primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Peran Dokter Anak dalam Penatalaksanaan Bibir Sumbing

Oleh: dr. Afiah Salsabila

Topik: Langit-langit Sumbing, Bibir Sumbing

Pendahuluan

Bibir dan/atau langit-langit sumbing (cleft lip and/or palate, CL/P) memiliki insidensi global sekitar 1 dalam 600–700 kelahiran hidup.[1] Tingkat kejadiannya  yang cukup tinggi juga digambarkan oleh sebuah  meta-analisis yang melaporkan bahwa  prevalensi bibir sumbing adalah 0,3 per 1000 kelahiran, langit-langit sumbing 0,33 per 1000 kelahiran, dan kombinasi keduanya sebesar 0,45 per 1000 kelahiran.[2] 

Kelainan ini terdiri atas tiga kategori utama: bibir sumbing (cleft lip, CL), bibir sumbing dengan atau tanpa sumbing alveolus (cleft lip with or without alveolus, CL ± A), dan langit-langit sumbing (cleft palate, CP).  Kondisi ini CL/P dapat terjadi sendiri atau sebagai bagian dari sindrom tertentu, dengan sekitar 30% CL/P terkait dengan sindrom.[1] Kondisi ini meningkatkan risiko untuk berbagai feeding problems, infeksi telinga, dan gangguan wicara. Maka dari itu, diperlukan penanganan yang tepat dalam upaya untuk mencegah komplikasi-komplikasi tersebut sehingga kualitas hidup anak yang memilikinya bisa terjaga. [3]

Dokter anak memiliki peran penting dalam melakukan deteksi dini, memberikan dukungan berkelanjutan, dan memastikan pasien mendapat rujukan yang tepat ke spesialis dan tenaga sehat yang sesuai.


Epidemiologi dan Etiologi

Prevalensi CL/P bervariasi berdasarkan wilayah dan kelompok etnis. Insidensi tertinggi ditemukan pada penduduk asli  Amerika Utara dan populasi Asia (1 dalam 300–500 kelahiran), sementara itu, insidensinya lebih rendah (1 dalam 2.500 kelahiran) pada pada populasi kulit hitam.[1,2] Kondisi ini disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Salah satu faktor risiko lingkungan yang diketahui dapat meningkatkan risiko bibir dan langit-langit sumbing adalah paparan tembakau selama kehamilan. Paparan tembakau ditemukan dapat meningkatkan risiko bibir dan langit-langit sumbing hingga tiga kali lipat pada individu dengan varian genetik tertentu seperti alel MSX1.[2]


Peran Dokter Anak dalam Penatalaksanaan Bibir dan Langit-Langit  Sumbing


1. Diagnosis Dini

Pemeriksaan fisik menyeluruh pada bayi baru lahir sangat penting untuk mengidentifikasi CL/P. Pada kasus CP, kelainan ini sering kali tidak terdeteksi hingga bayi menunjukkan kesulitan menyusu atau penambahan berat badan yang kurang.[1] Pemeriksaan langit-langit mulut selama pemeriksaan neonatal sangat penting untuk memastikan tidak adanya CP.[1]


2. Memberi Dukungan Nutrisi yang Tepat

Anak dengan CP ± CL sering memerlukan perangkat makan khusus karena kesulitan menghasilkan tekanan intraoral yang cukup untuk menyusu. Dukungan dari dokter anak sangat penting untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang adekuat.[1]


3. Membuat Rujukan ke Tim Multidisiplin

Perawatan CL/P harus dikoordinasikan oleh tim multidisiplin yang mencakup berbagai spesialis seperti bedah plastik, ahli ortodonti, ahli patologi wicara, dan audiolog. Tim ini bertanggung jawab untuk perawatan jangka panjang, termasuk perbaikan bedah, terapi wicara, dan evaluasi pendengaran secara berkala. Dokter anak memiliki peran untuk berkoordinasi dengan tenaga kesehatan terkait untuk memastikan keluaran yang terbaik bagi pasien.[1]


4. Pemantauan Jangka Panjang

Dokter anak memainkan peran penting dalam memantau pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan keseluruhan anak dengan CL/P. Pemantauan ini penting untuk dilakukan untuk memastikan kondisi umum anak dan kesiapan anak dalam menjalani intervensi bedah. Selain itu, dokter anak juga berperan dalam memberikan bimbingan terkait jadwal operasi dan membuat rujukan-rujukan sesuai indikasi, misalkan kepada terapis wicara untuk insufisiensi velofaringeal (VPI), yang terjadi pada 10–25% anak dengan CP.[1,3]


5. Dukungan Psikososial

Orang tua dari anak dengan CL/P sering kali memerlukan dukungan psikologis, terutama setelah diagnosis dan selama proses perawatan yang panjang. Dokter anak dapat membantu menghubungkan keluarga dengan layanan kesehatan yang relevan (seperti ahli psikologi atau psikiater) sesuai indikasi untuk membantu mengatasi dampak emosional kondisi ini, seperti rasa bersalah atau kekhawatiran tentang penerimaan sosial anak di masa depan.[1]


Kesimpulan

Dokter anak memainkan peran penting dalam pengelolaan anak dengan CL/P, mulai dari diagnosis dini, koordinasi perawatan multidisiplin, hingga pemantauan jangka panjang. Dengan pendekatan berbasis bukti dan kolaborasi dengan tim spesialis yang relevan, dokter anak dapat membantu memastikan hasil perawatan yang optimal serta meningkatkan kualitas hidup anak-anak dengan CL/P.


Referensi

  1. Lewis CW, Jacob LS, Lehmann CU. The primary care pediatrician and the care of children with cleft lip and/or cleft palate. Pediatrics. 2017;139(5):e20170628.
  2. Salari N, Darvishi N, Heydari M, et al. Global prevalence of cleft palate, cleft lip and cleft palate and lip: A comprehensive systematic review and meta-analysis. J Stomatol Oral Maxillofac Surg. 2022;123(2):110-120. doi:10.1016/j.jormas.2021.05.008.
  3. Vyas T, Gupta P, Kumar S, Gupta R, Gupta T, Singh HP. Cleft of lip and palate: A review. J Family Med Prim Care. 2020 Jun 30;9(6):2621-2625. doi: 10.4103/jfmpc.jfmpc_472_20. PMID: 32984097; PMCID: PMC7491837.




familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: