Agar Nutrisinya Tak Hilang, Begini Cara Menghangatkan MPASI untuk si Kecil
Author: Marisha A
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti Sp.A
Topik: MPASI
Usia 6 bulan menjadi waktu yang tepat untuk memberikan makanan pendamping ASI bagi buah hati. Di usia ini, enzim pencernaan bayi telah sempurna sehingga siap untuk menerima makanan yang lebih padat nutrisi. Karena ukuran lambungnya yang masih kecil, porsi makan bayi pun terbatas sehingga banyak ibu yang memutuskan untuk menyimpan MPASI di dalam kulkas untuk kemudian dikonsumsi di waktu makan berikutnya.
Namun, hal ini sering kali menjadi masalah karena masih banyak ibu yang memiliki pengetahuan terbatas bagaimana cara menghangatkan MPASI tanpa harus menghilangkan nutrisi di dalamnya. Simak, yuk!
Cara Menghangatkan MPASI
MomDad, makanan tentu lebih terasa nikmat dan meningkatkan nafsu makan jika disajikan dalam kondisi hangat, bukan? Begitu juga dengan bayi, mereka akan makan dengan lahap jika makanannya memiliki rasa yang lezat dan disajikan dalam kondisi hangat.
Sebelum dihangatkan, MPASI beku yang sebelumnya disimpan di dalam freezer harus dicairkan (defrost) terlebih dahulu dengan memindahkan dari freezer ke kulkas, atau bisa menggunakan microwave (setting defrost).
Setelah tidak beku lagi, barulah dihangatkan secara merata, lalu didinginkan (1 - 2 jam) dan segera diberikan ke bayi jika suhu sudah sesuai. Ingat, sisa makanan yang sudah dihangatkan tidak boleh dibekukan kembali.
Namun, ada beberapa jenis makanan yang tidak perlu dihangatkan, misalnya puree buah. Penyimpanan puree buah di kulkas pun untuk maksimum hanya 2 - 3 hari. Jika beku karena disimpan di dalam freezer, MomDad dapat mencairkannya dengan cara di atas menggunakan kompor atau microwave.
Jenis makanan yang sebaiknya tidak dibekukan
Meskipun membekukan MPASI akan menghemat waktu, tapi ternyata ada beberapa jenis makanan yang tidak bisa dibekukan lho, MomDad! Beberapa di antaranya yaitu puree sayuran dan buah-buahan tertentu, seperti mangga, pir, pisang, brokoli, wortel, jagung, serta kaldu ayam dan sapi.
Tak hanya itu, jenis makanan berprotein hewani seperti daging merah, ayam, dan telur juga sebaiknya tidak dibekukan. Makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, oatmeal, dan tepung-tepungan juga tidak disarankan untuk dibekukan. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, jenis makanan tersebut rentan terpapar bakteri.
Well, semoga artikel ini bermanfaat bagi MomDad yang tengah memberikan MPASI pada si Kecil, ya! Jangan lupa follow akun Instagram @official.primaku untuk mendapatkan konten-konten menarik dan edukatif lainnya seputar tumbuh kembang anak.