
QnA Menyusui dan Pemberian ASI: Panduan Komunikasi Praktis untuk Dokter Anak
10 Sep 2025
Author: dr. Dini Mirasanti, Sp.A
12 Sep 2021
Topik: Swab Anak, QnA, Tips, 0-6 Bulan, 6-12 Bulan, 12-18 Tahun, 7-12 Tahun, 4-7 Tahun, 1-3 Tahun
A: Pemeriksaan swab dilakukan untuk menentukan seseorang terjangkit COVID-19. Pemeriksaan swab ini mengambil sampel atau spesimen dari area belakang rongga mulut (orofaring) dan belakang rongga hidung (nasofaring). Sampel atau spesimen yang diambil akan diperiksakan dengan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR).
A: Anak dengan gejala COVID-19, yaitu:
Atau anak yang memiliki kontak erat dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19
A: Prosedur swab pada anak untuk serupa dengan prosedur pada dewasa, yaitu menggunakan alat swab yang berbeda untuk area hidung dan mulut. Kedua lubang hidung dan rongga mulut akan diswab untuk mendapatkan spesimen yang adekuat untuk pemeriksaan PCR.
A: Dapat terjadi perdarahan ringan dari hidung pada beberapa anak. Sampel yang tidak adekuat dapat menyebabkan hasil negatif palsu.
A: Anak yang memiliki risiko sumbatan jalan napas atas tidak disarankan untuk diswab, seperti halnya pada penyakit laryngitis, demikian pula anak yang baru saja mengalami trauma atau operasi pada area wajah. Anak dengan gangguan perdarahan, seperti memiliki kadar trombosit yang rendah, juga memerlukan advis dari dokter sebelum menjalani pemeriksaan swab.
A: Pada anak dengan gejala COVID-19, pengambilan swab dilakukan di hari ke-1 dan 2 untuk penegakkan diagnosis. Bila pemeriksaan di hari pertama sudah positif, tidak perlu lagi pemeriksaan di hari kedua, Apabila pemeriksaan di hari pertama negatif, maka diperlukan pemeriksaan di hari berikutnya (hari kedua). Untuk kasus tanpa gejala, ringan, dan sedang tidak perlu dilakukan pemeriksaan PCR untuk follow-up. Pemeriksaan follow-up hanya dilakukan pada pasien yang berat, kritis, dan anak dengan komorbid.
Pada anak yang memiliki kontak erat dengan kasus probable atau terkonfirmasi positif COVID-19, swab dikerjakan pada hari pertama karantina sebagai entry test dan hari kelima karantina sebagai exit test. Dalam kurun waktu masa karantina, jika anak menjadi bergejala maka harus dilakukan pemeriksaan swab.
A: Hasil yang dapat muncul dari pemeriksaan swab adalah positif atau negatif untuk COVID-19.
A: Nilai CT pada hasil PCR adalah jumlah amplifikasi atau penguatan sinyal agar mesin PCR dapat membaca partikel atau materi genetik virus. Semakin kecil nilai CT menandakan jumlah partikel atau materi genetik virus semakin banyak dalam spesimen yang diperiksa.
A: Badan Kesehatan Amerika (CDC) melaporkan bahwa virus SARS-COV-2 masih dapat terdeteksi di saluran napas atas hingga 12 minggu setelah munculnya gejala. Mereka juga melaporkan bahwa setelah 10 hari munculnya gejala, virus tidak lagi mengalami pertumbuhan ketika dibiakkan sehingga menjadi dasar durasi isolasi mandiri bagi pasien COVID-19 dengan gejala ringan dan sedang.