Meta PixelAsosiasi Screen Time terhadap Perilaku Anak <!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Asosiasi Screen Time terhadap Perilaku Anak

Author: dr. Afiah Salsabila

29 Apr 2025

Topik: Screen Time, Perilaku Anak, Ilmiah

Penggunaan media digital dalam kehidupan anak-anak semakin meningkat seiring dengan kemajuan teknologi dan kemudahan akses terhadap perangkat seperti televisi, tablet, dan ponsel pintar. Meskipun media digital dapat menjadi sumber pembelajaran dan hiburan, sejumlah penelitian menunjukkan adanya hubungan antara durasi screen time dengan perilaku anak yang bermasalah serta potensi dampaknya terhadap tumbuh kembang anak secara menyeluruh. (1,2, 3)


Durasi dan Jenis Screen Time

Dalam studi longitudinal oleh Madigan dkk, yang meneliti penggunaan screentime pada anak usia prasekolah (2–5 tahun), ditemukan bahwa rata-rata screentime harian anak usia 3 tahun adalah sekitar 2,5 jam, dan meningkat menjadi 3,6 jam pada usia 5 tahun. (1) Jenis screentime yang dianalisis mencakup aktivitas pasif seperti menonton televisi serta aktivitas interaktif seperti bermain gim digital. (1)


Perilaku yang Diasosiasikan dengan Screen Time

Tingginya screen time pada usia dini berkorelasi dengan meningkatnya risiko gangguan perilaku pada anak, termasuk masalah atensi, hiperaktivitas, agresivitas, serta kesulitan dalam pengaturan emosi. (1) Dalam studi Madigan et al., anak usia 5 tahun yang memiliki screentime lebih dari dua jam per hari menunjukkan skor perilaku eksternal yang lebih tinggi, mencerminkan gangguan seperti impulsivitas dan agresi. (1) Selain itu, Radesky, dkk. menemukan bahwa paparan media interaktif secara berlebihan berhubungan dengan gejala disfungsi eksekutif, seperti kesulitan mengatur perhatian dan kontrol diri. Hal ini berpotensi mengganggu proses belajar dan kemampuan sosial anak secara signifikan. (2)


Dampak terhadap Tumbuh Kembang Anak

Perilaku bermasalah yang terkait dengan screentime memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap perkembangan anak, baik secara  kognitif, emosional, maupun sosial. (1,2) Gangguan atensi dan regulasi emosi dapat menghambat perkembangan fungsi eksekutif yang penting untuk keberhasilan akademik, serta  kemampuan adaptasi sosial anak. (2) Anak yang mengalami kesulitan dalam mengontrol impuls dan fokus lebih rentan mengalami kesulitan dalam menjalin interaksi sosial yang sehat, baik dengan teman sebaya maupun guru (1). Ketidakmampuan mengelola emosi juga meningkatkan risiko gangguan mental jangka panjang seperti gangguan cemas dan depresi (2).


Mekanisme yang Mendasari Asosiasi Screentime dan Perilaku

Beberapa mekanisme telah diusulkan untuk menjelaskan hubungan antara screen time dan gangguan perilaku. Pertama, screentime yang berlebihan mengurangi waktu untuk interaksi sosial langsung antara anak dan orang tua atau teman sebaya, yang penting untuk perkembangan keterampilan sosial dan emosional. Kedua, konten media yang cepat dan bersifat overstimulating dapat memengaruhi sistem dopaminergik otak, menurunkan kontrol impuls anak dan meningkatkan ketergantungan terhadap stimulasi eksternal (2). Ketiga, screentime sering kali menggantikan waktu tidur yang cukup atau aktivitas fisik, yang keduanya krusial dalam perkembangan neurologis dan psikologis anak. (1,2) Walaupun demikian, studi lanjutan diperlukan untuk menentukan hubungan kausalitas antara screen time dan adanya gangguan perilaku.


Rekomendasi dan Kesimpulan

Berdasarkan bukti ilmiah yang ada di literatur, screen time yang melebihi dua jam per hari pada anak usia dini berhubungan dengan peningkatan risiko gangguan perilaku yang dapat memengaruhi proses tumbuh kembang anak secara negatif. (1) American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan bahwa screen time untuk anak usia 2–5 tahun dibatasi maksimal satu jam per hari, dengan konten edukatif dan interaktif yang didampingi oleh orang dewasa. (2) World Health Organization (WHO) juga memiliki rekomendasi yang serupa. Edukasi orang tua dan intervensi kebijakan publik sangat diperlukan untuk membentuk pola penggunaan media yang sehat sejak usia dini. WHO dan AAP juga menekankan pentingnya keseimbangan antara penggunaan media dan aktivitas perkembangan lainnya seperti bermain fisik, membaca buku, dan interaksi keluarga. (2, 3)


Daftar Pustaka

  1. Madigan S, Browne D, Racine N, Mori C, Tough S. Association Between Screen Time and Children’s Performance on a Developmental Screening Test. JAMA Pediatr. 2019;173(3):244–250.
  2. Radesky JS, Schumacher J, Zuckerman B. Mobile and interactive media use by young children: The good, the bad, and the unknown. Pediatrics. 2015;135(1):1–3.
  3. World Health Organization. To grow up healthy, children need to sit less and play more [Internet]. Geneva: WHO; 2019 Apr 24 [cited 2025 Apr 23]. Available from: https://www.who.int/news/item/24-04-2019-to-grow-up-healthy-children-need-to-sit-less-and-play-more