Anak GTM Akibat Kurang Stimulasi Oromotor, Mitos atau Fakta?
Author: Fitri Permata
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Featured Article Diari Nutrisi, Naik tekstur MPASI, MPASI Anak, Tekstur MPASI, MPASI, Stimulasi oromotor, Stimulasi anak, Stimulasi, Perkembangan oromotor, Keterampilan Oromotor, Oromotor, GTM
Gangguan makan pada anak, terutama GTM, seringkali membuat orang tua merasa frustasi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini, mulai dari mengganti menu, mengganti peralatan makan, hingga cara-cara lain yang dilakukan agar si Kecil mau makan. Namun,tahukah MomDad bahwa salah satu kunci untuk mengatasi GTM mungkin terletak pada perkembangan oromotor anak? Lantas, seberapa besar pengaruh stimulasi oromotor terhadap munculnya GTM? Apakah kurangnya stimulasi ini benar-benar menjadi penyebab utama?
Kurangnya Stimulasi Oromotor Apakah Dapat Menyebabkan GTM?
Stimulasi oromotor merupakan serangkaian latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan otot-otot di sekitar mulut, seperti bibir, rahang, lidah, dan langit-langit lunak. Kemampuan oromotor yang baik sangat penting untuk proses makan, mulai dari menyusu pada bayi hingga mengunyah dan menelan makanan dengan berbagai tekstur pada anak yang lebih besar [1-2].
Perkembangan oromotor mengikuti tahapan [1]:
Pada awal kehidupan, seorang bayi menggerakkan lidahnya maju-mundur untuk menyedot cairan dari puting, kemudian pada perkembangan selanjutnya, gerakan menjadi atas-bawah untuk melumat makanan dengan tekstur puree atau cair.
Tahap berikutnya, lidah akan mulai mengolah makanan yang dapat dikunyah ke sisi lateral mulut untuk diolah di permukaan gigi geraham, kemudian kembali ke tengah, memotong dan memisahkan makanan hingga teksturnya lumat agar dapat ditelan.
Seiring perkembangan fungsi oromotor, seorang anak akan belajar menstabilkan rahang, selagi mengolah makanan di mulutnya, dan hal ini berarti lidah akan bergerak ke anterior, posterior, lateral, dan ke atas.
Anak dengan otot wajah yang lemah seringkali mulutnya terbuka (open mouth posture). Kondisi ini membuat mereka sulit menggerakkan lidah dan menjaga makanan tetap di dalam mulut saat mengunyah [1].
Kemampuan mengunyah dan menelan yang baik sangat penting untuk anak dapat menikmati makanannya. Anak dengan gangguan oromotor sering kesulitan makan makanan dengan tekstur berbeda sehingga bisa terjadi penolakan makanan pada tekstur tertentu dan meningkatkan kejadian food preference. Maka dari itu, stimulasi oromotor adalah intervensi yang penting untuk mendukung perkembangan makan pada anak. Dengan memberikan stimulasi oromotor yang tepat, kita dapat membantu anak mengatasi kesulitan makan dan menikmati proses makan dengan lebih baik.
Tanda Anak Mengalami Gangguan Oromotor
Sebelumnya kita sudah menjelaskan tentang gangguan oromotor pada anak yang ditandai dengan kesulitan mengolah makanan di mulut, yang bisa disebabkan oleh kurang optimalnya perkembangan otot-otot mulut. Selain itu, ada beberapa tanda lainnya yang bisa MomDad perhatikan jika anak mengalami gangguan oromotor, antara lain:
: Bottle dependence: Anak hanya mau minum susu dari botol dan sulit beralih ke gelas. Bahkan, ia lebih memilih kenyang dari susu daripada makan makanan padat.
Sulit naik tekstur makanan: si Kecil kesulitan beradaptasi dengan perubahan tekstur makanan, misalnya dari bubur halus ke bubur kasar.
Pilih-pilih makanan: Anak hanya mau makan jenis makanan tertentu dan menolak makanan dengan tekstur atau rasa yang berbeda.
Sering batuk dan tersedak: Saat makan, anak sering batuk dan tersedak, seolah-olah makanan "salah jalan".
Makan berantakan: Makanan sering berceceran keluar dari mulut saat anak makan, menunjukkan kesulitan dalam mengontrol makanan di dalam mulut.
Jangan khawatir, Mom and Dad! Ada banyak cara untuk membantu si Kecil mengatasi gangguan oromotor. Salah satunya adalah dengan memberikan stimulasi oral sejak dini. MomDad bisa mencoba memberikan teether, memijat gusi, serta memperkenalkan berbagai macam rasa dan tekstur makanan.
Dengan stimulasi yang tepat, diharapkan kemampuan makan si Kecil dapat berkembang dengan baik. Jika MomDad memiliki kekhawatiran mengenai perkembangan makan anak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau terapis bicara.
Referensi:
1. Early Oral-Motor Interventions for Pediatric Feeding Problems: What, When and How
Cecilia J. Manno, Catherine Fox, Peggy S. Eicher, MaryLouise E. Kerwin
2. Wahyuni LK, Sungkar E. Kesulitan Makan pada bayi dan anak: Tata laksana kedokteran fisik dan rehabilitasi. PERDOSRI: 2014