primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Ayah dan Bunda, Hati – hati dengan Asap

Author:

Topik: Pra-sekolah, Sekolah

Ayah dan Bunda, Hati – hati dengan Asap

INDONESIA darurat asap. Kebakaran hutan menyebabkan dampak besar baik skala nasional maupun internasional. Kualitas udara yang buruk hingga ribuan orang mengalami sakit saluran napas merupakan dampak utama dari masalah asap yang melanda negeri ini. Kondisi ini akhirnya membuat kita semua menjadi waspada terhadap dampak asap terhadap saluran napas, terutama pada saluran napas anak. Apalagi anak lebih rentan dengan kondisi sakit karena masih dalam masa tumbuh kembang. Namun jangan lupa, bukan cuma asap kebakaran hutan yang menghantui penduduk Indonesia, tetapi masih banyak ancaman dari asap lain yang lebih sering ditemui sehari-hari, yaitu asap rokok, asap kendaraan bermotor, dan asap biomassa yang berpotensi menyebabkan gangguan saluran napas pada anak.

 

Masa anak yang dimulai sejak dalam kandungan ibu ditandai dengan peristiwa pertumbuhan dan perkembangan anak, salah satunya adalah pembentukan dan pematangan organ-organ tubuh, misalnya saluran napas termasuk paru-paru. Hal yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tersebut salah satunya adalah bermacam-macam asap yang mungkin memicu stress oksidasi pada sel dan jaringan sehingga menyebabkan peradangan dan kerusakan organ, seperti saluran napas. Selain itu, anak menjadi kelompok yang paling rentan terkena dampak asap karena menghirup lebih banyak udara, sementara bobot tubuh dan kaliber saluran napas lebih kecil, serta pada usia inilah anak aktif bermain, belajar, dan berkegiatan.

Kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan membuat lapisan asap tebal yang terdiri atas campuran gas dan partikel halus akibat pembakaran pohon dan partikel tumbuhan lain. Asap tersebut menyebabkan iritasi pada mata, tenggorokan, paru-paru; memicu alergi; juga menurunkan fungsi paru-paru pada anak. Ayah dan Bunda yang saat ini sedang berada di daerah yang diliputi asap kebakaran hutan, ada beberapa tips untuk mencegah keluhan saluran napas pada anak:

- Kurangi aktivitas di luar rumah , banyak berada di dalam rumah. Tutup jendela dan pintu, serta paling banyak berada di ruangan yang paling sejuk di rumah.

- Jika menggunakan AC atau pendingin udara, atur setting sirkulasi sehingga udara luar tidak terbawa masuk ke dalam ruangan. Tanyakan kepada petugas AC untuk mengetahui setting

- Di dalam rumah, pastikan jumlah asupan cairan dan makanan anak terjaga untuk mencegah dehidrasi dan gangguan nutrisi.

- Tidak perlu menggunakan pakaian tebal jika anak berada di dalam rumah. Namun, jika beraktivitas di luar rumah, anak sebaiknya menggunakan pakaian yang menutup kulit, topi, kacamata, serta masker.

Bagaimana jika anak sudah mengalami keluhan saluran napas? Beberapa langkah berikut dapat dilakukan Ayah dan Bunda:

- Jangan membeli obat batuk sembarangan karena jika tidak tepat bisa memperburuk gejala.

- Jika keluhan memburuk dan menjadi sesak, jangan ragu untuk membawa ke rumah sakit.

- Pada anak dengan asma, pastikan obat inhaler untuk mengatasi serangan asma tersedia terutama jika muncul keluhan batuk dan sesak. Pengobatan asma pada anak juga harus terus dilanjutkan mengikuti rencana pengobatan jangka panjang.

- Jika anak memiliki sakit paru yang menggunakan oksigen, Ayah dan Bunda tidak perlu mengubah setting pemberian oksigen jika tidak ada perburukan gejala.

- Jangan ragu untuk menghubungi dokter anak atau rumah sakit jika keluhan saluran napas pada anak terus berlangsung atau menjadi semakin berat.

 

Tidak hanya asap kebakaran hutan, asap- asap berikut ini juga perlu mendapat perhatian dari Ayah dan Bunda

PAPARAN asap rokok pada bukan perokok atau perokok pasif merupakan salah satu penyebab polusi utama di dalam ruangan. Sebanyak 40 persen anak di dunia bahkan telah menjadi perokok pasif. Bayangkan, paparan asap rokok pada anak dari orang tua serumah, tetangga, dan lingkungan tempat tinggal menjadikan anak terpapar dengan asap berbahaya yang dapat mengganggu saluran nafasnya. Anak yang menjadi perokok pasif menjadi lebih rentan mengeluhkan batuk lama, menderita sakit radang paru, dan asma. Bahkan sebanyak 165.000 orang anak di dunia meninggal setiap tahun karena penyakit paru terkait dengan paparan asap rokok.

Asap lain yang tak kalah penting  adalah asap kendaraan bermotor dan asap biomassa. Asap kendaraan bermotor dihasilkan dari pembakaran bahan bakar minyak yang mengandung partikel berukuran sangat kecil,<10 µm, yang dapat menyebabkan kerusakan paru bila terhirup, tidak hanya pada anak, tetapi juga orang  dewasa. Anak yang tinggal di dalam radius 500 meter dari jalan raya dengan tingkat polusi asap kendaraan bermotor tinggi memiliki fungsi paru yang lebih rendah dibandingkan dengan anak yang tinggal lebih jauh dengan paparan asap kendaraan, menunjukkan paparan asap kendaraan bermotor memiliki risiko  untuk menyebabkan gangguan  pertumbuhan saluran dan gangguan fungsi paru pada anak. Sementara itu, asap biomassa  merupakan asap domestic dihasilkan dari pembakaran kayu dan arang, misalnya untuk memasak di rumah tangga atau untuk menghangatkan ruangan. Anak- anak dengan paparan asap dari pembakaran biomassa ini juga lebih sering mengalami radang paru, asma, dan brokhitis.

Yang sering dilupakan oleh Ayah dan Bunda, masalah kesehatan akibat paparan bermacam- macam asap tersebut tidak hanya terjadi setelah anak lahir.Paparan yang terjadi selama bayi masih di dalam kandungan ibu juga dapat menyebabkan masalah saluran napas pada anak di kemudian hari.  Misalnya, anak dari ibu yang merokok saat hamil, walaupun berhenti setelah melahirkan, memiliki risiko  60-70 persen lebih tinggi untuk menderita asma. Begitu pula, paparan asap kendaraan bermotor saat ibu hamil juga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan saluran napas anak sehingga rentan mengalami keluhan saluran napas. Oleh karena itu, harus diingat bahwa pencegahan merupakan faktor penting yang harus dilakukan sejak dalam kandungan, setelah bayi lahir, bahkan hingga dewasa.

Ayah dan Bunda, supaya anak dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat serta menjadi generasi gemilang di masa datang, hindarkanlah paparan asap rokok, kendaraan bermotor serta biomassa sejak masa kehamilan hingga setelah anak lahir. Ciptakan lingkungan ramah anak , pakaian tertutup, dan kacamata serta sebaiknya lebih banyak di dalam rumah. Tak lupa pastikan asupan cairan dan nutrisi tercukupi pada anak. Semoga anak Indonesia menjadi generasi yang sehat! {*}

 

 

Penulis : Madeleine Ramdhani Jasin, Nastiti Kaswandani

Ikatan Dokter Anak Indonesia

Artikel pernah dimuat di KOMPAS. Kolom Klasika, tanggal 27 September 2015

 

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: