Ketakutan yang Dirasakan Anak berdasarkan Usia
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Parenting Lifestyle, Parenting, Rasa Takut, Ada Apa dengan MomDad
Rasa takut adalah bagian alami dari perkembangan emosional dan kognitif anak. Anak-anak mengalami kekhawatiran dan ketakutan terhadap berbagai hal yang mungkin tidak kita anggap menakutkan sebagai orang dewasa.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak merasa takut meliputi ketidakpastian, pengalaman baru, perubahan dalam lingkungan, kegelisahan terhadap pemisahan dari orang tua, imajinasi yang kuat, dan pengaruh lingkungan sekitar seperti cerita, film, atau pengalaman dari teman-teman.
Takut juga dapat memiliki peran positif dalam menjaga keselamatan dan membantu anak mengembangkan keterampilan adaptasi dan pengelolaan emosi. Namun, jika rasa takut menghambat kehidupan sehari-hari anak atau menyebabkan stres yang berkepanjangan, penting untuk memberikan dukungan dan membantu mereka menghadapi ketakutan mereka dengan cara yang sehat.
Rasa takut pada anak di setiap usia berbeda, di antaranya:
Usia | Rasa Takut |
2-4 tahun |
|
5-7 tahun |
|
8-11 tahun |
|
12-18 tahun |
|
Orang tua dapat membantu anak mengatasi rasa takut dengan cara-cara berikut:
- Mendengarkan dan memvalidasi perasaan anak. Dengarkan dengan empati ketakutan anak dan pastikan mereka tahu bahwa perasaannya dihormati dan dipahami.
- Berbicara dan memberikan informasi yang akurat. Berikan penjelasan yang sederhana dan sesuai usia tentang apa yang menjadi sumber ketakutannya. Berbagi informasi yang tepat dan realistis dapat membantu mengurangi rasa takut dan ketidakpastian.
- Berikan rasa aman. Pastikan anak merasa aman dan terlindungi dengan memberikan kehadiran dan dukungan yang konsisten. Tetap tenang dan positif dalam menghadapi ketakutannya.
- Menumbuhkan rasa percaya diri. Bantu anak mengembangkan keterampilan dan kepercayaan diri dengan memberikan kesempatan untuk mencoba hal-hal baru secara bertahap. Beri pujian dan dorongan saat ia mengatasi ketakutan mereka.
- Menggunakan imajinasi secara positif. Gunakan imajinasi dan kreativitas untuk membantu anak menghadapi rasa takut mereka. Misalnya, ia dapat membayangkan dirinya sebagai pahlawan yang berani atau menggunakan permainan peran untuk menghadapi ketakutannya.
- Jaga lingkungan yang mendukung. Pastikan lingkungan sekitar anak aman dan mendukung. Hindari mengejutkan atau memperlihatkan hal-hal yang menakutkan secara tidak perlu.
Setiap anak memiliki tingkat ketakutan yang berbeda, dan penting untuk menghormati dan mengakui perasaannya ya, MomDad.
Referensi: Pinterest (April 24,2019). IAM AFRAID, diakses dari https://id.pinterest.com/pin/48695239713051170/