primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Osteomyelitis Akut pada Anak

Oleh: dr. Afiah Salsabila

Topik: osteomyelitis, Tulang, Infeksi

Osteomielitis adalah penyakit di mana tulang mengalami infeksi yang dapat menyebabkan radang dan destruksi tulang. Penyakit ini menyebabkan morbiditas dan beban penyakit yang besar di seluruh dunia. Bagian tulang yang paling sering terkena osteomeylitis adalah metafisis, yaitu bagian tulang yang berperan dalam pertambahan panjang tulang. Maka dari itu, osteomyelitis dapat menganggu pertumbuhan pada anak, khususnya pada anak-anak di bawah umur 5 tahun.

Osteomielitis pada anak-anak melibatkan infeksi pada tulang, biasanya disebabkan oleh bakteri. Bakteri penyebab biasanya masuk ke tulang melewati arteri dan berkembang biak di pembuluh darah kapiler dan menyebar ke bagian tulang lainnya. Penyebaran kuman ini disebut juga dengan penyebaran hematogen. Gejala klinis seringkali melibatkan nyeri lokal yang persisten, pembengkakan, dan kadang-kadang demam. Pada anak-anak yang belum dapat mengungkapkan nyerinya, observasi perilaku dan perubahan pada ekspresi wajah menjadi indikator penting.

Pengetahuan tentang faktor risiko dapat membantu dalam identifikasi dini kasus osteomielitis pada anak. Anak-anak dengan sistem kekebalan yang lemah, riwayat infeksi, bakteremia, atau riwayat cedera tulang adalah kelompok yang lebih rentan terkena osteomyelitis. Proses diagnosis osteomielitis memerlukan kombinasi anamnesis, pemeriksaan fisik, analisis laboratorium, dan teknik pencitraan. Radiologi, seperti sinar-X dan Magnetic Resonance Imaging (MR)I, menjadi instrumen penting dalam konfirmasi diagnosis dan evaluasi tingkat keparahan infeksi. MRI memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang paling tinggi dari semua modalitas pencitraan dalam mendiagnosis osteomielitis. Pemeriksaan darah, termasuk hitung jenis sel darah putih (leukosit) dan C-reactive protein (CRP), dapat memberikan petunjuk awal mengenai tingkat inflamasi. Pemeriksaan kultur darah dapat bermanfaat dalam mengetahui bakteri penyebab infeksi. Dengan mengetahui bakteri penyebab secara pasti, pasien bisa diberikan terapi antibiotik yang tepat sasaran. Biopsi tulang adalah pemeriksaan penunjang baku emas, namun jika pencitraan dan kultur darah sudah kuat mendukung diagnosis osteomyelitis, tidak diperlukan lagi.

Terapi antibiotik adalah tonggak dalam manajemen osteomielitis. Pemilihan antibiotik harus didasarkan pada hasil kultur dan uji sensitivitas. Jika kultur tidak belum tersedia, pasien bisa diberikan terapi empiris berupa antibiotik yang efektif terhadap bakteri gram positif maupun gram negatif, termasuk Methycillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Contoh antibiotik yang sering diberikan sebagai terapi empiris osteomyelitis adalah vancomycin 15 mg/kg diberikan secara intravena tiap 12 jam, ditambah dengan sefalosporin generasi ketiga (misalkan, seftriakson 2 g intravena tiap hari) atau piperacillin/tazobactam 3.375 apa? secara intravena tiap 8 jam. Terapi intravena awal dengan antibiotik diperlukan untuk mencapai kadar obat yang adekuat di area infeksi. Pengawasan yang cermat terhadap respons klinis dan penyesuaian dosis bila diperlukan merupakan aspek penting dari manajemen ini. Jika data kultur sudah keluar, maka antibiorik empiris harus diganti sesuai dengan hasil kultur.

Jika ditangani dengan cepat dan seksama, osteomielitis memiliki prognosis yang baik. Namun, anak yang sembuh dari osteomielitis memiliki kemungkinan untuk mengalami kekambuhan beberapa tahun setelah infeksi pertama, terlebih jika terdapat trauma baru pada lokasi yang sebelumnya pernah terkena osteomielitis. Usaha untuk pencegahan seperti pemberian antibiotik profilaksi pada pra-operasi 30 menit secara parenteral menggunakan sefalosporin generasi pertama atau kedua dilaporkan berhasil menurunkan infeksi pasca-operasi.

Setelah fase akut teratasi, upaya pencegahan dan perawatan jangka panjang menjadi prioritas. Edukasi kepada keluarga tentang pentingnya menjaga kebersihan, menerapkan langkah-langkah pencegahan cedera, dan mengenali tanda-tanda peringatan kembali menjadi langkah esensial dalam mencegah kekambuhan.





Referensi:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532250/

https://www.nejm.org/doi/10.1056/NEJMra1213956

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8621985/

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6584206/

https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/34350458/


familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: