Cara Meredakan Batuk Pilek pada Anak
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: 3-5 Tahun, Batuk, Pilek, Batpil, Article
Batuk pilek atau selesma merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri, umumnya dalam waktu sekitar 3-7 hari. Terapi suportif di rumah biasanya sudah cukup untuk memberikan kenyamanan bagi anak. Nah, beberapa hal berikut ini dapat dilakukan di rumah untuk meredakan batuk pilek pada anak!
Berikan cairan yang cukup
Pada bayi yang masih berusia kurang dari 6 bulan, kebutuhan cairan bayi dapat dicukupkan oleh konsumsi ASI atau susu formula dan tidak diperlukan pemberian cairan dalam bentuk lain (air putih, jus buah, dan lain-lain). Tak hanya itu, ASI juga memberikan komponen bioaktif yang dapat membantu bayi melawan virus penyebab selesma.
Berapa kira-kira kebutuhan cairan untuk bayi dan anak?
Rata-rata kebutuhan cairan anak dapat dihitung menggunakan rumus Darrow, yaitu:
- 100 mL/ kg untuk 10 kg pertama berat badan
- 50 mL/ kg untuk 10 kg berikutnya
- 25 mL/ kg untuk setiap kg di atas berat badan 20 kg
Sebagai contoh, anak dengan berat badan (BB) 10 kg memerlukan sekitar 1000 mL/hari. Anak dengan BB 15 kg memerlukan 100x10 + 5x50 = 1250 mL/ hari, sementara anak dengan BB 25 kg memerlukan 10x100 + 10x50 + 5x25 = 1625 mL/ hari.
Saat batuk pilek, anak berisiko mengalami lebih banyak kehilangan cairan melalui insensible water loss, yaitu keluarnya cairan tubuh lewat uap napas dan keringat, apalagi bila anak juga demam. Oleh karena itu, pemberian cairan yang cukup sangatlah penting untuk mencegah dehidrasi.
Penyedotan hidung
Jika hidung bayi atau anak tersumbat dan memproduksi banyak lendir, dapat dilakukan penyedotan hidung dengan lembut untuk menghindari trauma pada kulit bagian dalam (mukosa) hidung bayi atau anak. Selain itu, penyedot hidung juga dapat membantu membersihkan jalan napas dari sumbatan lendir.
Gunakan nasal saline drops atau spray
Saat pilek, pernapasan si Kecil mungkin akan tersumbat oleh lendir. Penggunaan nasal saline drops atau spray dapat membantu melembapkan saluran napas dan mengencerkan lendir yang kental. Penggunaan nasal saline drops atau spray ini dapat dilakukan sebelum menyedot lendir dari hidung.
Melembapkan ruangan
Melembapkan udara lingkungan. Penggunaan humidifier di dalam kamar anak juga dapat digunakan untuk meringankan hidung tersumbat.
Berikan obat sesuai anjuran dokter
Obat demam seperti parasetamol atau ibuprofen dapat diberikan jika diperlukan. Namun, penggunaannya harus dikonsultasikan dahulu kepada dokter, terutama pada bayi yang berusia kurang dari 3 bulan. Jangan memberikan ibuprofen pada bayi yang berusia kurang dari 6 bulan, terutama apabila ia mengalami dehidrasi dan muntah berulang.
Hindari memberikan obat batuk pilek
Hindari penggunaan obat batuk pilek yang ada di pasaran kecuali atas resep dokter. Obat batuk pilek yang ada di pasaran tidak mempercepat penyembuhan, bahkan berisiko menimbulkan efek samping fatal pada anak berusia kurang dari 2 tahun. Namun, pastikan MomDad memberikan obat atas anjuran dari dokter anak, ya!
Pijat fisioterapi
MomDad dapat membantu bayi atau anak mengeluarkan dahak dengan melakukan pijat fisioterapi ringan dengan menepuk-nepuk dada atau punggung bayi secara bergantian kanan dan kiri, serta memiringkan bayi ke kedua sisi bergantian (pada bayi yang belum bisa mobile) agar bersihan mukosilier jalan napas lebih baik. (Catatan: rambut getar mukosilier adalah bulu-bulu halus di dalam saluran napas yang berfungsi membersihkan jalan napas). Memberikan kehangatan/menghirup uap air hangat juga dapat memberikan kenyamanan kepada bayi dan anak.
Nah, itu dia 7 cara yang bisa MomDad lakukan di rumah untuk meredakan batuk pilek pada anak. Selamat mencoba dan semoga berhasil ya, MomDad.
Sebelum lanjut mengambil kuis Parenthood Institute, pastikan MomDad telah membaca artikel di atas dengan seksama, ya. Semoga beruntung!
Referensi:
AAP Committee on Infectious Diseases. Recommendations for prevention and control of influenza in children, 2017-2018. Pediatrics. 2017; doi:10.1542/peds.2017-2550.
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.