Jangan Asal Pakai, Ini Aturan Penggunaan Tisu Basah pada Bayi
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Tisu Basah
Tisu basah umumnya digunakan setiap kali mengganti popok bayi untuk membersihkan area genital mereka dari kotoran, urin, dan tinja. Ini membantu mencegah iritasi kulit dan infeksi. Selain itu, tisu basah juga dapat digunakan untuk membersihkan area lain di tubuh bayi yang mungkin kotor atau lengket, seperti tangan atau kaki mereka. Secara fungsional, tisu basah sangat dibutuhkan, khususnya ketika MomDad dan si Kecil berada di luar rumah. Di samping memiliki banyak manfaat, sebaiknya MomDad tidak asal pakaikan tisu basah pada bayi, ya. Yuk, perhatikan aturan penggunaan tisu basah bayi seperti berikut!
Keamanan Tisu Basah Bayi pada Kulit Sensitif
Keamanan produk tisu basah bayi memiliki beberapa komponen seperti yang disebut di atas. Selain tidak menimbulkan alergi maupun iritasi, tisu basah bayi juga tidak boleh menimbulkan iritasi mata karena sering juga digunakan di area wajah. Penting diingat bahwa tidak semua tisu basah diproduksi dengan cara yang sama, sehingga MomDad perlu memilih tisu basah yang aman serta ditoleransi baik oleh anak. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa penggunaan baby wipe yang telah diformulasikan superior dibandingkan penggunaan air dan kain untuk membersihkan kulit bayi, termasuk bayi prematur. [2,5]
Kandungan yang Perlu Diperhatikan
Pada prinsipnya tisu basah bayi harus memiliki kandungan air dalam persentase besar, surfaktan ringan dalam jumlah sedikit, pengawet untuk memastikan produk aman, serta pH yang disesuaikan. Sering terdapat miskonsepsi bahwa tisu basah mengandung alkohol seperti etanol dan isopropanol. Meskipun keduanya sering terdapat pada sanitizing wipes namun bahan tersebut tidak digunakan pada baby wipes. [1]
Cara Tepat Membersihkan Kulit Bayi dengan Tisu Basah
Pastikan membersihkan dengan lembut dan tidak menekan terlalu keras kulit bayi. Perhatikan juga arah pembersihan yaitu dari depan ke belakang, agar tidak mengkontaminasi ujung penis atau vagina dengan bakteri yang berasal dari feses.
Pada area popok, overhidrasi dan adanya iritan seperti urin dan feses merupakan penyebab utama penyebab iritasi kulit. Pastikan pembersihan residu urin dan feses yang efektif, serta menggunakan produk yang bebas iritan dan kontaminan, dapat menjaga barier keasaman kulit, sehingga membuat kulit si Kecil tetap sehat.
Referensi:
1. Rodriguez KJ, Cunningham C, Foxenberg R, Hoffman D, Vongsa R. The science behind wet wipes for infant skin: Ingredient review, safety, and efficacy. Pediatr Dermatol. 2020 May;37(3):447-454. doi: 10.1111/pde.14112. Epub 2020 Feb 17. PMID: 32065466; PMCID: PMC7383888.
2. Ehretsmann C, Schaefer P, Adam R. Cutaneous tolerance of baby wipes by infants with atopic dermatitis, and comparison of the mildness of baby wipe and water in infant skin. J Eur Acad Dermatology Venereol. 2001;15(Supplement 1):16‐21. [PubMed] [Google Scholar]
3. Odio M, Streicher‐Scott J, Hansen RC. Disposable baby wipes: efficacy and skin mildness. DermatolNurs. 2001;13: 107‐112, 117–118, 121. [PubMed] [Google Scholar]
4. Priestley GC, MeVittie E, Aldridge RD. Changes in skin pH after the use of baby wipes. Pediatr Dermatol. 1996;13:14‐17. [PubMed] [Google Scholar]
5. Baranda L, González‐Amaro R, Torres‐Alvarez B, Alvarez C, Ramírez V. Correlation between pH and irritant effect of cleansers marketed for dry skin. Int J Dermatol. 2002;41:494‐499. [PubMed] [Google Scholar]