Phenylketonuria: Diagnosis dan Tatalaksana
Oleh: Editorial Primaku
Topik: Screening, Neonatus, Phenylketonuria
Phenylketonuria (PKU) adalah penyakit bawaan yang terjadi akibat mutasi genetik yang berperan dalam pembentukan enzim yang mengurai fenilalanin. Akibatnya, fenilalanin tidak bisa diurai dan menumpuk di dalam tubuh. fenilalanin bersifat toksik dalam kadar tinggi sehingga dapat mengakibatkan kerusakan sistemik dan bahkan kematian. PKU terjadi pada 1 dari 15.000 orang di Amerika Serikat dan lebih banyak lagi di Turki dengan insidensi 1 dari 4000 kelahiran hidup. PKU bisa dibilang sebuah penyakit langka, tetapi dampaknya sangat signifikan pada pertumbuhan, perkembangan, dan kesejahteraan anak. Maka dari itu, seorang dokter anak harus bisa mengidentifikasi kasus PKU dan memberi tatalaksana yang sesuai. berikut adalah cara mendiagnosis dan menangani PKU.
Ada lebih dari 1000 mutasi yang dapat menyebabkan PKU. Mutasi gen yang paling sering menyebabkan PKU adalah mutasi yang menggantikan arginine dengan tryptophan pada posisi 408. Seperti yang telah dijelaskan, mutasi-mutasi tersebut menyebabkan akumulasi fenilalanin. Proses kerusakan yang diakibatkan oleh akumulasi fenilalanin belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan bahwa stres oksidatif berperan dalam proses tersebut. Selain itu, dengan tidak bisa terurainya fenilalanin, metabolisme neurotransmitter dan sintesis protein orak dapat terganggu dan menyebabkan gangguan kognitif serta kerusakan otak. Kerusakan otak yang terjadi dapat mengakibatkan kejang,, gangguan kognitif, keterlambatan perkembangan, mikrosefali, dan gangguan perilaku. Dampak PKU tak hanya terlihat pada gangguan kognitif. Namun, juga pada organ lain. Salah satu hasil uraian fenilalanin adalah tirosin, yaitu prekursor pigmen pada kulit. Karena pada pasien PKU, fenilalanin tidak bisa diurai menjadi tirosin, maka pasien PKU cenderung memiliki warna kulit dan rambut yang terang. fenilalanin yang gagal untuk dimetabolisme akan diekskresikan lewat urin dan keringat, yang dapat menghasilkan bau yang kurang sedap.
Sebelum terakumulasi secara berlebihan, fenilalanin belum toksik. Karena dari itu, anak yang baru lahir dengan PKU biasanya tampak normal layaknya bayi tanpa PKU. Ketika fenilalanin sudah berlebih, gejala akan baru muncul. Maka dari itu, diagnosis perlu dilakukan melalui program skrining bayi baru lahir dengan heel prick test pada sehari atau dua hari setelah bayi dilahirkan. Hal ini supaya mencegah keterlambatan diagnosis. Pada tes tersebut, darah bayi akan diambil dari tumit dalam jumlah yang sangat sedikit. Darah tersebut diletakkan pada kertas saring khusus untuk mengukur rasio molar fenilalanin/tirosin.
Pada pasien yang belum sempat dilakukan skrining PKU ketika baru lahir dan sudah memiliki gejala, diagnosis PKU perlu diawali dengan tanya jawab seputar keluhan dan riwayat penyakit dalam keluarga pasien. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang berupa tes darah dan tes DNA. Pemeriksaan ini dapat dilakukan bila terdapat riwayat PKU di dalam keluarga. Pencegahan PKU dapat dilakukan dengan skrining genetik dan berkonsultasi dengan dokter sebelum merencanakan keluarga. Dengan demikian, risiko bayi terkena PKU akan menurun..
Jika PKU didiagnosis secara dini, gejala-gejala PKU dapat dicegah dengan libatkan diet rendah fenilalanin dan peningkatan asupan tirosin. Namun, diet perlu dipantau dengan ahli gizi karena diet rendah fenilalanin juga cenderung menyebabkan defisiensi selenium, tembaga, magnesium dan zink. Pada beberapa pasien, sapropterin dihydrochloride oral dapat membantu menurunkan level fenilalanin dan mencegah, bahkan memperbaiki gangguan pada otak.
PKU merupakan penyakit keturunan, dan cara mencegah terjadinya kondisi ini adalah dengan skrining genetik dan berkonsultasi dengan dokter sebelum merencanakan keluarga. Dengan demikian, risiko bayi terkena PKU akan menurun. Pengobatan PKU dapat melibatkan diet rendah fenilalanin, yang dapat mencegah terbentuknya metabolit fenilalanin Terapi farmakologis juga dapat membantu pada beberapa pasien PKU.
Referensi:
Stone WL, Basit H, Los E. Phenylketonuria. [Updated 2023 Aug 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535378/