5 Sumber Makanan Sehari-Hari yang Kaya Zat Besi untuk si Kecil
Author: Sekar Retno Ayu
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Zat Besi Non-Heme, Zat Besi Heme, Zat Besi, Nutrisi Anak
MomDad, tahu nggak kalau kekurangan zat besi bisa berdampak serius bagi si Kecil? Bukan hanya memengaruhi kecerdasannya, tetapi juga bisa membuat anak lebih mudah marah dan sulit mengontrol diri. Anak-anak yang mengalami anemia defisiensi besi sebelum usia 2 tahun biasanya lebih lambat dalam merespons. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa dampak buruk ini dapat terus berlanjut hingga mereka dewasa. Jadi, penting banget memastikan si Kecil mendapatkan zat besi yang cukup.
Zat Besi Heme dan Non-Heme: Apa Bedanya?
Zat besi dalam makanan ada 2 jenis, yaitu heme dan non-heme. Keduanya sangat penting untuk pertumbuhan anak, namun ada perbedaan mendasar antara keduanya:
- Zat besi heme: ditemukan terutama pada produk hewani, seperti daging merah, ayam, dan ikan. Zat besi heme lebih mudah diserap oleh tubuh dan tidak banyak dipengaruhi oleh zat gizi lain yang dikonsumsi bersamaan.
- Zat besi non-heme: ditemukan sebagian besar dari sumber nabati, meskipun ada juga yang dari sumber hewani, seperti telur, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan beberapa jenis buah-buahan. Zat besi non-heme ini tidak larut air dan lebih mudah dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti asam lambung, zat makanan lain (seperti kalsium dari susu), serta konsumsi obat-obatan tertentu.
Zat besi heme lebih mudah diserap dibandingkan dengan besi non-heme, dengan tingkat penyerapan mencapai 10-30%, bahkan bisa meningkat hingga 40% dalam kondisi kekurangan besi. Zat besi heme menyumbang sekitar 10-15% dari asupan harian, di sisi lain, besi non-heme mencakup 85-90% dari asupan harian, tetapi hanya sekitar 5% yang diserap tubuh. Menariknya, mengonsumsi besi heme bersama besi non-heme dapat meningkatkan penyerapan besi non-heme karena besi heme mengandung faktor meat fish poultry yang membantu meningkatkan penyerapan besi non-heme. Jadi, mencukupi kebutuhan zat besi dari kedua jenis ini sangat diperlukan untuk tumbuh kembang optimal.
Sumber Makanan Kaya Zat Besi
Penting untuk memberikan makanan yang kaya akan zat besi untuk memastikan si Kecil mendapatkan cukup dari kedua jenis zat besi ini. Berikut adalah beberapa sumber makanan sehari-hari yang bisa menjadi sumber zat besi untuk si Kecil:
Selain memastikan anak mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, MomDad juga bisa melakukan beberapa hal berikut untuk meningkatkan penyerapan zat besi, yaitu:
- Konsumsi makanan tinggi vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi dari makanan, terutama dari sumber nabati. Jadi, sajikan sayuran atau buah-buahan seperti jeruk, stroberi, atau tomat bersama makanan kaya zat besi.
- Hindari konsumsi susu atau teh saat makan karena bisa menghambat penyerapan zat besi..
- Konsumsi makanan yang difortifikasi, banyak produk makanan bayi yang sudah difortifikasi dengan zat besi, seperti sereal bayi. Ini bisa menjadi sumber zat besi tambahan yang baik.
MomDad, pastikan selalu mencukupi kebutuhan zat besi si Kecil ya, karena kekurangan zat besi dapat mengganggu tumbuh kembangnya. Yuk, jaga kesehatannya dengan memberikan makanan yang kaya zat besi!
Referensi:
- Gulec S, Anderson GJ, Collins JF. Mechanistic and regulatory aspects of intestinal iron absorption. Am J Physiol Gastrointest Liver Physiol. 2014;307:394-09.
- IDAI. 2017. Pastikan Bayi Anda Cukup Zat Besi?
https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pastikan-bayi-anda-cukup-zat-besi
- Marcia N, Karen L, Long R. Nutrition Therapy and Phatophysiology. Vol 2. Wadsworth Cengage Learning; 2010.
- The Nutrition Source. 2023. Iron
https://nutritionsource.hsph.harvard.edu/iron/