Benarkah Fresh Milk Bisa Tingkatkan Energi & Kebugaran Tubuh?
Oleh: Dhia Priyanka / dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A (Editor)
Topik: Fresh Milk, Susu Sapi, Nutrisi, BioActive
Padatnya kegiatan sehari-hari bikin tubuh MomDad & si Kecil lemas tak bertenaga? Eits, apa benar karena lagi capek, atau jangan-jangan asupan nutrisinya yang kurang? Jika MomDad atau si Kecil sering merasakannya, bisa jadi karena kekurangan asupan protein, padahal pilihan protein itu banyak, lho. Salah satunya bisa dipenuhi dengan mengonsumsi fresh milk pasteurisasi.
Peran Susu bagi Kesehatan Anak & Keluarga
Susu bermanfaat bagi anak-anak yang sedang tumbuh karena merupakan sumber protein hewani berkualitas tinggi, kaya kalsium, dan vitamin A, B1, B2, serta sebagai sumber energi yang lengkap [1]. Bagi yang belum tahu, protein memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna, memuaskan rasa lapar, dan memberikan aliran energi yang lambat dan stabil.
Biasanya, karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam tubuh [3]. Ketika MomDad mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat, seperti quinoa, oat, dan kentang, tubuh akan menguraikan molekul-molekul tersebut menjadi glukosa, yang memberikan bahan bakar bagi tubuh setelah memasuki aliran darah. Kemudian, tubuh dapat menyimpan glukosa yang berasal dari karbohidrat dan mengubahnya menjadi lemak [4]. Lemak ini dapat digunakan sebagai sumber energi.
Jika tubuh tidak menerima cukup nutrisi dari diet, sumber lemak akan habis, dan glukosa tidak tersedia secara cepat. Ketika hal ini terjadi, tubuh akan mulai menggunakan protein sebagai sumber energi [5]. Protein dapat membantu meningkatkan tingkat energi dengan memberikan tubuh asam amino yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik. Nah, untuk menambah energi, MomDad perlu mendapatkan sumber protein yang berkualitas dan bisa didapat dari fresh milk pasteurisasi.
Mengapa Fresh Milk Pasteurisasi?
Dengan mengonsumsi fresh milk pasteurisasi, MomDad bisa mendapatkan berbagai keunggulan dan nutrisi yang tidak bisa ditemukan di jenis susu lain. Sebab, fresh milk pasteurisasi mengandung nutrisi BioActive yang mampu menjaga nutrisi alami. Perlu diketahui bahwa BioActive hanya akan terjaga nutrisinya jika susu segar dipanaskan pada suhu rendah dengan waktu yang singkat, seperti pada proses pasteurisasi. Jika susu dipanaskan pada suhu yang lebih tinggi dan lama, maka susu tersebut tidak memiliki nutrisi Bioactive ini. Oleh karena itu, fresh milk pasteurisasi memiliki nutrisi alami yang masih terjaga, sehingga nutrisinya pun juga masih optimal bisa terserap tubuh si Kecil. Rasanya pun lebih enak dan light, sehingga tidak bikin eneg.
Di sisi lain, BioActive punya peran yang sangat penting, lho dalam memelihara kesehatan tubuh, termasuk sistem kekebalan, pertumbuhan sel, dan regenerasi sel berkat kandungan di dalamnya, seperti:
- Immunoglobulin: bersifat antibodi pada tubuh untuk mengurangi peradangan (Anti inflamasi) yang melawan patogen berbahaya.
- Lactoferrin: Protein pengikat iron agar dapat diserap tubuh secara maksimal dan mencegah osteoporosis.
- Lactalbumin: Asam amino menjaga saluran pencernaan, mengatur tidur dan depresi. Mengurangi kemungkinan terjadinya gangguan mood dan potensi kanker.
- Lactoperoxidase: Melindungi membrane mucosa saluran didalam tubuh yang melawan bakteri, jamur dan virus.
- Lactoglobulin: Terkandung dalam whey protein, membantu untuk menurunkan tekanan darah.
Beberapa efek BioActive seperti laktoferin, laktoperoksidase berfungsi untuk melawan bakteri dan perbaikan jaringan tubuh. Misal, ketika MomDad atau si Kecil terluka, luka tersebut tidak akan mengalami hingga peradangan nanah, namun sudah bisa sembuh.
Nah, waktu terbaik untuk mengonsumsi fresh milk pasteurisasi adalah di pagi hari guna memberi tubuh asupan nutrisi karena setelah tidur malam, tubuh perlu nutrisi untuk memulai aktivitas dengan baik. Plus, fresh milk pasteurisasi mengandung protein yang mampu menjadi sumber energi memulai hari, meningkatkan konsentrasi, dan mencegah lapar [6], serta dapat menyerap kalsium dengan baik, yang bermanfaat untuk tulang dan gigi, juga mencegah osteoporosis.
Jika mencari fresh milk pasteurisasi yang berkualitas, Greenfields Fresh Milk lah jawabannya!
Terbuat dari 100% susu segar, Greenfields Fresh Milk Pasteurisasi sangat menjaga kualitas nutrisi alami yang terkandung di dalamnya, sehingga lebih mudah diserap optimal oleh tubuh. Tentunya, Greenfields Fresh Milk Pasteurisasi mengandung nutrisi BioActive, serta diproses secara higienis dan menerapkan standard modern farm, no hand touch milking process, sehingga Stay Fresh hingga 7 hari setelah dibuka dengan penyimpanan yang benar, tidak seperti susu segar lainnya. Rasanya pun light, segar dan tidak bikin eneg.
Sapi-sapi yang ada di peternakan Greenfields sangat dijaga asupannya oleh ahli gizi dan dijaga oleh dokter hewan 24/7 setiap harinya guna untuk memastikan kualitas susu yang dihasilkan sapi-sapi Greenfields terbaik.
Perlu diingat bahwa bayi di bawah usia 1 tahun belum boleh mengonsumsi susu sapi segar atau fresh milk. Bayi di bawah usia 1 tahun masih membutuhkan ASI sebagai asupan utama.
MomDad bisa dapatkan Greenfields Fresh Milk di e-commerce mulai dari harga Rp13.000 – Rp38.000.
Referensi:
- Yoowon Kwon, Seung Won Lee, Young Sun Cho, Su Jin Jeong, and Man Yong Han. Is High Milk Intake Good for Children’s Health? A National Population-Based Observational Cohort Study. Nutrients. 2021 Oct; 13(10): 3494.
- Paul Frysh, Kathleen M. Zelman, RD, LD, MPH. Foods That Boost Your Energy. WebMD. November 16, 2021.
- Jéquier E. Carbohydrates as a source of energy. The American Journal of Clinical Nutrition. 1994;59(3):682S685S
- Dunn J, Grider MH. Physiology, adenosine triphosphate (ATP). PubMed. Published February 17, 2022.
- García-Rodríguez D, Giménez-Cassina A. Ketone Bodies in the Brain Beyond Fuel Metabolism: From Excitability to Gene Expression and Cell Signaling. Frontiers in Molecular Neuroscience. 2021;14.
- Line Q. Bendtsen, Janne K. Lorenzen, Nathalie T. Bendsen, Charlotte Rasmussen, and Arne Astrup. Effect of Dairy Proteins on Appetite, Energy Expenditure, Body Weight, and Composition: a Review of the Evidence from Controlled Clinical Trials. Adv Nutr. 2013 Jul; 4(4): 418–438.