5 Kesalahan yang Tanpa Sadar Diakukan Saat Memberikan MPASI
Author: Fauziah Sabtuanisa
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso Sp.A
Topik: MPASI, PrimaKuversary
Menghadapi si Kecil yang sedang MPASI mungkin membutuhkan banyak tenaga, sekaligus ide agar ia bisa lahap menyantap makanannya. Trial and error dalam memberikan MPASI adalah hal wajar. Meski begitu, MomDad juga perlu mengetahui beberapa kesalahan umum yang mungkin tanpa sadar pernah dilakukan. Supaya nggak terulang lagi, yuk ketahui kesalahan apa yang sebaiknya dihindari saat memberikan MPASI!
Takut menaikkan tekstur
Biasanya, karena anak tampak gagging saat naik tekstur, MomDad jadi ragu untuk lanjut menaikkan tekstur atau tidak. Gagging sebenarnya adalah mekanisme pertahanan yang normal untuk mencegah makanan atau benda asing masuk ke saluran napas. Hal ini merupakan proses belajar seorang bayi untuk mengolah tekstur baru yang lebih padat.
Memaksa si Kecil menghabiskan makanan
Salah satu prinsip responsive feeding adalah mengikuti rasa lapar dan kenyang si Kecil, serta meresponnya dengan tepat. Memaksanya untuk menghabiskan makanan tidak sesuai dengan prinsip ini dan malah dapat mengakibatkan trauma makan pada anak.
Menggunakan distraksi
Mengalihkan perhatian anak untuk membuatnya makan justru dapat menjadikan suatu mindless eating sebuah kebiasaan. Artinya, anak bisa terus makan tanpa sadar bahwa dirinya sudah kenyang, karena ia fokus pada hal lain, misalnya mainan atau gadget. Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko overweight atau obesitas di kemudian hari.
Selalu menyuapi si Kecil
Saat awal periode MPASI, tentu saja MomDad tidak mungkin mengharapkan si Kecil makan sendiri. Tetapi ketika menjelang usia 9 bulan, MomDad sudah bisa memperkenalkannya finger food yang dapat melatihnya makan sendiri.
Namun, tidak sedikit juga MomDad khawatir untuk membiarkan si Kecil makan sendiri karena takut nutrisinya tidak terpenuhi. Sebenarnya, kemampuan makan sendiri dapat melatih kemandirian anak yang akan terus dibawa sampai dewasa. Tak hanya itu, si Kecil yang dibiasakan makan sendiri juga akan semakin tanggap dengan sinyal lapar dan kenyang tubuhnya sendiri.
Berlomba-lomba memberikan makanan tinggi protein secara berlebihan
Double prohe atau triple prohe sebenarnya tidak wajib. Normalnya, asupan protein untuk si Kecil perlu disesuaikan dengan jumlah yang disarankan, yaitu 10% - 15% total kalori harian. Jika diberikan berlebihan, akan menimbulkan berbagai efek, seperti kenaikan berat badan yang terlalu ekstrim, mengakibatkan tekanan pada hati dan ginjal, meningkatkan risiko dehidrasi, dan berpotensi mengakibatkan penyakit metabolik di kemudian hari.
Semoga penjelasan di atas dapat MomDad hindari ya saat memberikan MPASI pada si Kecil. Jika ingin tahu tips menarik seputar tumbuh kembang anak, pantau terus artikel terbaru kami melalui aplikasi PrimaKu atau website primaku.com. Jangan lupa juga follow Instagram @official.primaku, ya!
Suka dengan penjelasan di atas? Yuk, like, save, dan share artikelnya!
Refrensi:
- https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi
- https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/makan-kok-diemut-sih
- https://fk.ui.ac.id/infosehat/yuk-latih-oromotor-bayi-agar-ia-terampil-makan-moms/