primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Apa Tatalaksana bagi Anak dengan Mata Malas?

Oleh: dr. Afiah Salsabila

Topik: lazy eye, amblyopia, Mata

Mata malas, atau amblyopia adalah kondisi di mana terjadi hambatan pada perkembangan fungsi visual korteks. Kondisi ini disebabkan oleh perkembangan koneksi saraf dari korteks dari otak ke mata yang terjadi akibat kurangnya stimulus visual ke otak ketika perkembangan visual anak sedang terjadi. Stimulus visual yang tidak adekuat bisa terjadi akibat patologi pada mata yang tidak ditangani dengan seksama. Biasanya, kondisi ini mengenai satu mata, namun terkadang bisa ke kedua mata. Seorang anak bisa didiagnosis dengan amblyopia jika terdapat perbedaan ketajaman penglihatan sebanyak dua baris pada pemeriksaan Snellen, setelah masalah refraksi sudah dikoreksi.

Amblyopia bisa dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan penyebabnya: (1)deprivasi, (2) strabismus, (3) dan refraktif. Amblyopia deprivasi disebabkan oleh apapun yang dapat menganggu penglihatan anak, misalkan katarak, opasitas pada kornea, kerusakan retina, atau kerusakan pada nervus optikus. Strabismus adalah kondisi di mana kedua mata tidak tidak sejajar. Sebagai kompensasi supaya tidak terjadi double vision atau diplopia, otak menekan input visual dari salah satu mata, sehingga perkembangan visual menurun. Amblyopia refraktif disebabkan oleh input visual yang tidak tajam akibat masalah refraksi seperti hyperopia, astigmatisme, atau myopia. Biasanya, mata yang memiliki gangguan refraktif dengan derajat yang lebih buruk lebih rentan mengalami amblyopia.

Anak dengan kecurigaan amblyopia perlu diberikan pemeriksaan mata yang lengkap dalam kondisi di mana masalah refraksi sudah dikoreksi. Refleks pupil perlu diperiksa dengan cahaya untuk melihat apakah adanya relative afferent pupillary defect (RAPD). RAPD dapat mengindikasikan adanya patologi pada nervus optikus secara unilateral. Pemeriksaan lainnya meliputi tekanan intraokular, lapang pandang, dan untuk melihat apakah adanya tropia atau phoria, cover-uncover test dan alternate cover test. Struktur-struktur mata juga perlu dilihat mulai dari kornea, lensa, retina, dan nervus optikus. Anak juga perlu dikonsulkan ke dokter mata untuk pemeriksaan dan tatalaksana lebih lanjut.

Tatalaksana amblyopia diawali dengan menangani etiologinya. Amblyopia deprivasi ditangani dengan menghilangkan patologi obstruktif yang menyebabkan gangguan penglihatan di awal. misalkan pada katarak dilakukan pembedahan untuk mengganti lensa, jika ada ablasio retina dilakukan perbaikan, dan seterusnya. Amblyopia refraktif paling mudah untuk diperbaiki karena tatalaksananya adalah perbaikan refraksi. Biasanya setelah gangguan refraksi diperbaiki, amblyopia bisa hilang sepenuhnya. Pada amblyopia strabismus, tatalaksananya adalah untuk membuat kedua mata sejajar, namun biasanya amblyopia tidak bisa dihilangkan secara total pada kasus strabismus. Setelah itu, apapun jenis amblyopia yang dimiliki anak, perlu dilakukan visual penalization, yaitu menutup mata yang sehat dengan eyepatch supaya memaksa perkembangan visual pada mata yang terkena amblyopia. Durasi pemakaian eyepatch bervariasi tergantung dengan derajat amblyopia. Untuk hasil maksimal, pemakaian eyepatch disarankan untuk dilakukan ketika anak sedang melaksanakan kegiatan yang memerlukan aktivitas visual tinggi seperti membaca, menonton televisi, atau main game. Jika anak tidak kooperatif dengan menggunakan eyepatch, visual penalization menggunakan obat sikolopegik seperti atropin bisa dilakukan. Caranya adalah dengan memberikan satu tetes obat tersebut per hari ke mata yang sehat. Efektivitas terapi farmakologi sama dengan eyepatch, kecuali untuk kasus amblyopia refraksi. Terapi-terapi yang telah disebutkan memiliki prognosis yang baik semakin cepat dilakukan; plastisitas otak semakin menurun seiring bertambahnya umur, sehingga demikian pula prognosis untuk menghilangkan amblyopia yang dimiliki. Sebuah studi menemukan bahwa luaran anak yang diberi terapi amblyopia pada umur 7-12 tahun lebih baik dibandingkan dengan anak yang baru mulai diterapi pada umur 13 tahun ke atas.

Amblyopia adalah gangguan mata yang terjadi akibat kurangnya stimulus visual ke otak ketika masa perkembangan anak. Selagi plastisitas otak masih besar pada anak, terapi perlu dilakukan secepatnya. Hal ini hanya memungkinkan jika amblyopia bisa dideteksi sedini mungkin. Maka dari itu, penting bagi seorang dokter untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya kondisi ini sebagai komplikasi pada anak yang memiliki gangguan penglihatan apapun.


Referensi

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279463/

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430890/


familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: