primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Apa itu sindrom metabolik pada anak dan remaja?

Author: dr. Dini Mirasanti, Sp.A, Prof. Dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D (editor)

Topik: Diabetes, Juvenile Diabetes, Sedentary, Overweight, Obesity, 12-18 Tahun, 7-12 Tahun, 4-7 Tahun

Seiring dengan meningkatnya jumlah anak dan remaja yang mengalami obesitas, jumlah anak dan remaja yang mengalami sindrom metabolik juga ikut meningkat. Sindrom metabolik adalah kumpulan masalah fisik, biologis, kimiawi, dan metabolik yang meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan lain, seperti DM tipe 2, penyakit jantung dan pembuluh darah (penyakit kardiovaskuler), stroke, penyakit paru obstruktif menahun, kanker dll. 


Anak yang menderita sindrom metabolik akan lebih berisiko untuk tetap mengalami sindrom metabolik pada masa dewasa, sehingga juga lebih berisiko untuk mengalami berbagai kondisi yang berkaitan dengan sindroma metabolik seperti DM tipe 2 dan penyakit kardiovaskuler pada usia muda. 


Hingga saat ini belum ada kesepakatan internasional mengenai definisi sindrom metabolik pada anak dan remaja. Namun, secara umum semua sepakat bahwa komponen utama sindroma metabolik adalah obesitas sentral atau obesitas di area perut. Untuk menentukan apakah seorang anak atau remaja menderita obesitas sentral, kita perlu mengukur lingkar pinggangnya. Bila ukuran lingkar pinggang lebih besar daripada setengah tinggi badannya, kita mengatakan bahwa anak tsb menderita obesitas sentral.   


Di samping obesitas sentral, ada komponen lain diagnosis sindroma metabolik, yaitu: (1) gangguan pada kerja insulin (hormon pengatur gula darah), (2) peningkatan tekanan darah, dan (3) gangguan pada kadar kolesterol yang dapat ditunjukkan dengan peningkatan kadar kolesterol LDL (low-density lipoprotein), peningkatan kadar trigliserida, atau penurunan kadar HDL (high-density lipoprotein). Kriteria diagnosis sindrom metabolik untuk anak yang paling banyak digunakan adalah obesitas sentral ditambah dua atau lebih gejala lainnya. 


Selain kriteria dignosis di atas, pada anak dan remaja obes, dapat pula dijumpai tanda yang menunjukkan adanya risiko sindrom metabolik, seperti bercak kehitaman di leher belakang (acanthosis nigricans), tumbuh banyak rambut di tempat yang tidak seharusnya (hirsutisme), atau timbulnya stretch mark. Apabila hasil pengukuran indeks massa tubuh (IMT) telah menunjukkan bahwa anak mengalami obesitas, maka perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui apakah anak menderita sindrom metabolik seperti yang telah disebutkan di atas. 


Pemeriksaan tekanan darah harus dilakukan sebanyak minimum tiga kali dalam posisi berbaring untuk memastikan bahwa tekanan darah anak memang meningkat. Diperlukan pemeriksaan laboratorium untuk menentukan apakah anak memenuhi kriteria sindroma metabolik yang lain, seperti pemeriksaan gula darah puasa dan pemeriksaan profil lemak (kolesterol LDL, HDL dan trigliserida). Kadang-kadang, dokter juga melakukan pemeriksaan lain untuk melihat kemungkinan sudah terjadi penyulit, seperti pemeriksaan kadar asam urat dan fungsi hati. Kadar asam urat sering meningkat pada anak obes, sedangkan fungsi hati dapat terganggu akibat perlemakan hati. Asosiasi diabetes Amerika menyarankan pemeriksaan tes toleransi glukosa oral untuk melihat kemungkinan adanya masalah metabolisme gula darah pada anak obes berusia lebih dari 10 tahun yang memiliki riwayat keluarga DM tipe 2. 


Pencegahan utama sindrom metabolik adalah dengan mencegah obesitas, yaitu mempromosikan gaya hidup sehat seperti makan sehat dan beraktivitas fisik. Makan makanan sehat terdiri dari konsumsi sayur dan buah yang diperbanyak, menghindari minuman bersoda, minuman kalengan/kemasan, dan makanan yang diproses, pengaturan porsi makan, serta membatasi konsumsi makanan cepat saji yang tinggi garam. Beraktivitas fisik dalam bentuk apapun selama 60 menit setiap hari dengan 3 sampai 5 hari dalam seminggu merupakan aktivitas dengan intensitas sedang-berat seperti aerobik, dapat memperbaiki profil metabolik anak dan mencegah obesitas. Hal lain yang dapat dilakukan adalah menjalankan pola tidur yang sehat, membatasi screen time baik dalam bentuk menonton televisi maupun menggunakan gawai maksimal 2 jam per hari, dan melibatkan seluruh anggota keluarga dalam penerapan pola makan sehat dan peningkatan aktivitas fisik.


Daftar bacaan: 
  1. Al-Hamad D, Raman V. Metabolic syndrome in children and adolescents. Transl Pediatr. 2017;6:397-407.
  2. Magge SN, Goodman E, Armstrong SC. The metabolic syndrome in children and adolescents: shifting focus to cardiometabolic risk factor clustering. Pediatrics. 2017;140. 
  3. Weihe P, Weihrauch-Bluher S. Metabolic syndrome in children and adolescents: diagnostic criteria, therapeutic options, and perpectives. Curr Obes Rep. 2019;8:472-9.
familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: