primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Bayi sering Mengisap Jempol, Wajarkah?

Author: Fauziah Sabtuanisa

Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti Sp.A

Topik: bayi, Menghisap Jempol

Dalam tumbuh kembangnya, si Kecil akan memiliki fase oral ketika mereka akan memasukkan benda apapun ke dalam mulut, termasuk jempol. Bahkan, mungkin sampai ada anak yang membawa kebiasaan ini hingga usia batita. Namun, apakah kebiasaan bayi menghisap jempol merupakan hal yang wajar? Yuk, simak penjelasannya di bawah!

Kebiasaan bayi menghisap jempol

new-born-baby-boy-sucks-his-thumb_100800-6062.jpg

Bayi memiliki refleks rooting dan menghisap yang ia bawa sejak lahir. Oleh sebab itu, merupakan hal yang wajar bila ia memasukkan tangan atau jempolnya ke dalam mulut sebagai bagian dari proses eksplorasi dan salah satu cara bayi menenangkan dirinya sendiri (self soothe). Bayi dapat menghisap jempol saat ia lapar maupun saat ia membutuhkan kenyamanan.

Akan tetapi, karena perilaku menghisap jempol ini dapat memberikan rasa nyaman, terkadang kebiasaan ini terbawa sampai bayi menginjak masa kanak-kanak bahkan sampai masuk sekolah, terutama jika mereka mengalami tekanan atau saat mencari kenyamanan untuk tidur.

Kapan kebiasaan menghisap jempol akan hilang?
asian-kid-cute-girll-sucking-finger-her-thumb_28914-1141.jpg

Seperti telah dijelaskan di atas, menghisap jempol merupakan cara bayi menenangkan dirinya sendiri tanpa bergantung dari pihak luar. Mayoritas anak berhenti menghisap jempolnya pada usia 6-7 bulan. Namun ada juga yang baru berhenti pada usia 2-4 tahun, sehingga MomDad tidak perlu khawatir.

Dampak menghisap jempol

istockphoto-1178789300-170667a(2)l.jpg

Anak yang menghisap jempol biasanya belum menimbulkan masalah hingga gigi permanen atau tetapnya mulai tumbuh. Namun perlu diketahui kalau pertumbuhan gigi dan langit-langit akan terganggu akibat kebiasaan anak menghisap jempol.

American Academy of Pediatrics menyatakan bahwa perilaku ini akan memengaruhi pertumbuhan gigi dan bentuk mulut jika masih dijumpai pada usia di atas 2-4 tahun. Jika si Kecil masih memiliki kebiasaan menghisap jempol hingga usia 5 tahun, MomDad bisa mengatasinya melalui terapi.

Nah, untuk mencegah kebiasaan menghisap jempol, ajak anak yang sudah mengerti untuk mengobrol soal perilaku ini. Hindari tindakan yang bersifat hukuman, karena biasanya tidak efektif dalam mengubah suatu kebiasaan. Namun, jika si Kecil secara tanpa sadar mulai menghisap jempol, MomDad bisa ingatkan dengan lembut tanpa mengkritik ataupun mempermalukannya, ya!

Selain itu, MomDad bisa gunakan positive reinforcement, yaitu dengan memuji si kecil dan memberikan reward atau hadiah jika dirinya berhasil menahan diri untuk tidak menghisap jempol.

Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar ASI? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!

Referensi:

Sumber foto: Freepik

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.



familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: