primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Ini Alasan Mengapa Bayi sering Melihat ke Atas

Author: Radhita Rara

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A

Topik: bayi, Kesehatan Mata, Mata

Memiliki bayi yang baru lahir tentu membuat orang tua banyak belajar hal baru. Salah satunya adalah perilaku bayi. Kalau MomDad perhatikan, bayi kerap kali melihat ke atas yang biasanya diiringi dengan senyuman. 

Mungkin MomDad bertanya-tanya apa yang sebenarnya dilihat bayi dan apakah ada penjelasan medis mengenai hal ini. Nah, untuk mengetahui mengenai hal ini, yuk simak penjelasan berikut ini!

Penyebab bayi sering melihat ke atas

istockphoto-468841125-612x612.jpg

Bayi baru lahir masih mengalami perkembangan kemampuan penglihatan sehingga dia akan lebih mudah tertarik kepada benda-benda yang berwarna kontras atau yang tampak memancarkan cahaya seperti lampu atau cahaya dari jendela. 

Pada umumnya bayi baru lahir menghabiskan sebagian besar waktunya dalam posisi terlentang sehingga saat ia membuka mata. Hal pertama yang tampak adalah segala sesuatu yang ada pada langit-langit kamar, seperti lampu, kipas, mainan yang diletakkan di atas ranjang bayi, dan sebagainya.

Kontrol dan otot pada mata bayi belum sempurna, sehingga tidak heran hal itu membuat matanya sering melihat ke atas. Namun, tidak perlu khawatir karena mata bayi akan lebih berkembang dan dapat mulai melihat dengan lebih jelas pada usia sekitar 2 bulan. Pada usia ini bayi juga mulai dapat memfokuskan matanya ke objek, misalnya ke wajah orang tua, atau ke benda atau mainan yang memiliki warna kontras.

Cara agar bayi tidak selalu melihat ke atas

istockphoto-1390304998-612x612.jpg

Meskipun bayi yang sering melihat ke atas merupakan hal yang normal, terlebih bagi bayi yang baru lahir, perilaku ini kerap membuat MomDad khawatir. Nah, agar si Kecil tidak terlalu sering melihat ke atas, berikut beberapa cara sederhana untuk mengalihkan pandangannya:

  • Alihkan dengan suara atau mainan
  • Tutup mata bayi seperti bermain cilukba
  • Ajak bayi berkomunikasi agar bayi fokus pada MomDad
  • Hindari meletakkan lampu atau mainan tepat diatas kepalanya
  • Tanda atau gejala yang perlu diwaspadai

Jika pada usia dua bulan bayi masih belum mampu memfokuskan penglihatannya kepada objek yang berada sekitar 20-30 cm di depan wajahnya, tampak tidak berespon terhadap cahaya atau wajah pengasuh, maka sebaiknya orangtua segera berkonsultasi dengan dokter. 

Selambat-lambatnya, pada usia 3 bulan bayi sudah harus dapat memfokuskan matanya ke objek dan mengikuti pergerakan objek sepanjang lapang pandangnya (misalnya dari sisi kanan kepala ke sisi kiri dan sebaliknya).

MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar tumbuh kembang bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di Forum Tumbuh Kembang! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.

Sumber foto: Freepik

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: