Anak Cepat Naik Tekstur, Red Flag atau Green Flag?
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Tekstur MPASI, MPASI, Diari Nutrisi
Ketika anak mulai memasuki masa MPASI, ada saja kendala yang mungkin akan MomDad temui. Mulai dari anak melakukan GTM, hingga sulit naik tekstur, yang bisa menguji kesabaran. Di sisi lain, ada pula anak yang justru cepat naik tekstur, sehingga memudahkan orang tua melewati tahapan pertumbuhan anak. Namun, apakah cepat naik tekstur baik untuk tumbuh kembang anak?
Anak yang cepat naik tekstur makanan biasanya menunjukkan kemampuan mereka untuk mengatasi dan menguasai makanan yang lebih beragam. Ini bisa menjadi tanda kemajuan dalam perkembangan kemampuan makan dan kemampuan motorik oral mereka.
Pada umumnya, anak yang mampu mengatasi tekstur makanan yang beragam cenderung memiliki manfaat dalam tumbuh kembang mereka. Dengan mampu mengkonsumsi makanan dengan tekstur yang berbeda, anak dapat memperluas variasi nutrisi yang mereka terima dan mengembangkan keterampilan makan yang lebih baik.
Namun, setiap anak adalah individu yang unik, dan setiap perkembangan makan dapat bervariasi. Penting untuk memperhatikan perkembangan anak secara keseluruhan, termasuk pertumbuhan fisik, kesehatan, dan kesejahteraan umum. Jika MomDad memiliki kekhawatiran khusus tentang tumbuh kembang si Kecil, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan, seperti dokter anak atau ahli gizi, untuk evaluasi dan saran yang lebih spesifik.
Referensi:
- American Academy of Pediatrics. (2017). Baby Food and Infant Feeding. Pediatrics, 139(3), e20170957. doi: 10.1542/peds.2017-0957
- Northstone, K., Emmett, P., & Nethersole, F. (2001). The effect of age of introduction to lumpy solids on foods eaten and reported feeding difficulties at 6 and 15 months. Journal of Human Nutrition and Dietetics, 14(1), 43-54. doi: 10.1046/j.1365-277X.2001.00268.x
- Coulthard, H., & Harris, G. (2017). Early food fussiness and the introduction of solid foods: Possible implications for dietary intakes. Nutrition Bulletin, 42(3), 199-204. doi: 10.1111/nbu.12289