5 Vaksinasi Ini dapat Melindungi Bayi dari Penyakit Mematikan, lho!
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Vaksinasi, BCG, Vaksin MR, Vaksinasi DPT, Imunisasi Rotavirus
Pemberian vaksin pada bayi sangat penting untuk melindunginya dari berbagai penyakit. Dari sekian banyak vaksin yang dibutuhkan bayi, beberapa di antaranya mampu memberikan kekebalan terhadap penyakit mematikan. Sudahkah si Kecil mendapatkan vaksinasi berikut ini, MomDad?
BCG
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tuberkulosis merupakan penyakit dengan urutan ke-13 di dunia yang paling menyebabkan kematian. Tak hanya itu, tuberkulosis juga menjadi penyakit paling menular dan mematikan nomor dua setelah Covid-19. Hingga saat ini, Indonesia menempati urutan ketiga untuk negara yang memiliki kasus TB terbanyak di dunia setelah India dan Cina. Tuberkulosis tak mengenal usia, karena penyakit ini juga bisa menyerang bayi dan anak.
Oleh karena itu, pemberian imunisasi BCG (Bacille Calmette-Guerin) bermanfaat untuk mencegah TB berat pada anak. Imunisasi BCG diberikan secara suntikan intrakutan, yaitu menyuntikkan vaksin BCG sebanyak 0,05 ml tepat ke dalam lapisan kulit. Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia Tahun 2020 menyarankan bahwa waktu terbaik untuk pemberian imunisasi BCG adalah segera setelah bayi lahir atau sebelum berusia 1 bulan. Apabila bayi belum mendapat imunisasi BCG setelah lahir, sebaiknya MomDad segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan agar tidak tertunda. Apabila bayi sudah berusia 3 bulan atau lebih, imunisasi BCG diberikan apabila hasil uji tuberkulin negatif.
DPT
Imunisasi DPT berfungsi untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis, dan Tetanus. DPT diberikan 3 kali sebagai imunisasi dasar, dilanjutkan dengan imunisasi ulangan 1 kali (interval 1 tahun setelah DPT3). Pada usia 5 tahun, diberikan ulangan lagi (sebelum masuk sekolah) dan pada usia 10- 12 tahun berupa imunisasi Td. Pada wanita, imunisasi TT perlu diberikan 1 kali sebelum menikah dan 1 kali pada ibu hamil, yang bertujuan untuk mencegah tetanus neonatorum (tetanus pada bayi baru lahir).
Apabila imunisasi DPT terlambat diberikan, berapa pun interval keterlambatannya, jangan mengulang dari awal, tetapi lanjutkan imunisasi sesuai jadwal. Jika si Kecil belum pernah diimunisasi dasar pada usia <12 bulan, lakukan imunisasi sesuai imunisasi dasar baik jumlah maupun intervalnya. Bila pemberian DPT ke-4 sebelum ulang tahun ke-4, pemberian ke-5 paling cepat diberikan 6 bulan sesudahnya. Bila pemberian ke-4 setelah umur 4 tahun, pemberian ke-5 tidak diperlukan lagi, namun booster diperlukan setiap 10 tahun sekali.
PCV
Vaksin PCV atau pneumococcal conjugate vaccine yakni imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan spesifik terhadap kuman pneumokokus atau penyebab radang paru, radang telinga tengah dan radang otak.
Penyakit pneumokokus bisa menyerang siapa saja, tapi paling rawan menyerang anak usia kurang dari 5 tahun dan orang tua yang lebih dari 50 tahun, lho!
Kuman pneumokokus juga menyerang selaput otak atau meningitis dan infeksi darah atau bakteremia. Bahkan, IDAI menyebutkan penyakit akibat pneumokokus menjadi penyebab kematian paling tinggi pada balita. Itulah mengapa penting memberi vaksin PCV pada anak.
Rotavirus
Di negara-negara sedang berkembang, angka kesakitan dan kematian akibat diare masih tinggi. Diare rotavirus merupakan salah satu penyebab diare akut yang diperkirakan berkontribusi terhadap 50%-60% kasus diare akut pada anak yang dirawat di rumah sakit di seluruh dunia. Penelitian yang dilakukan pada enam rumah sakit di Indonesia mendapatkan 55% diare pada balita disebabkan oleh rotavirus.
Dengan memberikan si Kecil imunisasi rotavirus, si Kecil dapat terlindungi dari manifestasi berat infeksi rotavirus pada saluran cerna. Rotavirus dapat menyebabkan diare berat yang merupakan faktor risiko dehidrasi berat. Bayi dan anak-anak sangat rentan terserang virus ini, sehingga bisa menyebabkan diare yang parah. Untuk itu, dibutuhkan vaksinasi sesuai rekomendasi IDAI mulai sejak bayi berusia 2 bulan.
MR
MR adalah vaksin yang memicu tubuh menghasilkan kekebalan terhadap measles (campak) dan rubella yang diberikan pada anak usia 9 bulan ke atas. Vaksin ini perlu diberikan 2 kali sebelum usia 5 tahun, yakni pada usia 9 bulan dan 18 bulan. Kemudian, diberikan kembali pada usia 5-7 tahun sebagai program BIAS (bulan imunisasi anak sekolah) di kelas 1 SD.
Vaksin MR umumnya aman, karena efek samping yang mungkin dijumpai hampir sama dengan vaksinasi lainnya, seperti nyeri ringan di area injeksi sekitar 24 jam setelah vaksinasi. Demam ringan dapat timbul pada 5-15% kasus yang timbul pada hari ketujuh sampai dua belas pasca vaksinasi. Demam ini dapat berlangsung 1 - 2 hari. Sementara, ruam kulit dapat timbul pada 2% kasus pada hari ketujuh sampai kesepuluh setelah vaksinasi dan berlangsung selama 2 hari. Sebagian kecil kasus 0-3% dapat merasakan pegal/nyeri sendi.
Selain kelima vaksin di atas, si Kecil tetap membutuhkan vaksin lainnya agar terlindung dari berbagai penyakit. Yuk, cek jadwal vaksinasi si Kecil dan Booking Vaksin di aplikasi Primaku dan nikmati potongan harganya setiap bulan!
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.