Catat, Ini 5 Kesalahan Menyusui yang Sebaiknya Mom Hindari!
Author: Radhita Rara
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti Sp.A
Topik: Menyusui
Menyusui jadi tahap selanjutnya yang dilakukan ibu setelah melahirkan. Menyusui seharusnya menjadi pengalaman yang menyenangkan, karena di momen ini ibu bisa memberikan manfaat ASI eksklusif pada bayi.
Namun, tidak bisa dipungkiri ada saja berbagai masalah yang terjadi baik pada ibu dan pada bayi sehingga bisa mengganggu proses menyusui. Kesalahan saat menyusui terkadang tidak disadari. Nah, untuk mengetahui apa saja bentuk kesalahan tersebut dan bisa mengurangi faktor bahayanya untuk bayi, yuk simak artikelnya berikut ini!
Menyusui terlalu mengikuti jadwal
Menyusui dikatakan baik dilakukan setiap 2-3 jam sekali. Padahal, menyusui seharusnya mengikuti permintaan bayi (on demand), sehingga ibu perlu belajar bagaimana mengenali tanda-tanda lapar yang ditunjukkan bayi, sebelum akhirnya bayi menangis.
Bayi yang menangis karena lapar sebenarnya sudah di tahap akhir fase laparnya, jadi apabila bayi sudah menunjukkan tanda lapar seperti memasukkan tangan ke dalam mulut, kepala menengok ke kanan kiri mencari puting, terbangun dan menjadi lebih aktif, mengecap-ngecap dan membuka mulut, tidak perlu menunggu 3 jam berlalu untuk menyusui bayi.
Posisi menyusui yang salah
Posisi menyusui memiliki 4 kunci yaitu kepala, bahu, pinggul dan kaki bayi terletak di 1 garis lurus, yang artinya leher bayi tidak dalam posisi “menengok” ke payudara ibu ketika menyusu. Posisi leher yang menengok akan mempersulit proses hisap telan bayi. Berbagai posisi menyusui dapat dilihat pada gambar berikut: namun kesemuanya memiliki 1 kesamaan utama yaitu kepala, bahu, pinggul dan kaki bayi yang terletak segaris lurus.
Perlekatan yang tidak tepat
Perlekatan yang baik memiliki ciri yang dapat disingkat dengan akronim CALM. C: Chin atau dagu bayi menempel pada payudara ibu, yang artinya kepala bayi tidak boleh menekuk ke bawah dan mulutnya harus terbuka lebar, A: Areola atau sebagian besar areola ibu harus masuk ke mulut bayi dan bagian areola tampak di bibir bayi bagian atas harus lebih banyak daripada yang di bibir bawah bayi, L: Lips atau bibir bayi terpuntir keluar, dan tidak boleh tampak mencucu, M: mouth atau mulut bayi harus terbuka lebar dan pipi bayi tidak boleh tampak “kempot” seperti menghisap dari sedotan, melainkan harus cembung.
Bayi tidur saat menyusui pasti kenyang
Eits, bukan berarti bayi yang tidur saat menyusui berarti kenyang, ya MomDad. Bayi baru lahir yang tertidur dalam menit-menit awal ketika menyusu biasanya karena aliran ASI yang lambat atau ASI yang sedikit. Pada kondisi ini bayi “tertidur” saat menyusu karena ASI yang didapatkan tidak sebanding dengan “usaha” yang dikeluarkan bayi, sehingga bayi merasa “lelah”. Kondisi ini biasanya diikuti dengan bayi yang terbangun 5 menit kemudian atau 30 menit kemudian dan tampak masih “lapar”.
Menganggap nyeri saat menyusui normal
Ibu mungkin merasakan nyeri pada hari-hari pertama menyusui. hal tersebut terjadi karena gesekan dengan lidah dan langit-langit bayi saat menyusui dapat memberikan rasa tidak nyaman pada Mom saat menyusui, namun hal ini seharusnya sudah jauh berkurang dan menyusui harusnya terasa nyaman juga bagi Mom dalam minggu pertama proses mengasihi.
Posisi dan perlekatan yang baik merupakan kunci utama agar Mom dapat merasa nyaman saat menyusui dan proses menyusui juga menjadi efektif. Jika nyeri ini berlanjut terus menerus bahkan sampai menimbulkan rasa “takut” karena Mom merasa nyeri saat menyusui, atau bahkan puting sampai lecet dan berdarah, Mom harus segera mencari pertolongan agar penyebabnya dapat dievaluasi dan ditatalaksana secara tepat.
Itu dia beberapa kesalahan yang bisa saja mengganggu proses menyusui si Kecil . Kesalahan tersebut tidak hanya bisa memicu masalah kesehatan pada payudara Mom, tapi juga bisa mengurangi suplai ASI yang sangat dibutuhkan bayi.
Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar tumbuh kembang anak? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!
Sumber foto: verywellfamily.com dan lucincare.com
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.