Dampak Jangka Panjang Terlambat Bicara
22 Jul 2017
Author: Fauziah Sabtuanisa
8 Okt 2022
Topik: Parenting Lifestyle, Parenting, Tips Parenting
Setiap orang tua berusaha mendidik anaknya agar menjadi anak yang penurut dan mendengar perkataan orang tua. Namun, tak mungkin MomDad pernah mengalami momen di mana si Kecil susah diatur dan berujung melawan. Padahal, MomDad merasa selama ini sudah mendidik si Kecil dengan baik. Lantas, mengapa hal ini bisa terjadi?
Penyebab anak suka melawan
Setiap orang memiliki berbagai emosi dan tak terkecuali anak-anak. Seiring beranjalannya waktu, anakmenjadi dewasa dan kemampuannya meregulasi emosi akan semakin baik. Ia pun dapat mengutarakan apa yang dirasakannya dengan kata-kata, misalnya “aku sangat lelah dan rasanya ingin marah”, atau “aku tidak suka perbuatan temanku di tempat kerja, aku merasa diperlakukan tidak adil” dan lain sebagainya.
Sayangnya bagi anak-anak yang kemampuan bahasanya masih terbatas, serta regulasi emosinya masih belum berkembang, hal ini seringkali dilampiaskan dalam bentuk anak yang “cranky”, selalu melawan, kaku dan tidak fleksibel saat meminta sesuatu, bertingkah misalnya dengan melempar benda, memukul, dan lain-lain. Ketika anak bertingkah buruk, hal itu sering kali menjadi tanda bahwa ia sedang mengalami emosi yang besar, yang tidak bisa ia katakan dan membuatnya merasa tidak nyaman. Baik itu marah, kecewa, irihati, dan berbagai emosi negatif lainnya.
Justru Ketika anak bersikap seperti ini, orang tua dapat menangkap “sinyal” bahwa sebenarnya anak memerlukan bantuan untuk memproses emosinya yang mendorong anak berperilaku buruk.
Cara atasi anak yang suka melawan
Tangisan dan tertawa adalah cara yang paling jitu untuk kita melepaskan emosi dan kecemasan. Dengan mengajak anak “melampiaskan” emosinya dengan permainan, atau jika perlu, tangisan, merupakan cara tepat untuk membantu anak meregulasi emosinya dan ia tetap merasa terkoneksi dengan orang tua, alih-alih merasa diasingkan atau dihukum karena ia “bertingkah”.
Beberapa langkah praktis yang dapat dilakukan, misalnya:
Nah, itulah yang bisa MomDad lakukan untuk atasi si Kecil yang melawan. Ingat, jangan sekali-kali MomDad. Semoga setelah membaca artikel ini, MomDad menjadi lebih bijak dan sabar, ya menghadapi si Kecil.
Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar parenting? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!
Referensi: Markham L. Peaceful parent, happy kids. New York: Penguin books. 2012
Sumber foto: Freepik
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.