebihan.
  • Gerakan tangan yang gemetar wajar, tapi jika seluruh tubuh tampak bergetar, sebaiknya segera diperiksa.


Nah, jika masih bingung tentang bagaimana cara menstimulasi bayi baru lahir agar tumbuh optimal sejak hari pertama, yuk, ikuti Kelas Stimulasi Newborn bersama dr. Leonirma Tangguna, M.Sc, Sp.A, CIMI, dokter spesialis anak sekaligus instruktur pijat bayi bersertifikat. Dalam kelas ini,  MomDad akan belajar mengenali bahasa bayi, melakukan tummy time dengan benar, membangun bonding yang kuat, dan memahami stimulasi sensorik yang tepat untuk usia newborn.

Stimulasi-Newborn (1).png

Semua materi disampaikan berbasis ilmu kedokteran anak terkini dan bisa langsung dipraktikkan di rumah. Jangan lewatkan kesempatan untuk membekali diri sejak awal agar tumbuh kembang si Kecil berjalan optimal!