primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Benarkah BPA dapat Menyebabkan Kanker? Ini Faktanya!

Author: Dhia Priyanka

Topik: BPA, BPA Free, Kanker

BPA atau bisphenol A merupakan senyawa kimia yang digunakan dalam pembuatan plastik polikarbonat (PC), resin epoksi, dan bahan polimer lainnya. BPA berfungsi untuk memperkuat daya tahan kemasan sehingga dapat digunakan ulang. Selain, itu BPA juga digunakan pada kemasan makanan kaleng. Lapisan plastik yang mengandung BPA pada bagian dalam makanan kaleng berfungsi untuk mencegah karat.

Di balik kegunaannya, sebagian orang percaya bahwa BPA dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya kanker. Namun, bagaimana pendapat ahli mengenai hal tersebut?

Benarkah BPA bisa menyebabkan kanker?

beautiful-asian-smiling-kid-girl-drinking-water-from-bottle_146508-3128.jpg

Banyak anggapan bahwa BPA bisa menyebabkan masalah kesehatan, seperti gangguan endokrin (gangguan kesuburan), gangguan kehamilan, gangguan ginjal, jantung, hingga kanker. Lantas, bagaimana dengan kesehatan si Kecil

Namun, sejauh ini belum ada riset yang menunjukkan bahwa BPA memberikan dampak buruk bagi kesehatan ​[1]. Sejumlah otoritas kesehatan dari seluruh dunia menyatakan kalau paparan BPA tidak menimbulkan risiko kesehatan atau masalah keselamatan bagi orang-orang dari segala usia (termasuk anak yang belum lahir, bayi dan wanita hamil).

Pada bulan September 2022 lalu, Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Prof. dr. Aru Wisaksono Sudoyo SpPD-KHOM, menegaskan bahwa tidak tepat mengaitkan kanker dengan BPA.

“Sampai saat ini belum ada buktinya. Tidak cukup data untuk menyatakan BPA ini menyebabkan kanker. Kita perlu mengumpulkan data yang lebih banyak lagi dalam beberapa tahun ke depan sampai kita benar-benar yakin tentang hal ini.”

Penyebab kanker

Tanpa judul.jpg

Kanker adalah sekelompok besar penyakit yang terjadi ketika sel-sel abnormal membelah dengan cepat dan dapat menyebar ke jaringan serta organ lain. Sel-sel yang tumbuh terlalu cepat ini dapat menyebabkan massa yang mendesak organ lain sehingga mengganggu kinerja organ tersebut.

Kanker disebabkan oleh mutasi atau perubahan DNA di dalam sel. Mutasi ini mungkin berkaitan dengan gaya hidup yang tidak sehat, seperti:

  • Terpapar radiasi
  • Sinar UV
  • Rokok
  • Alkohol
  • Polusi udara
  • Mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat

Menurut WHO [2], sekitar 33% kematian akibat kanker disebabkan oleh tembakau, alkohol, indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi, konsumsi buah dan sayuran yang rendah, dan jarang berolahraga.

Jadi, untuk menjaga tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit, MomDad perlu menjalani gaya hidup sehat dengan berolahraga, rutin mengonsumsi buah dan sayur, serta melengkapi nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Hal tersebut pun perlu dikenalkan pada si Kecil sejak dini.

Yuk, senantiasa menerapkan pola hidup sehat agar tubuh tetap bugar. Jangan lupa juga untuk mencukupi kebutuhan gizi dan cairan si Kecil agar tumbuh kembangnya optimal, ya. Jika ingin mendapatkan informasi lain seputar kesehatan dan tumbuh kembang anak, jangan lupa follow PrimaKu di Instagram dan TikTok, ya.

Sumber foto: Freepik

Referensi:

  1. The results of the Core Study were released on September 28, 2018 in a final report from the U.S. National Toxicology Program (NTP).
  2. Ferlay J, Ervik M, Lam F, Colombet M, Mery L, Piñeros M, et al. Global Cancer Observatory: Cancer Today. Lyon: International Agency for Research on Cancer; 2020 (https://gco.iarc.fr/today, accessed February 2021).

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
cover
Benarkah minum es dapat menyebabkan Flu?
28 Feb 2018
cover
Mitos dan Fakta Seputar Anak Bilingual, Benarkah Akan Telat ...
6 Jan 2022
cover
Picky Eater, Bikin BB Anak Susah Naik, Benarkah?
15 Jun 2022
cover
Mengenal Tongue Tie, Benarkah Bikin Bayi Sulit Menyusu?
3 Agu 2022
cover
Benarkah Mencukur Rambut Bayi Bisa Bikin Tumbuhnya Lebat?
18 Agu 2022
cover
Benarkah Bedak Tabur Tak Aman untuk Bayi?
7 Okt 2022
cover
Benarkah Obat Cacing Bisa Membuat Anak Gemuk?
7 Nov 2022
cover
Bayi Mandi Malam bikin Tidurnya Nyenyak, Benarkah?
15 Nov 2022
cover
Posisi ‘W Sitting’ Pengaruhi Perkembangan Anak, Benarkah?
29 Nov 2022
cover
Pemberian MSG pada Anak, Benarkah Berbahaya?
10 Jan 2023
cover
Pijat Hidung Bayi Bisa bikin Mancung, Benarkah?
15 Feb 2023
cover
Metode BLW dapat Sebabkan Stunting, Benarkah?
17 Feb 2023
cover
Minum Banyak Air Putih Bisa Perbanyak ASI, Benarkah?
1 Mar 2023
cover
Anak Speech Delay Mirip dengan Autisme, Benarkah?
21 Mar 2023
cover
Minyak Telon Bisa Merusak Skin Barrier, Benarkah?
27 Mar 2023
cover
Produksi ASI Berkurang jika Busui Puasa, Benarkah?
31 Mar 2023
cover
Metode Kelahiran Pengaruhi Imunitas Anak, Benarkah?
15 Mei 2023
cover
Rotavirus: Benarkah Menular & Sebabkan Kematian pada Anak?
24 Jul 2023
cover
Benarkah Vitamin Bisa bikin Anak Lancar Bicara?
21 Agu 2023
cover
Benarkah Fresh Milk Bisa Tingkatkan Energi & Kebugaran Tubuh...
8 Nov 2023
cover
Benarkah Kurang Tidur Memengaruhi Tumbuh Kembang & Kecerdasa...
24 Nov 2023
cover
Benarkah Anak Rentan Alami Stunting & Wasting di Periode MPA...
8 Des 2023
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: