
Bayi 5 Bulan Terinfeksi Polio meski Sudah Vaksin, kok Bisa?
Author: Tim PrimaKu
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A

Topik: Polio, Imunisasi Polio, SUB-PIN Polio, Penyakit Anak, Penyakit, Vaksin Anak, SuperClass, Featured Articles
Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) baru saja mengonfirmasi kasus polio impor pada bayi perempuan berusia 5 bulan asal Indonesia. Bayi ini tiba di Singapura pada 26 Januari 2025 untuk pengobatan dan langsung dibawa ke National University Hospital (NUH).
Yang mengejutkan, bayi ini sebenarnya sudah mendapat satu dosis vaksin polio oral (OPV). Namun, pada Desember 2024, ia mengalami demam, lemas, dan lumpuh di kaki, gejala khas polio. Saat itu, dokter belum menduga polio sebagai penyebabnya. Kasus ini tentu membuat banyak orang bertanya, kenapa sudah vaksin polio tetap bisa kena?
Apa Itu Polio dan Seberapa Berbahaya?
Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus dan dapat menyerang sistem saraf, berpotensi menyebabkan kelumpuhan total dalam hitungan jam. Virus ini menyebar melalui kontak fekal-oral, yakni penularannya melalui kontak dengan feses yang terkontaminasi virus atau bakteri, lalu masuk ke mulut seseorang, biasanya melalui tangan yang tidak bersih, makanan, atau air yang tercemar. Dalam kasus yang lebih jarang, penyebarannya juga bisa melalui makanan dan air yang terkontaminasi, kemudian berkembang biak di usus.[1]
Gejala awal polio meliputi demam, lemas, sakit kepala, muntah, kekakuan pada leher, serta nyeri pada anggota tubuh. Dari setiap 200 kasus infeksi, satu dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, biasanya pada tungkai, dan 5-10% di antaranya berakhir dengan kematian akibat kelumpuhan otot pernapasan.[1]
Indonesia sudah dinyatakan bebas polio sejak 2014, tapi jika cakupan vaksinasi tidak tinggi dan merata, ada risiko polio kembali menyebar.
Sudah Vaksin Polio, Tapi Masih Bisa Terinfeksi?
Vaksin polio merupakan perlindungan utama dari penyakit ini, tapi tidak serta-merta membuat seseorang kebal 100% hanya dengan satu atau dua dosis saja. Beberapa alasan kenapa bayi ini tetap terinfeksi:
- Vaksinasi Belum Lengkap: Perlindungan optimal butuh beberapa dosis. Vaksin polio diberikan dalam beberapa tahap agar tubuh benar-benar membentuk kekebalan penuh.
- Sistem Imun Lemah: Anak dengan sistem imun yang lemah bisa lebih rentan terhadap infeksi, termasuk polio, meskipun sudah mendapat vaksin.
- Mutasi Virus Polio: Dalam beberapa kasus, virus polio dari vaksin oral (OPV) dapat bermutasi dan menyebabkan penyakit pada individu dengan sistem imun lemah.
Bagaimana Cara Melindungi Anak dari Polio?
Untuk memastikan anak benar-benar terlindungi, pastikan ia mendapat vaksin polio lengkap sesuai jadwal:
- Vaksin Polio Oral (OPV): Dosis pertama saat lahir, berikutnya usia 2,3,4 bulan
- Vaksin Polio Injeksi (IPV): Usia 2, 4, dan 6 bulan
Ingat, polio hanya dapat dicegah, tetapi belum ada pengobatan khusus untuk polio. Vaksin polio yang diberikan beberapa kali dapat melindungi seorang anak dari polio seumur hidupnya.[1]
MomDad, yuk, lindungi si Kecil dari bahaya polio yang mengancam nyawa, Nah, supaya lebih tahu lebih dalam soal vaksin polio dan jadwal lengkapnya, MomDad bisa mengikuti Kelas Vaksin bersama dr. Yuni Astria, Sp.A di SuperClass Parenthood Institute. Klik beli kelas di sini, sekarang!
Referensi:
- Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2025). Lembar Fakta Poliomielitis, Rubela, dan Campak. Diakses pada 12 Februari 2025 dari https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/lembar-fakta-poliomielitis-rubela-campak.

