Anak Suka Nonton YouTube Shorts? Duh, Ini Dampaknya!
Author: Dhia Priyanka
Topik: Parenting, Parenting Lifestyle, Media Sosial, YouTube Shorts
Dari berbagai macam sosial media, MomDad mungkin sudah tidak asing dengan YouTube Shorts. YouTube Shorts adalah fitur yang diperkenalkan oleh YouTube yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan menonton video pendek vertikal dengan durasi maksimal 60 detik. Ini mirip dengan platform media sosial lainnya seperti TikTok dan Instagram Reels yang fokus pada konten video pendek.
Video Shorts dapat mencakup berbagai jenis konten, termasuk tarian, pantomim, komedi, tutorial, lip sync, tantangan, dan banyak lagi. Oleh karena itu, YouTube Short bisa memberi dampak negatif jika ditonton oleh anak-anak tanpa pengawasan, seperti:
- Ketergantungan pada layar
Menonton YouTube Shorts secara berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan pada layar dan mengganggu aktivitas fisik, sosialisasi, dan waktu tidur yang sehat pada anak-anak. Ini juga dapat memengaruhi perkembangan motoriknya.
- Konten yang tidak sesuai
YouTube Shorts adalah platform terbuka di mana beragam konten dapat ditemukan. Beberapa konten mungkin tidak sesuai untuk anak-anak, termasuk konten yang mengandung kekerasan, bahasa kasar, atau materi yang tidak pantas. Anak-anak dapat terpapar pada konten ini jika tidak ada pengawasan yang memadai.
- Pengaruh perilaku
YouTube Shorts dapat memengaruhi perilaku anak-anak. Mereka dapat meniru apa yang mereka lihat dalam video, baik itu perilaku positif maupun negatif. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memastikan konten yang mereka tonton sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang diinginkan.
- Kurangnya pembatasan waktu
YouTube Shorts, dengan tontonan video yang singkat dan terus berputar, dapat membuat anak-anak sulit mengatur waktu mereka secara efektif. Mereka mungkin terus menonton video tanpa batas waktu yang jelas, mengabaikan tanggung jawab dan tugas-tugas penting lainnya.
- Iklan yang tidak sesuai
YouTube Shorts sering menampilkan iklan, dan beberapa iklan mungkin tidak cocok untuk anak-anak. Konten iklan yang tidak sesuai bisa mengandung materi yang tidak pantas atau memengaruhi persepsi anak tentang produk atau nilai-nilai tertentu.
Perlu dicatat bahwa dampak ini dapat berbeda pada setiap anak. Penting bagi orang tua untuk memantau dan mengatur penggunaan media secara bijaksana.
Referensi:
- Rideout, V. J. (2017). The Common Sense census: Media use by kids age zero to eight 2017. Common Sense Media. https://www.commonsensemedia.org/sites/default/files/uploads/research/csm_zerotoeight_fullreport_release_2.pdf
- American Academy of Pediatrics. (2016). Media and young minds. Pediatrics, 138(5), e20162591. https://pediatrics.aappublications.org/content/138/5/e20162591
- Moreno, M. A., et al. (2016). Parent perspectives on privacy and ads in mobile apps for kids: survey study. JMIR mHealth and uHealth, 4(2), e59. https://mhealth.jmir.org/2016/2/e59/
- Common Sense Media. (n.d.). Parents' Ultimate Guide to YouTube. https://www.commonsensemedia.org/youtube-parents