
Tanya Jawab 3 Vaksin Tidak Berkhasiat
29 Jan 2018
Author: Tim PrimaKu
16 Jul 2025
Topik: Double Prohe, MPASI Homemade, Zat Besi
Praktik memberikan dua jenis protein hewani dalam satu waktu makan atau yang kerap disebut double prohe, semakin umum dilakukan oleh para orang tua sebagai bagian dari upaya mencukupi kebutuhan zat gizi penting anak, terutama zat besi, seng, dan asam amino esensial, dalam MPASI. Namun, konsep double prohe masih sering disalahpahami dan diterapkan secara keliru. Mulai dari kombinasi bahan yang kurang optimal, pemberian berlebihan, hingga cara mengenalkan yang tidak sesuai tahap usia anak. Lantas, kesalahan apa saja yang perlu MomDad hindari saat memberikan double prohe pada MPASI si Kecil?
Mengutamakan Kuantitas daripada Kualitas
Beberapa orang tua merasa bahwa semakin banyak jumlah dan jenis prohe yang diberikan, semakin baik. Akibatnya, porsi protein hewani bisa berlebihan atau tidak seimbang dengan komponen MPASI lainnya seperti karbohidrat dan sayuran. Padahal, kebutuhan protein bayi usia 6–12 bulan adalah sekitar 1,2 gram/kg berat badan/hari (FAO/WHO, 2007). Kelebihan protein bisa membebani ginjal bayi dan berisiko menimbulkan gangguan pencernaan.
Penyajian Double Prohe dengan Kandungan Alergen Tinggi
Misalnya memberikan udang dan telur sekaligus dalam satu waktu makan pada bayi yang belum pernah diperkenalkan dengan kedua bahan tersebut. Hal ini meningkatkan risiko reaksi alergi, dan membuat sulit mengidentifikasi penyebab jika terjadi reaksi. Sebaiknya, lakukan prinsip one new food at a time untuk mendeteksi potensi alergi.
Tidak Memperhatikan Kandungan Gizi
Menggabungkan dua sumber protein hewani yang miskin zat besi (misalnya ikan dan telur, atau telur dan susu) tidak akan memenuhi kebutuhan zat besi harian bayi. MomDad perlu fokus pada prohe yang kaya zat besi heme seperti daging merah, hati ayam, atau ikan sarden.
Cara Tepat Menerapkan Double Prohe
Berikut panduan menerapkan double prohe secara tepat:
Contoh menu MPASI yang dapat diikuti:
Double prohe adalah konsep yang bermanfaat jika diterapkan dengan cara yang benar. Kesalahan dalam memahami atau menerapkannya dapat membuat MPASI menjadi tidak seimbang atau bahkan berisiko. Kunci utamanya adalah pemahaman nutrisi yang cukup, pemilihan bahan yang tepat, dan tidak sembarang mencampur bahan hanya demi variasi.
Referensi: