
Pentingnya Skrining Hipotiroid pada Bayi
26 Jan 2018
Author: Radhita Rara
28 Nov 2022
Topik: Vaksinasi, Imunisasi Polio
Imunisasi pada anak merupakan salah satu upaya melindungi tubuhnya dari berbagai penyakit. Salah satunya adalah penyakit polio dengan imunisasi polio. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja. Namun, bagi anak yang memiliki daya tahan tubuh belum sempurna, bisa saja berakibat fatal.
Nah, untuk mewaspadai penyakit polio pada anak, yuk simak beberapa hal mengenai imunisasi polio ini, MomDad!
Apa itu vaksin polio dan untuk mencegah penyakit apa?
Vaksin polio yang beredar di Indonesia terdapat 2 jenis yaitu vaksin polio oral (bOPV) dan vaksin polio suntik (IPV). Vaksin polio oral berasal dari virus polio yang dilemahkan dan mengandung dua serotipe virus polio 1 dan 3, sedangkan vaksin polio suntik merupakan virus terinaktivasi yang mengandung ketiga serotipe virus polio yang beredar di dunia yaitu virus polio 1,2, dan 3.
Vaksin polio oral lebih efektif dalam meningkatkan sistem pertahanan saluran cerna terhadap virus polio sehingga meminimalkan penyebaran virus lewat feses dan transmisi ke individu lain. IPV efektif mencegah poliomyelitis simtomatik dan kelumpuhan akibat polio.
Apa manfaatnya?
Imunisasi polio bermanfaat untuk melindungi anak dari infeksi virus polio yang dapat menyebabkan lumpuh layuh akut dan kelumpuhan yang bersifat permanen. Penyebaran virus polio umumnya terjadi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi virus polio atau bisa juga karena kontak langsung dengan tinja penderita polio.
Nah, vaksin polio bisa meneken risiko tertular virus polio hingga dewasa. Bila sudah mendapatkan vaksin ini pada masa kanak-kanak, umumnya saat dewasa tidak lagi diperlukan vaksin yang sama.
Kapan bayi diberikan vaksin polio?
Vaksin bOPV diberikan segera setelah bayi lahir pulang dari fasilitas kesehatan atau pada kunjungan pertama ke fasilitas kesehatan, kemudian diberikan bersamaan dengan imunisasi DTaP atau DTwP di usia 2, 3, 4 bulan. IPV diberikan minimal 2 kali sebelum anak berusia 1 tahun dan dapat diberikan bersama DTaP/DTwP.
Apa efek sampingnya?
Vaksin IPV dapat menimbulkan reaksi nyeri ringan di area penyuntikan, atau pada kondisi yang sangat jarang dapat menimbulkan respon alergi berat yaitu anafilaksis, yang dapat bermanifestasi sesak napas, syok, nyeri perut, atau biduran di seluruh tubuh yang terjadi dalam beberapa menit setelah penyuntikan.
Vaksin polio oral umumnya juga aman, namun dapat terjadi efek samping berupa nyeri kepala, diare, demam, dan nyeri perut.
Bila sebelum imunisasi anak sedang sakit, sebaiknya konsultasikan pada dokter terlebih dahulu guna mengetahui lebih lanjut apakah kondisi si Kecil memungkinkan untuk mendapatkan vaksin atau tidak.
Di mana bisa mendapatkan imunisasi polio dan berapa biayanya?
Vaksinasi OPV dan IPV dapat diberikan di institusi pemerintah dan tidak dilakukan penarikan biaya. Pada institusi swasta, imunisasi OPV memiliki kisaran harga di Rp125.000 dan IPV tunggal (bukan kombinasi dengan DPT-HepB-HiB) sekitar Rp300.000.
Vaksin polio hanya satu dari beberapa vaksin yang dianjurkan IDAI untuk diberikan pada anak dalam masa pertumbuhannya. Pastikan juga MomDad selalu memperhatikan jadwal imunisasi anak agar daya tubuhnya tetap terjaga dan terhindar dari berbagai penyakit.
Yuk, cek jadwal imunisasi si Kecil sesuai anjuran IDAI melalui aplikasi PrimaKu! Tak hanya itu, MomDad juga bisa Booking Vaksin dengan Klinik Partner PrimaKu dan mendapatkan harga spesial, lho.
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.