
Diskalkulia pada Anak
Author: dr. Afiah Salsabila
22 Feb 2025
Topik: Dyscalculia, Diskalkulia, Matematika, Gangguan Belajar, Gangguan Perkembangan
Pendahuluan
Diskalkulia merupakan gangguan perkembangan belajar yang ditandai dengan kesulitan dalam memahami konsep angka dan aritmatika dasar, meskipun anak memiliki kecerdasan normal dan akses pendidikan yang memadai [1]. Kondisi ini dapat berdampak signifikan terhadap kehidupan sehari-hari, termasuk dalam pencapaian akademik dan kesejahteraan psikososial anak [2].
Identifikasi Diskalkulia
Diskalkulia sering kali sulit dikenali karena variasi dalam gejala yang dialami setiap anak. Anak dengan kondisi ini sering mengalami kesulitan dalam mengenali angka, memahami nilai numerik, serta memproses operasi matematika sederhana. Mereka juga dapat mengalami ketidakmampuan dalam memahami konsep waktu dan urutan, seperti kesulitan membaca jam atau memahami peristiwa secara kronologis [2]. Kesulitan dalam operasi matematika dasar menjadi hambatan utama, di mana anak kerap mengalami kendala dalam menjumlahkan, mengurangkan, mengalikan, atau membagi, meskipun telah mendapatkan instruksi berulang [3]. Selain itu, banyak anak dengan diskalkulia mengalami kecemasan tinggi saat harus berhadapan dengan tugas-tugas yang melibatkan angka dan perhitungan, yang dapat berujung pada penghindaran aktivitas terkait matematika [2]. Kesulitan lainnya mencakup pengelolaan uang dan transaksi sederhana, termasuk memahami nilai mata uang, membuat estimasi harga, atau menghitung kembalian dengan tepat [2].
Penyebab Diskalkulia
Diskalkulia dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang saling berkontribusi terhadap gangguan ini. Faktor neurologis menjadi salah satu penyebab utama, di mana studi pencitraan otak menunjukkan bahwa anak dengan diskalkulia memiliki aktivitas yang lebih rendah pada lobus parietal yang berperan dalam pemrosesan angka [1]. Selain itu, diskalkulia cenderung memiliki komponen keturunan yang kuat, menunjukkan adanya faktor genetik yang berperan dalam perkembangannya [3]. Defisit dalam fungsi kognitif, seperti gangguan pada memori kerja dan keterampilan visuospasial, juga dapat memengaruhi kemampuan anak dalam memahami angka dan melakukan perhitungan dasar [2].
Strategi Penanganan
Meskipun diskalkulia tidak dapat disembuhkan secara total, terdapat beberapa strategi intervensi yang telah terbukti efektif dalam membantu anak mengelola kesulitannya. Pendekatan pendidikan yang dipersonalisasi dapat membantu anak memahami konsep matematika dengan lebih baik melalui program remedial yang menggunakan alat bantu visual dan teknologi edukasi [2]. Latihan keterampilan numerik dasar juga menjadi bagian penting dari intervensi, di mana aktivitas seperti permainan hitungan atau latihan mengelompokkan benda dapat memperkuat pemahaman anak terhadap angka dan operasi matematika [3]. Selain itu, pendekatan multisensorik, yang menggabungkan metode visual, auditori, dan kinestetik, terbukti membantu anak menghubungkan angka dengan makna nyata dalam kehidupan sehari-hari [2].
Pendampingan psikologis menjadi faktor yang tidak kalah penting, mengingat banyak anak dengan diskalkulia mengalami kecemasan yang signifikan terkait matematika. Terapi kognitif-perilaku dapat membantu mereka mengatasi rasa takut dan meningkatkan kepercayaan diri dalam menghadapi tugas-tugas matematika [2]. Selain itu, keterlibatan orang tua dan guru dalam proses pembelajaran anak dapat menciptakan lingkungan yang mendukung dan mengurangi tekanan yang berlebihan, sehingga anak dapat belajar dalam suasana yang lebih nyaman dan produktif [2].
Kesimpulan
Diskalkulia merupakan gangguan belajar yang perlu dikenali sejak dini agar intervensi yang tepat dapat diberikan. Dengan pendekatan yang sesuai, anak dengan diskalkulia dapat memperoleh strategi untuk mengatasi kesulitannya dan meningkatkan kualitas hidupnya. Peran dokter anak sangat penting dalam membantu mengidentifikasi kondisi ini dan merujuk pasien ke intervensi yang tepat guna memastikan perkembangan optimal anak.
Referensi
- Castaldi, E., Piazza, M., & Iuculano, T. (2020). Learning disabilities: Developmental dyscalculia. Handbook of Clinical Neurology, 174, 61-75. doi:10.1016/B978-0-444-64148-9.00005-3.
- Kaufmann, L., & von Aster, M. (2012). The diagnosis and management of dyscalculia. Dtsch Arztebl Int, 109(45), 767-778. doi:10.3238/arztebl.2012.0767.
- Dowker, A. (2024). Developmental dyscalculia in relation to individual differences in mathematical abilities. Children, 11(6), 623. doi:10.3390/children11060623.