primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua pada Tumbuh Kembang Anak

Author: Fauziah Sabtuanisa

Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti Sp.A

Topik: Parenting, Parenting Lifestyle, Pola Asuh

Perkembangan anak sejak usia dini dipengaruhi oleh berbagai faktor,  baik faktor intrinsik (faktor yang berasal dari dalam diri anak sendiri), maupun faktor ekstrinsik (faktor yang berada di luar anak, seperti faktor lingkungan dan orang-orang sekitar). Lingkungan rumah merupakan faktor lingkungan yang telah diketahui berperan penting untuk membentuk perilaku anak. Di rumah lah anak belajar berinteraksi sosial untuk pertama kalinya, sehingga pola asuh orang tua akan sangat  mempengaruhi perkembangan kepribadian anak.

Nah, terdapat empat jenis pola asuh orang tua. Masing-masing tipe pola asuh ini memiliki dampak yang berbeda terhadap karakter anak. Apa saja, sih?

Gaya pola asuh otoriter (authoritarian)

istockphoto-1370871139-612x612.jpg

Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter percaya bahwa anak-anak harus mengikuti aturan tanpa kecuali. Mereka juga memiliki ekspektasi tinggi terhadap anak-anaknya. Pola asuh ini cenderung mengutamakan aturan atau kehendak dari satu pihak saja, yakni orang tua, dan tidak memberikan kesempatan anak untuk mengutarakan pendapatnya.

Meskipun pola asuh ini membuat anak tampak penurut dan berperilaku baik, namun penelitian menunjukkan bahwa authoritarian berpotensi membuatnya menjadi pembangkang dan pemberontak, terutama ketika mereka menginjak usia remaja.

Gaya pola asuh otoritatif (authoritative atau democrative)

happy-young-asian-family-play-together-couch-home-chinese-mother-father-child-daughter-enjoying-happy-relax-spending-time-together-modern-living-room-evening_7861-2318.jpg

Pola asuh otoritatif juga menerapkan aturan dan konsekuensinya, tapi mereka juga mempertimbangkan pendapat anak dan memberikan kesempatan berdiskusi. Penelitian menunjukkan bahwa, pola asuh otoritatif ini membesarkan anak yang berperilaku baik dalam jangka panjang. Anak-anak yang dihasilkan dari pola asuh ini juga akan memiliki kemampuan beradaptasi yang baik.

Dalam pola asuh ini tetap memiliki ekspektasi yang tinggi seperti pola asuh otoriter. Namun perbedaannya adalah pola asuh otoritatif memberikan kasih sayang dan dukungan yang diperlukan anak. Ekspektasi yang diminta juga selalu disesuaikan dengan usia anak.

Anak yang dibesarkan dengan pola asuh ini akan merasa dekat dengan orang tuanya, bahkan sampai usia remaja. Anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan ingin berbuat baik, berani mengutarakan pendapat dan beradaptasi dengan baik di lingkungan tempat mereka berada.

Gaya pola asuh permisif

sad-child-looking-through-window-during-quarantine_23-2148734845.jpg

Pola asuh permisif akan memberikan banyak cinta dan dukungan pada anak tanpa memberikan batasan yang tegas maupun harapan atau ekspektasi perilaku yang sesuai usia.

Orang tua yang menerapkan pola asuh ini berusaha menghindari dan membuat anak merasa kecewa, sedih, marah, dan berbagai emosi negatif lainnya. Akibatnya anak-anak tidak bisa belajar untuk mengelola emosi negatifnya.

Ketika anak melakukan kesalahan, orangtua permisif sangat pemaaf. Mereka berpendapat bahwa pada usianya, sikap apapun boleh dilakukan dan dianggap ‘wajar’.

Maka dari itu, anak yang dibesarkan dengan pola asuh permisif cenderung menjadi kurang tangguh karena tidak terbiasa menghadapi kekecewaan, tidak terbiasa mendapatkan tanggung jawab, serta tidak terbiasa mengetahui batasan-batasan yang ada di masyarakat.

Penelitian menunjukkan bahwa, anak yang diasuh dengan pola asuh permisif berisiko memiliki perilaku agresif dalam seiringnya waktu, meningkatnya penggunaan alkohol saat remaja, peningkatan penggunaan screen time pada anak, dan derajat aktivitas anak yang lebih rendah.

Gaya pola asuh pengabaian (neglectful)

tired-nervous-female-wearing-striped-casual-shirt-being-tired-explains-home-task-being-exhausted-covering-eyes-with-palm-child-looking-mother-online-education_176532-15176.jpg

Orang tua dengan pola asuh ini relatif kurang terlibat dalam pengasuhan anak. Mereka tidak tahu dan mungkin tidak terlalu mau tahu dengan apa yang dilakukan anaknya di luar rumah. Umumnya, orang tua dengan pola asuh ini hanya menerapkan sedikit aturan, atau bahkan tanpa aturan sama sekali.

Anak-anak seringkali dititipkan ke tempat penitipan anak dan dibiarkan tumbuh di bawah pengaruh teman sebaya. Anak tidak menerima bimbingan, pengasuhan, dan perhatian dari orang tuanya.

Pada gaya pola asuh ini, orang tua membiarkan anak untuk tumbuh dan berkembang sendiri. Anak-anak dengan orang tua seperti ini umumnya memiliki masalah harga diri dan perilaku, serta berpotensi jatuh ke dalam alkoholisme, penggunaan obat-obatan terlarang, dan lain sebagainya.

Itulah beberapa jenis pola asuh beserta dampaknya pada tumbuh kembang anak. Semoga pola asuh yang MomDad terapkan pada si Kecil, merupakan cara parenting terbaik yang MomDad lakukan, ya. Semangat untuk sama-sama belajar dengan si Kecil. 

Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar parenting? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!

Referensi:

  • Hosokawa R, Katsura T. Role of Parenting Style in Children's Behavioral Problems through the Transition from Preschool to Elementary School According to Gender in Japan. Int J Environ Res Public Health. 2018 Dec 21;16(1):21.
  • https://parentingscience.com/authoritative-parenting-style/
  • Delvecchio E, Germani A, Raspa V, Lis A, Mazzeschi C. Parenting Styles and Child's Well-Being: The Mediating Role of the Perceived Parental Stress. Eur J Psychol. 2020 Aug 31;16(3):514-531.
  • Talib, Johari & Mohamad, Zulkifli & Mamat, Maharam. (2015). Effects of Parenting Style on Children Development.
  • Krisdiantini, A., Setyoboedi, B., & Krisnana, I. (2021). THE RELATIONSHIP BETWEEN PARENTING STYLE AND CHILDREN’S DEVELOPMENT AGED PRE-SCHOOL. Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal, 4(4), 386–394.

Sumber foto: Freepik

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
cover
Peran Ayah Pengaruhi Keberhasilan Ibu Menyusui
8 Agu 2022
cover
Let Down Reflex Saat Menyusui yang Bisa Pengaruhi Produksi A...
30 Agu 2022
cover
Konsumsi Gula Berlebih Pengaruhi Tumbuh Kembang Anak?
6 Okt 2022
cover
Seberapa Pengaruhnya Kalsium dalam Tumbuh Tinggi Anak?
7 Okt 2022
cover
Pengaruh Kontrasepsi terhadap Produksi ASI
10 Okt 2022
cover
Posisi ‘W Sitting’ Pengaruhi Perkembangan Anak, Benarkah?
29 Nov 2022
cover
Pengaruh Penting Lingkungan terhadap Tumbuh Kembang Anak
15 Apr 2023
cover
Metode Kelahiran Pengaruhi Imunitas Anak, Benarkah?
15 Mei 2023
cover
Metode Persalinan Pengaruhi Imunitas Anak
30 Mei 2023
cover
Metode Persalinan Pengaruhi Saluran Cerna Bayi, Apa Kata Ahl...
18 Mei 2023
cover
Fungsi Pendengaran Berpengaruh, lho pada Speech Delay
7 Sep 2023
cover
Berat Badan Anak Dipengaruhi oleh Faktor Genetik Orang Tua?
3 Okt 2023
cover
Genetik Pengaruhi Tinggi Badan Anak? Kenali Familial Short S...
3 Nov 2023
cover
Pengaruh Pola Tidur terhadap Berat Badan Bayi
3 Sep 2024
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: